Selamat Berkunjung

Selamat Berkunjung !
Diharap komentarnya agar lebih bermanfaat, menambah wawasan dan hikmah

Sabtu, 24 Desember 2011

Dunia Sementara Akhirat Selama-lamanya

Lukmanul Hakim merupakan lelaki sholeh yang banyak menyampaikan nasehat bijak kepada putranya. Ia bukan seorang Nabi atau Rasul Allah ta’aala. Sedemikian mulianya beliau sehingga namanya diabadikan menjadi nama salah satu surah di dalam Al-Qur’an. Di antara nasehatnya yang tidak termaktub di dalam Al-Qur’an ialah ucapannya kepada putranya sebagai berikut:

إِعْمَلْ لِدُنْيَاكَ بِقَدْرِ بَقَاعَةَ فِيهَا وَاعْمَلْ لِآخِرَتَكَ بِقَدْرِ بَقَاعَةَ فِيهَا
“Berbaktilah untuk duniamu sesuai jatah waktu engkau tinggal di dalamnya. Dan berbaktilah untuk akhiratmu sesuai jatah waktu engkau tinggal di dalamnya.” 


Subhanallah...!
 Sebuah nasihat yang sungguh mencerminkan kedalaman perenungan Lukmanul Hakim akan hakekat perbandingan kehidupan di dunia dengan akhirat. Ia sangat memahami betapa jauh lebih bermaknanya kehidupan di akhirat daripada kehidupan di dunia. Dan betapa fananya dunia ini dibandingkan kekalnya alam akhirat kelak..!

Coba kita renungkan. Berapa lama jatah waktu hidup kita di dunia? Paling-paling hanya 60-an atau 70-an tahun. Kalau bisa lebih daripada itu tentu sudah sangat istimewa. Seorang yang mencapai usia 100 tahun sungguh sudah sangat luar biasa..! Sehingga Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengisyaratkan sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ
“Umur ummatku antara enampuluh hingga tujuhpuluh tahun, dan sedikit di antara mereka yang mencapai (tujuhpuluh tahun) itu.” (HR Tirmidzi 3473)

Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam wafat pada usia 63 tahun hijriyah. Demikian pula dengan kedua sahabat utamanya Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Keduanya wafat pada usia 63 tahun hijriyah. Ini semata taqdir Allah ta’aala, bukan suatu kebetulan, yang tentunya mengandung rahasia dan hikmah ilahi.

Dan berapa lama jatah hidup seseorang di akhirat? Menurut Al-Qur’an manusia bakal hidup kekal selamanya di akhirat. Dalam Al-Qur’an disebut dengan istilah:
خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا
“Kekal selamanya di dalamnya.” Bahkan di dalam hadits kita jumpai keterangan mengenai hal ini dengan ungkapan yang lebih membangkitkan bulu roma. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjelaskan bahwa ketika nanti seluruh penghuni surga telah dimasukkan ke dalam surga sementara penghuni neraka telah masuk neraka semuanya, maka Allah ta’aala akan tampilkan kematian dalam wujud seekor kambing yang ditempatkan di antara surga dan neraka. Selanjutnya Allah ta’aala perintahkan malaikat untuk menyembelih ”kematian” sambil ditonton oleh segenap ahli neraka dan ahli surga. Sesudah itu Allah ta’aala akan berfirman kepada ahli surga: “Hai penghuni surga kekallah tidak ada lagi kematian…” Selanjutnya Allah ta’aala berfirman kepada para ahli neraka: ”Hai penghuni neraka kekallah tidak ada lagi kematian...”

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُجَاءُ بِالْمَوْتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُ كَبْشٌ أَمْلَحُ

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Kematian didatangkan pada hari kiamat berupa seekor kambing hitam...” (HR Muslim 5087)
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَارَ أَهْلُ الْجَنَّةِ فِي الْجَنَّةِ وَأَهْلُ النَّارِ فِي النَّارِ جِيءَ بِالْمَوْتِ حَتَّى يُوقَفَ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ ثُمَّ يُذْبَحُ ثُمَّ يُنَادِي مُنَادٍ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ خُلُودٌ لَا مَوْتَ يَا أَهْلَ النَّارِ خُلُودٌ لَا مَوْتَ فَازْدَادَ أَهْلُ الْجَنَّةِ فَرَحًا إِلَى فَرَحِهِمْ وَازْدَادَ أَهْلُ النَّارِ حُزْنًا إِلَى حُزْنِهِمْ (أحمد)

“Bila penghuni surga sudah masuk surga dan penghuni neraka masuk neraka, datanglah kematian berdiri di antara surga dan neraka, kemudian disembelih. Lalu terdengar seruan “Hai penghuni surga kekallah tidak ada lagi kematian… Hai penghuni neraka kekallah tidak ada lagi kematian”, maka bertambahlah kegembiraan penghuni surga dan bertambahlah kesedihan penghuni neraka.” (HR Ahmad 5721)

Saudaraku, bila Allah ta’aala taqdirkan kita hidup di akhirat dalam kesenangan abadi di dalam surga tentulah ini suatu kenikmatan yang tiada tara dan bandingan. Sebaliknya, barangsiapa yang ditaqdirkan Allah ta’aala hidup di akhirat di dalam penderitaan abadi siksaan neraka tentulah ini suatu kerugian yang sungguh nyata dan mengerikan...! Na’udzubillahi min dzaalika...!

Pantas bilamana Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan betapa tiada berartinya kesenangan dunia yang penuh kepalsuan jika dibandingkan dengan kesenangan surga yang hakiki, bukan khayalan atau virtual atau sekedar dongeng orang-orang terdahulu. Begitu pula tiada berartinya kesulitan di dunia yang penuh tipuan jika dibandingkan dengan kesulitan dan penderitaan sejati neraka yang berkepanjangan tiada ujung akhir, bukan khayalan atau virtual atau sekedar dongeng orang-orang terdahulu.... Na’udzubillahi min dzaalika...!

يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ
بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ

"Pada hari berbangkit didatangkan orang yang paling ni'mat hidupnya sewaktu di dunia dari ahli neraka. Maka ia dicelupkan ke dalam neraka sejenak. Kemudian ditanya:"Hai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesenangan? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan?" Ia menjawab: "Tidak, demi Allah wahai Rabb.” Lalu didatangkanlah orang yang paling sengsara hidupnya sewaktu di dunia dari ahli surga. Maka ia dicelupkan ke dalam surga sejenak. Kemudian ditanya:"Hai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesengsaraan? Apakah kamu pernah merasakan penderitaan?" Ia menjawab: "Tidak, demi Allah wahai Rabb. Aku tdk pernah mengalami kesengsaraan dan tidak pula melihat penderitaan" (HR Muslim 5018)



الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ
“Orang yang paling cerdas ialah barangsiapa yang menghitung-hitung/evaluasi/introspeksi (‘amal-perbuatan) dirinya dan ber’amal untuk kehidupan setelah kematian.” (At-Tirmidzi 8/499)

Kamis, 22 Desember 2011

Taman Nasional Wakatobi


Kabupaten Wakatobi adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Wangi-Wangi. Kabupaten ini terletak diantara 5.00 - 6.25 Lintang Selatan dan 123.34 - 124.64 Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Wakatobi disebelah utara berbatasan dengan Laut banda, disebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores, Sebelah timur berbatasan dengan Laut Flores, dan sebelah Barat berbatasan dengan Laut Banda. Kabupaten Wakatobi memiliki luas wilayah daratan seluas 823 km2 dan wilayah perairan laut diperkirakan seluas 18.377,31 km2.

Dari seluruh lahan yang ada di Kabupaten Wakatobi, 37% digunakan untuk usaha pertanian yaitu untuk tegal/kebun, ladang/huma, tambak, kolam/tebat/empang, lahan untuk tanaman kayu-kayuan/hutan rakyat, dan perkebunan rakyat. Tanaman bahan makanan yang diusahakan di Kabupaten Wakatobi terdiri dari padi ladang, Jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan kacang tanah. Dari lima jenis tanaman bahan makanan yang diusahakan di Kabupaten Wakatobi, tanaman ubi kayu merupakan tanaman yang paling tinggi produksinya. Untuk Produksi tanaman buah-buahan di Kabupaten ini terdiri dari alpokat, belimbing, duku/langsat, jambu biji, Jambu Air, Jeruk, Mangga, Nangka/Cempedak, Nenas, Pepaya, Pisang, Sirsak dan Sukun. Kabupaten ini juga banyak menghasilkan produk sayur-sayuran seperti terdiri dari bawang merah, kacang merah, kacang panjang, cabe/lombok, tomat, terung, ketimun, labu, kangkung, bayam dan semangka.

Di sektor perkebunan, komoditas unggulan dari kabupaten ini terdiri dari 12 jenis yaitu Aren/Enau, Asam Jawa, Cengkeh, Jambu Mete, Coklat/Kakao, Kapuk, Kelapa Dalam, Kelapa Hibrida, Kemiri, Kopi, Lada dan Pala.

Sektor lain yang sudah lama menjadi urat nadi kegiatan ekonomi Wakatobi adalah perikanan. Di perairan wilayah ini hidup berbagai jenis ikan karang seperti botana, bendera, beberapa ikan hias, dan napoleon. Selain itu terdapat beberapa ikan ekonomis seperti cakalang, kerapu, sunu, cucut, tuna, dan kakap.

Kawasan Wakatobi ditetapkan sebagai taman nasional yang dijadikan tempat peneliti untuk meneliti terumbu karang. Salah satunya adalah Yayasan Pengembangan Wallacea lewat Operasi Wallacea. Wakatobi memang mempunyai data tarik tersendiri. Kepulauan yang juga dikenal dengan sebutan Kepulauan Tukang Besi ini mempunyai 25 gugusan terumbu karang yang masih asli dengan spesies beraneka ragam bentuk. Terumbu karang menjadi habitat berbagai jenis ikan dan makhluk hidup laut lainnya seperti moluska, cacing laut, tumbuhan laut. Ikan hiu, lumba-lumba, dan paus juga menjadi penghuni kawasan ini. Kesemuanya menciptakan taman laut yang indah dan masih alami. Taman laut yang dinilai terbaik di dunia ini sering dijadikan ajang diving dan snorkling bagi para penyelam.

Sumber Data:
Badan pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara

Wakatobi national park


Add caption







wakatobi dive resort














Kamis, 15 Desember 2011

Mengembangkan Kecerdasan Emosi

Emosi adalah sifat yang kita miliki baik positif maupun negatif. Emosi manusia berada diwilayah perasaan di lubuk hati, naluri yang tersembunyi, dan sensasi insting yang muncul secara otomatis.
Emosi (perasaan) selalu mengikuti hal-hal yang dipercaya sebagai kebenaran ( belief system ). Dalam ilmu-ilmu sosial, “ belief system” tidak harus selalu berkaitan dengan kepercayaan, tetapi mencakup segalanya tentang manusia dan hubungannnya dengan diri sendiri, sesama, dan yang transendental. Contoh emosi positif seperti cinta, kasih sayang, bahagia , tenang, damai , rasa seni, dsb. Sedangkan emosi negatif seperti takut , bimbang, marah, arogan, iri hati, benci, dendam, dsb.

Misalkan : seseorang bapak yang memiliki sistem kepercayaan (belief system) bahwa orang miskin itu bodoh maka si bapak akan berpikir dan marah jika anaknya bergaul dengan anak orang miskin . Seseorang yang memiliki sistem kepercayaan (belief system) bahwa dia tidak mampu, maka dia akan berpikir dan takut melakukan sesuatu di luar kebiasaannya . Seseorang pria yang memiliki sistem kepercayaan (belief system) bahwa seorang suami harus selalu dilayani oleh istrinya, maka ia akan selalu bertengkar dengan istrinya kalau istrinya itu tidak mau melayaninya. Dan pertengkaran itu akan penuh dengan emosi, karena menurut logika pria itu, si istri salah.
Jangan marah
Lain lagi dengan seorang pria yang memiliki sistem kepercayaan bahwa suami dan istri berstatus sama, saling melayani, maka emosinya lebih stabil meskipun istrinya tidak bisa melayani, justru akan lebih mengerti keadaan istri.

Emosi selalu mengikuti sistem kepercayaan (belief system). Sistem kepercayaan yang diperinci dengan rasio (nalar) ketika dihadapkan pada fenomena sosial tertentu akan menghasilkan emosi-emosi baik positif maupun negatif . Dengan kata lain, emosi mengikuti gerak rasio (nalar). Rasio itupun  selalu bergerak di dalam belief system. Karenanya, untuk merubah sesuatu yang sudah tidak dikehendaki, rubahlah sistem kepercayaannya (belief system-nya). Kalau belief system-nya berubah, otomatis perilaku manusianya akan berubah. Emosi yang menyertai perilaku juga berubah.

Ada berbagai macam emosi, dan “ rasa takut “ adalah salah satu dari dua kutub emosi. Kutub yang satunya adalah cinta kasih. Diantara kedua kutub ini terdapat bermacam nuansa emosi: dari rasa malu , minder , saingan, putus asa, marah, sombong , rasa senasib, keinginan, rasa curiga, rasa cemburu, rasa cinta universal, cinta romantis… dsb. sampai pada rasa cinta damai. Biasanya macam-macam emosi itu digunakan oleh kelompok kepentingan berbeda-beda demi memenangkan persaingan.

Rasio adalah akal sehat yang memungkinkan manusia lebih dari mahluk hidup lainnya. Rasiopun dapat positif maupun negatif. Rasio positif bersifat membangun, sedangkan rasio negatif bersifat merusak, baik untuk diri sendiri , orang lain maupun lingkungan.


Nah ….menurut anda mana yang lebih penting diantara emosi atau rasio ?  Ya, kedua-duanya sama pentingnya bagi manusia. Manusia tanpa emosi seperti benda, manusia tanpa rasio bisa seperti hewan. Sekarang yang menjadi masalah adalah seberapa besar kadar komposisi dari emosi dan rasio yang baik bagi diri setiap manusia ? Coba kita perbandingkan :
  1. Jika Emosi lebih besar dari  Rasio
    Mereka yang menuruti emosi secara berlebihan, selalu mengutamakan emosi daripada nalar, apa bedanya dengan hewan? Karena hewan lebih mengutamakan emosi / naluri / insting. Bisakah kita belajar bijaksana kalau emosi lebih besar rasio ?
  2. Jika Emosi seimbang dengan Rasio
    Pada tingkat ini akan terjadi dua kemungkinan. Mungkin kita akan menjadi manusia yang lebih manusiawi. Tetapi mungkin juga akan terjadi konflik batin karena kadar emosi dan rasio sama, sehingga masing-masing memiliki kepentingan yang sama.
  3. Emosi lebih kecil dari Rasio
    Pada tingkat ini kita dapat memegang kendali emosi terhadap masalah yang timbul dari luar diri kita atau lingkungan. Disini kita akan banyak belajar untuk lebih matang, dewasa dan bijaksana. Namun pada tingkat ini mungkin masih belum bisa di anggap paling ideal bagi kita. Sebab pada saat saat  tertentu diri kita membutuhkan emosi / naluri / insting yang besar supaya kita mampu bergerak untuk melakukan perubahan dalam hidup.
Oleh karena itulah kita semua membutuhkan Kecerdasan Emosional  yaitu mencakup pengendalian diri, semangat, dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban masalah tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik, serta untuk memimpin diri dan lingkungan sekitarnya.  

Kecerdasan Emosional  sangat penting untuk diajarkan kepada anak-anak, dan harus di miliki oleh kita semua yang terkadang dikuasai dorongan hati yang kurang memiliki kendali diri, atau menderita kekurangmampuan memotivasi diri . Semuanya bergantung pada diri sendiri.

Kecerdasan Emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam meghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, bisa memilah dan memilih kepuasan dan mengatur suasana hati.

Kecerdasan emosional merupakan instrumen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosi. Kecerdasaan emosional adalah pemahaman yang lebih mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri dan orang lain. Kecerdasan emosi dapat diartikan kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain. Maka jelaslah bahwa seorang yang mempunyai kecerdasan emosi tinggi, tentu akan hidup lebih bahagia dan sukses karena lebih percaya diri serta mampu menguasai emosi  mempunyai kesehatan mental yang baik ).

Setiap kali kita merasa terhambat, carilah figur-figur inspiratif yang senasib dengan kita, contoh semangat mereka dan perjuangan mereka. Tidak  semua orang bisa sukses. Yang menentukan kesuksesan seseorang adalah saat dia mengenal dirinya sendiri dan mengenal orang lain lalu menciptakan sesuatu yang bisa menyatukan dirinya dengan orang lain….

Pengembangan Diri

Dalam kehidupan kita, kita sering meniatkan untuk melakukan pengembangan potensi diri atau merubah kondisi lemah menjadi kuat dan luar biasa. Namun sering kali hal itu tidak dapat dilakukan dan berhenti hanya sebatas niat saja, kenapa ? Itu terjadi karena kita kurang yakin, kurang antusiasme, kurang fokus, kurang pengetahuan dan kurang kebijaksanaan.

Jika kita merasa selalu dirundung kesulitan, berarti kita harus memiliki kesadaran yang harus kita munculkan bahwa ” kemampuan” kita  tidak meningkat atau berkembang.  Dengan kemampuan yang tetap atau malah menurun, maka hidup kita akan selalu sulit. Ada lima kekuatan yang bisa kita gunakan untuk mengembangkan potensi diri, sebagaimana yang diungkap oleh para motivator, yaitu :

Pertama, yaitu  Kekuatan Yakin atau The Power of Belief. Mengapa harus dimulai dengan Kekuatan Keyakinan? Keyakinan adalah fondasi untuk melakukan apa saja. Kita baru akan bertindak jika kita sudah merasa yakin mampu melakukan sesuatu. Jika tidak yakin maka upaya yang kita lakukan akan dikerjakan dengan setengah hati tanpa kesungguhan maka hasilnya pasti tidak pernah maksimal atau kegagalan. Yakin yang dimaksud di sini adalah yakin yang berlandaskan kebijaksanaan dan akal sehat, dan tidak asal “yakin”  Mengapa harus dilandasi kebijaksanaan ?

Ya, karena yakin ini sebenarnya ada tiga macam. Pertama, yakin yang hanya bermain di level kognisi atau pikiran sadar. Kedua, yakin yang bermain pada level afeksi atau pikiran bawah sadar. Ada lagi yakin yang tipe ketiga yaitu yakin yang “nekat ” alias “ngawur”. Yakin tipe ini adalah yakin yang berlebihan atau overconfident tapi tidak ekologis, tanpa mempertimbangkan kondisi riil yang sedang ia alami, untuk bisa sukses.
Misalnya saja : "Menjadi Bussinessman, Motivator, Tutoring Teacher, Author  berdiri di atas keyakinan saya. Ketika saya YAKIN profesi saya itu bermanfaat bagi kehidupan diri saya maupun orang lain, Saya akan tetap memiliki daya tahan dan mengembangkan profesi saya itu menjadi lebih bermanfaat dan menjadi lebih baik. Tanpa keyakinan sulit untuk menjalani profesi tersebut."

Kedua adalah  Kekuatan Semangat, untuk mengembangkan potensi diri adalah dengan Kekuatan Semangat atau The Power of Enthusiasm. Tindakan yang dilandasi dengan sebuah keyakinan yang teguh, bahwa kita pasti bisa berhasil, maka akan dilakukan dengan penuh semangat. Semangat ini sebenarnya adalah motivasi internal atau dorongan bertindak yang berasal dari dalam diri kita. Kekuatan Semangat ini yang membuat seseorang akan terus mencoba walaupun telah gagal berkali-kali. Kekuatan Semangat ini yang mendasari peribahasa “Tidak ada yang namanya kegagalan. Yang ada hanyalah hasil yang belum sesuai yang kita inginkan”.
Kekuatan Semangat ini yang menjadi pendorong Thomas Edison untuk terus mencoba walaupun ia telah berkali-kali “belum berhasil” menemukan bahan yang sesuai untuk membuat bola lampu listrik. Kekuatan Semangat ini pula yang mendorong Harland Sanders untuk terus menawarkan resep ayam gorengnya yang istimewa Kentucky Fried Chicken, walaupun ia telah ditolak berkali-kali.  “Winners never quit. Quitters never win”, “Tidak penting berapa kali anda jatuh, yang penting adalah berapa kali anda bangkit setelah anda jatuh.”

Ketiga adalah Kekuatan Fokus atau The Power of Focus. Fokus berarti kita hanya melakukan hal-hal yang memang berhubungan dengan target yang ingin kita capai. Pikiran kita menjadi sangat tajam, terpusat, seperti sinar laser yang siap untuk menembus berbagai penghalang. Dengan Kekuatan Fokus maka kita akan punya komitmen , sehingga kita tidak akan membiarkan berbagai rintangan membuat pikiran atau upaya kita menyimpang dari tujuan semula.  Saat Kekuatan Fokus bekerja kita akan sangat memperhatikan hal-hal detil dalam upaya mencapai keberhasilan. Kekuatan Fokus ini yang mendorong kita untuk menghasilkan karya agung.

Keempat adalah Kekuatan Kedamaian Pikiran atau The Power of Peace of Mind. Kekuatan keempat ini sangat penting diperhatikan karena ini merupakan barometer untuk menentukan apakah keyakinan kita terhadap sesuatu itu ekologis atau tidak.  Saat kita yakin, semangat, dan fokus melakukan sesuatu maka kita perlu memeriksa apakah kita merasakan ketenangan baik di pikiran maupun di hati. Jika jawabannya “Tidak” maka kita perlu memeriksa ulang keyakinan kita.
Kita perlu memeriksa apakah keyakinan kita itu sudah benar-benar yakin ataukah lebih karena dorong emosi tertentu, misalnya emosi takut atau keserakahan. Bila keyakinan kita bersifat ekologis, didasari dengan pemikiran yang benar dan kebijaksanaan, maka saat kita bekerja keras dan giat untuk mencapai impian-impian kita, pikiran dan hati kita akan tetap merasa tenang, damai, dan bahagia. Ini adalah satu aspek penting yang jarang sekali diperhatikan oleh kebanyakan orang.
Perasaan tenang, damai, dan bahagia merupakan indikasi bahwa apa yang kita lakukan benar-benar kita yakini akan berhasil. Kita hanya tinggal melakukan kerjanya saja dan sukses sudah pasti akan kita dapatkan. Sukses hanyalah efek samping yang pasti akan terjadi.

Kelima adalah Kekuatan Kebijaksanaan atau The Power of Wisdom. Kekuatan ini sangat penting karena digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap apa yang telah kita lakukan pada empat langkah pertama. Dengan menggunakan kebijaksanaan kita dapat melakukan evaluasi dengan baik, benar, akurat, dan tanpa melibatkan emosi. Jika hasil yang dicapai belum seperti yang kita inginkan maka dengan menggunakan kebijaksanaan kita dapat mengetahui permasalahannya dan dapat meningkatkan potensi diri kita.

Jika hasilnya sudah seperti yang kita inginkan maka, dengan menggunakan kebijaksanaan, kita dapat mempertahankan dan meningkatkan pencapaian itu. Kebijaksanaan juga digunakan untuk memeriksa keyakinan atau kepercayaan yang menjadi langkah awal tindakan untuk mencapai goal. Dengan bijaksana kita dapat memeriksa keabsahan keyakinan kita. Apakah kita sudah benar-benar yakin secara benar ataukah kita sebenarnya tidak yakin tapi memaksa diri ?
Bila kita dapat menggunakan lima kekuatan tersebut di atas yaitu :  yakin, semangat, fokus, pikiran damai, dan kebijaksanaan, niscaya kita akan dapat mengembangkan potensi diri secara optimal.

Sistem Kerja Otak

Otak manusia terdiri ratusan milyar sel yang aktif yang sudah terhubung antar sel yang satu dengan sel yang lainnya atau belum terhubung . Otak ternyata ada persamaan antara cara kerja Otak Manusia dengan cara kerja Komputer . Komunikasi antara sel berupa denyutan listrik yang disebut impuls listrik atau sinyal listrik, berupa bilangan biner 1 dan 0, Artinya 1 yaitu listrik mengalir ( menyambung ) dan 0 artinya listrik tidak mengalir( belum menyambung ) , yah bisa dibilang seperti saklar lah. Sinyal listrik ini berasal dari neuron sensorik yang berfungsi untuk mengubah rangsang menjadi impuls listrik.
Neuron sensorik terdapat pada alat indra manusia ( Panca Indra ), misalnya pada Mata terdapat retina yang peka terhadap cahaya, di Telinga ada alat korti yang peka terhadap getaran, di Hidung ada saraf pembau yang peka terhadap Aroma atau zat berupa gas, di lidah terdapat kuncup pengecap yang peka terhadap zat berupa larutan/cairan, dan pada Kulit terdapat sarap peraba yang peka terhadap sentuhan, tekanan, dan suhu.
Oleh neuron sensorik itulah rangsang tersebut diubah menjadi denyutan / impuls listrik kemudian dikirimkan ke otak dengan kecepatan 400 km / jam .
Di otak denyutan listrik yang berupa bilangan biner tersebut diolah sehingga menimbulkan kesan tertentu. Jadi kalau kita melihat sesuatu, yang melihat itu bukanlah mata melainkan otak, jika kita mendengarkan sesuatu yang mendengarkan bukanlah telinga tapi otak. Sebagai gambaran Mata seseorang yang kondisi matanya baik tidak cacat, tetapi apabila neuron atau sel urat syaraf yang menghubungkan antara retina mata dengan otak terputus, maka orang tersebut tidak dapat melihat, atau Seseorang yang kondisi Telinganya baik dan tidak cacat, namun jika sel sel neuron sensorik yang menghubungkan antara Korti dan otak terputus maka orang tersebut tuli.
Seorang ahli Hipnotherapi mempunyai kemampuan untuk menstimulasi / menghubungkan Otak seseorang dengan teknik tertentu sehingga orang tersebut merasakan mengalami apa yang dikehendaki oleh sang therapis tersebut.
Ketika kita sedang mempelajari sesuatu ( Proses Belajar ) Semua informasi yang di tangkap oleh panca indra kita di kirim / masuk ke Otak kita melalui sel sel otak sehingga terjadi komunikasi antara sel -sel otak berupa denyutan listrik yang disebut impuls listrik atau sinyal listrik melalui neuron sensorik ,kemudian terjadi proses penyambungan / Stimulasi antar sel – sel Otak berupa bilangan biner 1 yang tadinya 0 artinya sel sel otak yang tadinya belum nyambung ( masih adanya celah dengan impuls listrik dihubungkan seperti membuat jembatan ) menyesuaikan informasi yang didapat dari panca indra kita.
Otak dapat memilah-milah pengalaman yang berguna dan tidak berguna, yang berguna akan lebih lama tinggal di memory otak sedangkan yang tidak berguna akan dibuang, demikianlah cara OTAK BEKERJA.

Fanpage Facebook dan SEO


Blackberry atau Android ?

Perbandingan Blackberry dan Android

Menghilangkan Sidebar Pada Wordpress


Cek IP Address Menggunakan Google

google | No Comments

Karakteristik Pembeli


Memantau Lalu Lintas Menggunakan Google Maps

GIS | No Comments

Lindungi dan Lacak Blackberry Yang Hilang





Program Jaminan Hari Tua - Jamsostek

Program Jaminan Sosial merupakan program perlindungan yang bersifat dasar bagi tenaga kerja yang bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian terhadap risiko-risiko sosial ekonomi, dan merupakan sarana penjamin arus penerimaan penghasilan bagi tenaga kerja dan keluarganya akibat dari terjadinya risiko-risiko sosial dengan pembiayaan yang terjangkau oleh pengusaha dan tenaga kerja.

Risiko sosial ekonomi yang ditanggulangi oleh program tersebut terbatas saat terjadi peristiwa kecelakaan, sakit, hamil, bersalin, cacat, hari tua dan meninggal dunia, yang mengakibatkan berkurangnya atau terputusnya penghasilan tenaga kerja dan/atau membutuhkan perawatan medis Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial ini menggunakan mekanisme Asuransi Sosial.


Program Jaminan Hari Tua

Definisi
Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua. Program Jaminan Hari Tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu.

Iuran Program Jaminan Hari Tua:
  • Ditanggung Perusahaan = 3,7%
  • Ditanggung Tenaga Kerja = 2%

Kemanfaatan Jaminan Hari Tua adalah sebesar akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya.

Jaminan Hari Tua akan dikembalikan/dibayarkan sebesar iuran yang terkumpul ditambah dengan hasil pengembangannya, apabila tenaga kerja:
  • Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total tetap
  • Mengalami PHK setelah menjadi peserta sekurang-kurangnya 5 tahun dengan masa tunggu 1 bulan
  • Pergi keluar negeri tidak kembali lagi, atau menjadi PNS/POLRI/TNII
Tata Cara Pengajuan Jaminan
1.      Setiap permintaan JHT, tenaga kerja harus mengisi dan menyampaikan formulir 5 Jamsostek kepada kantor Jamsostek setempat dengan melampirkan:
a.       Kartu peserta Jamsostek (KPJ) asli
b.       Kartu Identitas diri KTP/SIM (fotokopi)
c.       Surat keterangan pemberhentian bekerja dari perusahaan atau Penetapan Pengadilan Hubungan Industrial
d.       Surat pernyataan belum bekerja di atas materai secukupnya
e.       Kartu Keluarga (KK)
2.     Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang mengalami cacat total dilampiri dengan Surat Keterangan Dokter
3.     Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang meninggalkan wilayah Republik Indonesia dilampiri dengan:
a.       Pernyataan tidak bekerja lagi di Indonesia
b.       Photocopy Paspor
c.       Photocopy VISA
4.     Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang meninggal dunia sebelum usia 55 thn dilampiri:
a.       Surat keterangan kematian dari Rumah Sakit/Kepolisian/Kelurahan
b.       Photocopy Kartu keluarga
5.     Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang berhenti bekerja dari perusahaan sebelum usia 55 thn telah memenuhi masa kepesertaan 5 tahun telah melewati masa tunggu 1 (satu) bulan terhitung sejak tenaga kerja yang bersangkutan berhenti bekerja, dilampiri dengan:
a.       Photocopy surat keterangan berhenti bekerja dari perusahaan
b.       Surat pernyataan belum bekerja lagi
c.      Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang menjadi Pegawai Negeri Sipil/POLRI/TNI

Selambat-lambatnya 30 hari setelah pengajuan tersebut PT Jamsostek (Persero) melakukan pembayaran JHT



Download file : f5.pdf

Rabu, 14 Desember 2011

Ranting Pohon saja Menampakkan Lafas Allah




Sebuah pohon yang sudah tidak berdaun (kering) menjadi tempat hidup tumbuhan yang merambat. Anehnya rambatan daun tumbuhan pada ranting-ranting pohon itu berhiaskan lafas Allah. Jika kita memperhatikan hanya sepintas saat melintas di dekat pohon itu, mungkin tidak ada yang aneh dengan pohon itu. Tapi saat kita memperhatikan dengan seksama dan lebih lama, maka akan tampak suatu keanehan dan mengundang ketakjuban. Ya, karena bentuk daun pada ranting pohon itu membentuk lafas Allah.
Apakah hal ini terjadi secara kebetulan dan dapat terjadi di mana saja? Ataukah ada suatu isyarat kepada kita bahwa tumbuhan itu menunjukkan kepada kita tentang Kebesaran Sang Pencipta, Allah Subhanahu wa Ta’ala?
“Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ash-Shaff (61) : 1)
“Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Hadiid (57) : 1)
“Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. An Nuur (24) : 41)
Tak ada kata yang lebih baik untuk diucapkan selain lafas dzikir Subhanallah.. Walhamdulillah… Walaa Ilaaha ilallah… wallahu akbar…. wala hawla walla quwwata illaa billahil alliyil adzim….
Dan masih banyak lagi fenomena di alam semesta ini yang tidak bisa di nalar dan dipikir secara logika, tapi kita harus meyakini bahwa semua itu adalah perkara mudah bagi Allah. Dengan fenomena ini banyak orang mendapatkan hidayah dan akhirnya memeluk islam.
Ada orang yang mengatakan bahwa fenomena tentang bentuk lafas Allah atau kejadian-kejadian luar biasa itu hanyalah modifikasi manusia atau rekayasa komputer. Karena dengan kemajuan sains dan teknologi manusia dapat mendesain atau merekayasa apapun.
Pada hakikatnya terlepas apa yang dikatakan oleh orang tersebut, sesungguhnya Allah kuasa untuk melakukan segala sesuatu dan tidak ada yang mustahil bagi Allah. Fakta dan bukti seperti apa yang harus kita cari!
Kalau kita mengandalkan logika, maka dimensinya terlalu kecil. Ia hanya menjangkau hal-hal yang bisa dianalisa, masuk akal dan tidak mampu menjangkau hal-hal yang bersifat transendental dalam keluasan alam semesta. 
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?” (QS. Fushshilat (41) : 53)
Jadi, apapun yang terjadi di dunia ini tidak ada yang serba kebetulan. Semua yang terjadi atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Adanya fenomena seperti ini setidaknya memberi ruang kepada kita untuk senantiasa tafakur dan ingat kepada-Nya. (Wallahu A’lam bish shawab). (by Kalman Aani)

Fisika SMA (Gaya)











































Fisika SMA (Hukum Newton)


























Fisika SMA (Besaran dan Satuan)

Besaran Pokok

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah panjang, waktu, suhu, dan berat benda. Secara tidak disadari ternyata kita telah belajar mengenai satu bahasan fisika yaitu "Besaran".

Namun, apa sih definisi dari besaran ini? Dari berbagai sumber yang saya baca, definisi dari besaran secara fisika adalah segala sesuatu yang dapat diukur dengan angka eksak dan mempunyai satuan.

Dari sekian banyak besaran yang kita kenal, besaran dibagi ke dalam dua kelompok yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Definsi dari besaran pokok adalah besaran yang telah ditentukan terlebih dahulu (satuannya telah ditetapkan) berdasarkan kesepakatan para ahli fisika. Kalau di Indonesia ada istilah "sembilan bahan pokok", dalam fisika juga ternyata ada istilah seperti itu, yaitu "tujuh besaran pokok". Tujuh besaran pokok ini terdiri atas besaran panjang, waktu, massa, arus listrik, jumlah molekul, dan intensitas cahaya.

Selain besaran - besaran pokok yang telah nyatakan di atas, ada juga yang dinamakan dengan turunan. Definisi dari besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. Contohnya volume yang diturunkan dari besaran panjang; gaya yang diturunkan dari besaran massa, panjang dan waktu; kecepatan yang diturunkan dari besaran panjang dan waktu. Lebih lengkapnya lihat tabel besaran dan juga satuannya di bagian bawah postingan ini.

Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui hasil pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap besaran diukur dengan cara berbeda. Agar adanya keseragaman, satuan untuk besaran - besaran fisika didasarkan pada satuan Sistem Internasional (SI). Satuan SI ini diambil dari sistem metrik yang telah digunakan di Perancis setelah revolusi tahun 1789.

Berikut adalah besaran - besaran fisika beserta satuannya:
Basic SI quantities
Quantity
Dimension
Alternatives
Root definition and Notes
Length/distance m m meter
Mass kg kg kilogram
Time s s second
Curren, electric A A ampere
Temperature K K kelvin
Quantity of subtance mol mol mole
Luminosity/Luminous Intensity cd cd candle

Physical Quantities

Quantity Definition Formula Units Dimensions
Basic Mechanical Length or Distance fundamental d m (meter) L (Length)
Time fundamental t s (second) T (Time)
Mass fundamental m kg (kilogram) M (Mass)
Area distance2 A = d2 m2 L2
Volume distance3 V = d3 m3 L3
Density mass / volume d = m/V kg/m3 M/L3
Velocity distance / time v = d/t m/s
c (speed of light)
L/T
Acceleration velocity / time a = v/t m/s2 L/T2
Momentum mass × velocity p = m·v kg·m/s ML/T
Force
  Weight
mass × acceleration
mass × acceleration of gravity
F = m·a
W = m·g
N (newton) = kg·m/s2 ML/T2
Pressure or Stress force / area p = F/A Pa (pascal) = N/m2 = kg/(m·s2) M/LT2
Energy or Work
  Kinetic Energy
  Potential Energy
force × distance
mass × velocity2 / 2
mass × acceleration of gravity × height
E = F·d
KE = m·v2/2
PE = m·g·h
J (joule) = N·m = kg·m2/s2 ML2/T2
Power energy / time P = E/t W (watt) = J/s = kg·m2/s3 ML2/T3
Impulse force × time I = F·t N·s = kg·m/s ML/T
Action energy × time
momentum × distance
S = E·t
S = p·d
J·s = kg·m2/s
h (quantum of action)
ML2/T
Rotational Mechanical Angle fundamental θ ° (degree), rad (radian), rev
360° = 2π rad = 1 rev
dimensionless
Cycles fundamental n cyc (cycles) dimensionless
Frequency cycles / time f = n/t Hz (hertz) = cyc/s = 1/s 1/T
Angular Velocity angle / time ω = θ/t rad/s = 1/s 1/T
Angular Acceleration angular velocity / time α = ω/t rad/s2 = 1/s2 1/T2
Moment of Inertia mass × radius2 I = m·r2 kg·m2 ML2
Angular Momentum radius × momentum
moment of inertia × angular velocity
L = r·p
L = I·ω
J·s = kg·m2/s
ћ (quantum of angular momentum)
ML2/T
Torque or Moment radius × force
moment of inertia × angular acceleration
τ = r·F
τ = I·α
N·m = kg·m2/s2 ML2/T2
Thermal Temperature fundamental T °C (celsius), K (kelvin) K (Temp.)
Heat heat energy Q J (joule) = kg·m2/s2 ML2/T2
Entropy heat / temperature S = Q/T J/K ML2/T2K
Electromagnetic Electric Charge +/- fundamental q C (coulomb)
e (elementary charge)
C (Charge)
Current charge / time i = q/t A (amp) = C/s C/T
Voltage or Potential energy / charge V = E/q V (volt) = J/C ML2/CT2
Resistance voltage / current R = V/i Ω (ohm) = V/A ML2/C2T
Capacitance charge / voltage C = q/V F (farad) = C/V C2T2/ML2
Inductance voltage / (current / time) L = V/(i/t) H (henry) = V·s/A ML2/T2
Electric Field voltage / distance
force / charge
E = V/d
E = F/q
V/m = N/C ML/CT2
Electric Flux electric field × area ΦE = E·A V·m = N·m2/C ML3/CT2
Magnetic Field force / (charge × velocity) B = F/q·v T (tesla) = Wb/m2 = N·s/(C·m) M/CT
Magnetic Flux magnetic field × area ΦM = B·A Wb (weber) = V·s = J·s/C ML2/CT