Dan
tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau
belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang
bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (Al An’aam: 32)
Ketika
kita mencoba membuka mata untuk melihat lingkungan sekitar, maka
alangkah sedihnya diri ini ketika melihat mereka yang berperilaku
bersungguh-sungguh untuk mengejar dunia yang fana ini. Bayangkan, mereka
melakukan suatu hal yang tidak ada artinya dengan bersungguh-sungguh.
Lalu apakah mereka tidak tahu tentang hal yang abadi? Sesungguhnya
mereka sudah diberi tahu tentang kehidupan abadi yang akan kita lalui
atau yang pasti kita lalui setelah ini. Tempat kembali kita di sana
tergantung kepada apa yang telah kita perbuat di dunia ini.
Lalu
apakah ada orang yang mendapatkan sesuatu yang paling baik ketika mereka
tidak bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya dan malah mengabaikannya?
Pertanyaan ini bisa kita samakan dengan pertanyaan, adakah orang pintar
yang mereka sendiri tidak ingin pintar dan malas untuk belajar? Atau
adakah orang kaya yang mereka sendiri tidak ingin kaya dan malas untuk
bekerja?
Selanjutnya ketika kita hidup di dunia yang fana ini,
kita pasti ingin mendapatkan tempat yang terbaik, iya kan? Maka
bagaimana dengan tempat abadi yang merupakan tempat terakhir kita? Di
manakah tempat kita? Atau mau di manakah kita nantinya? Tempat
terbaikkah (SURGA)? Atau seburuk-buruknya tempat (Neraka)?
Untuk
mendapatkan tempat terbaik di dunia, maka diperlukan ilmu tentang hal
duniawi yang mendukungnya, lalu bagaimana dengan untuk mendapatkan
tempat yang terbaik di akhirat?
Semuanya dalam hidup ini adalah
pilihan yang diberikan oleh Allah SWT, jadi baik-baiklah dalam memilih
dan menentukan sesuatu, karena mungkin saja itu berefek pada akhir kita
nantinya.
Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, ia berkata:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam memegang pundakku, lalu
bersabda: Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing
atau pengembara. Lalu Ibnu Umar radhiyallahu anhuma berkata:
“Jika engkau di waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi dan jika
engkau di waktu pagi, maka janganlah menunggu sore dan pergunakanlah
waktu sehatmu sebelum kamu sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati”. (Bukhari no. 6416)
Sekarang
hirup udara di sekitar, apakah masih merasakan adanya udara yang masuk
ke dalam tubuh? Ketika merasakannya, maka manfaatkanlah keadaan itu
untuk menentukan di mana tempat terakhir kita nantinya.
Sumber: http://www.dakwatuna.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar