• Tafsiran ayat tersebut di atas. Ayat ini menunjukkan keagungan dan kebesaran Allah Ta’ala dan kecilnya seluruh makhluk dibandingkan dengan-Nya; menunjukkan pula bahwa siapa yang berbuat syirik, berarti tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar-benarnya.
  • Pengetahuan-pengetahuan tentang sifat Allah Ta’ala, sebagaimana terkandung dalam hadits pertama, masih dikenal di kalangan orang-orang Yahudi yang hidup pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Mereka tidak mengingkarinya dan tidak menafsirkannya dengan tafsiran yang menyimpang dari kebenaran.
  • Ketika pendeta Yahudi itu menyebutkan pengetahuan tersebut kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau membenarkannya dan turunlah ayat Al-Qur’an menegaskannya.
  • Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tersenyum tatkala mendengar pengetahuan yang agung ini disebutkan oleh pendeta Yahudi.
  • Disebutkan dengan tegas dalam hadits adanya dua tangan bagi Allah, dan bahwa seluruh langit diletakkan di tangan kanan dan seluruh bumi diletakkan di tangan yang lain pada hari Kiamat nanti.
  • Dinyatakan dalam hadits bahwa tangan yang lain itu disebut tangan kiri.
  • Disebutkan keadaan orang-orang yang berlaku lalim dan berlaku sombong pada hari Kiamat.
  • Dijelaskan bahwa seluruh langit dan bumi di telapak tangan Allah bagaikan sebutir biji sawi yang diletakkan di telapak tangan seseorang.
  • Besarnya kursi dibanding dengan langit.
  • Besarnya ‘Arsy dibandingkan dengan kursi.
  • ‘Arsy bukanlah kursi, dan bukanlah samudra.
  • Jarak antara langit yang satu dengan langit yang lain perjalanan 500 tahun.
  • Jarak antara langit yang ke tujuh dengan kursi perjalanan 500 tahun.
  • Dan jarak antara kursi dengan samudra perjalanan 500 tahun.
  • ‘Arsy, sebagaimana dinyatakan dalam hadits, berada di atas samudra tersebut.
  • Allah ‘Azza wa Jalla berada di atas ‘Arsy.
  • Jarak antara langit dan bumi ini perjalanan 500 tahun.
  • Masing-masing langit tebalnya perjalanan 500 tahun.
  • Samudra yang berada di atas seluruh langit itu, antara dasar dan permukaannya, jauhnya perjalanan 500 tahun. Dan hanya Allah Ta’ala yang Maha Mengetahui. Segala puji hanya milik Allah Rabb sekalian alam. Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, kepada keluarga dan para sahabatnya.
    Dikutip dari buku: “Kitab Tauhid” karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
    Penerbit: Kantor Kerjasama Da’wah dan Bimbingan Islam, Riyadh 1418 H.
    Sumber Keagungan dan Kekuasaan Allah Ta’ala : http://assunnah.or.id