Selamat Berkunjung

Selamat Berkunjung !
Diharap komentarnya agar lebih bermanfaat, menambah wawasan dan hikmah

Selasa, 24 Januari 2012

Sekolah Biasa pun Tidak Kalah oleh RSBI


 
Sekolah negeri berlabel ‘Berstandar Internasional’ ternyata tidak menjamin kualitas sekolah. Menurut data Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), untuk kasus di Jakarta pada tahun 2010, SMA 77 DKI Jakarta yang bukan berstandar internasional mampu menduduki ranking I untuk urusan Ujian Nasional (UN).
Prestasi tersebut jauh melampaui sekolah yang menambahkan label ‘berstandar internasional’ yakni SMA 3, SMA 8, SMA 13, SMA 28, SMA 68, SMA 70,SMA 78, SMA 81,SMA Labschool Rawamangun dan SMA Al Azhar.
Sementara pada kompetisi UN 2011, peringkat I diperoleh SMA bukan berstandar internasional yakni SMA 99 Jakarta.

“Jadi secara kualitas, bisa bersaing,” kata Sekjen FSGI Retno Listyarti kepada detikcom, Kamis (27/10/2011).
Sehingga, RAPBN 2012 yang menganggarkan Rp 242 miliar untuk sekolah negeri berstandar internasional dinilai tidak logis. Sebab, sekolah negeri yang biasa (bukan berstandar internasional) dijatah kurang dari separuh sekolah bertaraf internasional tersebut yakni hanya Rp 108 miliar.
“Kami menilai bahwa kebijakan sekolah berstandar internasional ini sangat diskriminatif dan jauh dari rasa keadilan. Sekolah unggulan yang kemudian dijadikan sekolah RSBI notabene adalah sekolah-sekolah kaya yang muridnya juga kaya-kaya. Sudah kaya malah diberi blockgrant (anggaran khusus-red) senilai ratusan juta rupiah,” ucap Retno.
Menurutnya, dari awal pembentukan sekolah internasional sudah dipersoalkan FSGI dan berbagai LSM lainnya. Sebab, prediksi para pemerhati pendidikan tersebut, sekolah berembel-embel internasional hanya membuat ‘kasta sosial’ diakui secara sah didunia pendidikan.
Sebagai catatan, saat ini UU yang menjadi dasar sekolah internasional sedang digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“FSGI bersama Koalisi Pendidikan, ICW dan Elsam dalam proses melakukan judicial review atas pasal 50 ayat 3 UU Sisdiknas yang menjadi dasar hukum pelaksanaan SBI. Kami menilai bahwa kebijakan SBI ini sangat diskriminatif,” tandas Retno.

“Pemerintah hanya senang kepada yang unggul-unggul. Sementara sekolah miskin, malah tidak atau kurang diperhatikan,tidak pernah dibina apalagi dikasih uang. Terutama sekolah swasta yang miskin tidak dapat apa-apa,” sesal Retno.

Sebelumnya, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran(FITRA) meminta DPR merevisi komposisi anggaran antara sekolah biasa dengan sekolah berembel-embel internasional.
“Mumpung masih ada waktu dan RAPBN 2012 belum disahkan, kami meminta DPR menghapus alokasi anggaran untuk sekolah-sekolah bertaraf internasional agar tidak ada lagi ketidakadilan dan diskriminasi bagi orang-orang miskin yang hanya mampu menyekolahkan anaknya pada sekolah standar nasional,” desak Kordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky.
Sumber :detik.com

Pemerintah Siap Gelar Ujian Nasional 2012


 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memastikan pemerintah tetap akan menggelar ujian nasional tahun 2012. Ujian nasional dijadwalkan berlangsung pada April 2012.
Menteri Nuh mengatakan, saat ini perdebatan mengenai UN sudah selesai. “Sekarang masalahnya adalah bagaimana melaksanakan UN dengan baik,” ujarnya dalam jumpa pers, di Gedung Kemdikbud, Rabu (30/11). Turut mendampingi Mendikbud adalah Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud Khairil Anwar Notodiputro dan Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan Djemari Mardapi.

Ia menuturkan, ada empat kunci pelaksanaan UN yang baik atau kredibel. Pertama, dijamin keamanan dan kerahasiaannya. Karena jika berkasnya bocor, maka kredibilitas UN itu sudah berkurang, bahkan hilang. Kedua, dari sisi ketepatan distribusi, harus tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat bahan yang mau diuji.

Ketiga, pada hari pelaksanaan harus dijamin kelancarannya. Jangan sampai soal sudah ada semua tapi soal ujian yang dibagikan salah. “Kalau seandainya terjadi kesalahan, maka harus disiapkan satu sistem yang mampu mengantisipasi kesalahan tersebut,” katanya. Dan, keempat, dalam sistem evaluasi harus dipastikan agar nilai rapor bisa menjamin bahwa nilai itu mencerminkan kemampuan sang anak. “Nilai rapor jangan mencekungkan atau mencembungkan nilai anak yang sebenarnya,” kata Menteri Nuh.

Menteri Nuh menyampaikan, jika keempat kunci pelaksanaan tadi bisa dipenuhi, maka ada dua hal yang bisa diraih. Pertama, bisa dilakukan pemetaan tentang ragam kompetensi siswa dan penyebarannya. Kedua, informasi kualitas sang anak (lulus atau tidak lulus).
Menteri Nuh juga menegaskan, bahwa ujian nasional bukanlah penentu kelulusan. Kelulusan ditentukan satuan pendidikan. Namun, satuan pendidikan menentukan kelulusan berdasarkan, tuntas kegiatan belajar mengajar, akhlak yang baik, dan ujian nasional.

UN untuk tingkat SMA/MA akan berlangsung pada 16-19 April 2012, dan UN susulan akan dilaksanakan pada 23-26 April. Untuk jenjang SMP/MTs dan SMPLB, UN akan dilaksanakan pada 23-26 April 2012, dan UN susulan akan berlangsung pada 30- 4 Mei 2012.
Sedangkan untuk jenjang SD/MI/SDLB UN akan digelar pada 7-9 Mei 2012, dan UN susulan akan dilaksanakan pada 14-16 Mei 2012. Hasil UN tingkat SMA/MA dan SMK akan diumumkan pada 24 Mei 2012. Tingkat SMP/MTs, SMPLB dan SMALB pada 2 Juni 2012. Sedangkan untuk pengumuman kelulusan UN tingkat SD menjadi kewenangan setiap provinsi.

Sumber : http://ujiannasional.org

Penggandaan Soal Ujian Nasional Terpusat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan meningkatkan pengawasan dan keamanan terhadap soal Ujian Nasional 2012. Salah satu bentuk peningkatan pengawasan tersebut adalah dengan mengubah sistem penggandaan soal UN menjadi sentralisasi atau terpusat. Pada UN 2011, penggandaan dilakukan di setiap provinsi. Tahun depan, penggandaan soal akan dipusatkan dengan jumlah percetakan tidak lebih dari 10 lokasi.

“Dengan begitu, pengawasannya lebih mantap, dan tingkat keamanan jadi lebih tinggi,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh dalam jumpa pers di Gedung A Kemdikbud, (30/11), Jakarta. Menurut dia, dengan semakin sedikitnya jumlah percetakan, cakupan kontrolnya menjadi lebih sempit, sehingga bisa lebih fokus mengawasi dan mengamankan soal ujian.

Penggandaan soal secara terpusat juga memudahkan pengawasan kualitas percetakan. “Kualitas percetakan nantinya akan menggunakan security printing,” tutur Menteri Nuh. Di setiap lembar naskah UN 2012 akan dicetak tanda tertentu, untuk memberikan ciri, di percetakan mana naskah soal tersebut dicetak. Sehingga jika terjadi kebocoran soal, akan lebih mudah untuk menelusurinya. “Selain itu, sentralisasi percetakan juga telah ditinjau dari aspek ekonomi, cost bisa ditekan,” ucapnya. Selain aspek ekonomi, aspek jarak distribusi juga menjadi pertimbangan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengkaji ulang percetakan di setiap provinsi pada UN 2011 lalu. Ternyata, tidak semua provinsi mencetak naskah soal UN di provinsinya sendiri. Misalnya, Bali mencetak naskah di Jawa Timur. Diharapkan, meskipun penggandaan soal UN 2012 dilakukan terpusat, distribusi naskah tak menjadi hambatan.

Sementara untuk pengamanan distribusi, Kemdikbud akan bekerja sama dengan pihak kepolisian di titik-titik tertentu, seperti di rayon atau tingkat kecamatan. di sekolah yang menjadi lokasi ujian nasional, tidak ada penempatan personil kepolisian untuk menjaga kondisi psikologis anak didik. Ujian Nasional 2012 akan berlangsung pada April untuk tingkat SMA/MA.
Sumber : Kemdikbud

Ada Perubahan Pada UN 2012

Perdebatan mengenai penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) 2012 telah berakhir. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Mohammad Nuh mengumumkan secara resmi bahwa pelaksanaan UN tahun ajaran 2011/2012 ditetapkan pada 16-19 April 2012 untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat.

“Tak ada lagi perdebatan soal UN perlu atau tidak. UN akan tetap dilaksanakan, tetapi dengan beberapa perubahan dalam mekanisme pelaksanaanya agar lebih baik,” kata Mendikbud Mohammad Nuh kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (30/11).

Ditambahkan, untuk pelaksanaan UN tingkat sekolah menengah pertama (SMP) ditetapkan pada 23-26 April 2012. Dan UN tingkat SD akan digelar paling akhir yaitu pada 7-9 Mei 2012. Hasil UN tingkat SMA/MA dan SMK akan diumumkan pada 24 Mei 2012. Tingkat SMP/MTs, SMPLB dan SMALB pada 2 Juni 2012. Sedangkan untuk pengumuman kelulusan UN tingkat SD menjadi kewenangan setiap provinsi.

Nuh menjelaskan, ada empat hal penting sebagai fokus utama agar pelaksanaan UN dapat berjalan dengan baik dan kredibel. Pertama, menjaga keamanan dan kerahasiaan naskah soal UN agar tidak bocor. Seperti tahun sebelumnya, naskah soal dibuat dalam 5 naskah soal yang berbeda-beda. Selain itu, akan dibuat kode rahasia di masing-masing soal yang menjelaskan nama percetakan dan kode wilayahnya.

“Bentuknya seperti barcode yang berisi data masing-masing percetakan. Sehingga jika naskah itu bocor bisa ketahuan dari percetakan mana,” ujarnya.
Kedua, pihaknya harus mengupayakan agar tepat waktu, baik dari sisi distribusi soal, ketepatan jumlah naskah dan ketepatan naskah yang akan diujikan.

Ketiga, kata Nuh, jaminan kelancaran pada saat pelaksanaannya. Para pengawas harus menjalankan tugasnya dengan baik sehingga terjadi proses ujian yang murni. Tak ada lagi guru yang memberi jawaban kepada para siswanya seperti terjadi pada tahun lalu.

Dan yang terakhir, dijelaskan Nuh, meningkatkan sistem evaluasinya. Karena proporsi kelulusan UN menggunakan 60 berbanding 40, maka harus dipastikan nilai sekolah benar-benar murni hasil dari siswa yang bersangkutan.
“Jika keempat dasar itu dilaksanakan maka UN akan berjalan lebih baik. Karena kelulusan UN tetap ditentukan oleh satuan pendidikan yang didasarkan atas hasil ujian sekolah, kelakuan anak baik, dan hasil UN,” ucap Nuh menandaskan.

Pada kesempatan yang sama Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Khairil Anwar Notodisaputro menjelaskan, pemberian kisi-kisi soal UN 2012 akan diberikan ke sekolah pada akhir tahun 2011 ini. Hal itu dilakukan untuk membantu sekolah dan para siswa lebih siap menghadapi UN tahun depan.
Sumber : Suara Karya

Nilai UN Bisa Dijadikan Syarat Seleksi PTN

 Tahun 2012 hasil ujian nasional (UN) bisa diintegrasikan untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Terlebih, hal tersebut sudah menjadi kesepakatan bersama.
Hal itu diungkapkan peneliti pendidikan dari Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Drs. Safari, M., P.A.U. kepada wartawan di sela-sela lokakarya pendidikan Kota Bandung di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 9, Jln. Soekarno-Hatta Bandung, Rabu (28/9).
“Namun pasti atau tidaknya adalah kebijakan pemerintah, saya tidak bisa memastikan,” ungkap Safari.

Dikatakan, keinginan diintegrasikan nilai UN ke PT ini, karena nilai UN-nya sama (standar). Sementara perguruan tinggi negeri hasil ujiannya belum standar. “Inilah yang menjadi dasar, kami menginginkan nilai UN bisa menjadi syarat masuk ke PTN,” tandasnya.
Menurutnya, secara pelaksanaan, UN sudah berjalan lancar dan sempurna. Yang perlu disempurnakan, adalah masalah teknisnya saja, terutama untuk masuk ke PTN.
“PTN harus menerima, karena wacana ini sudah dibicarakan dan disetujui semua pihak,” tambahnya.
 
Menurutnya, dari hasil penelitian, pelaksanaan UN di Indonesia dicemburui negara lain, terutama dari sisi teknis pelaksanaan. Selain itu, standar nilai UN pun sama, yakni 5,5 sekalipun standar nilai UN masih terbilang kecil.
“Di negara lain, seperti Malaysia dan Singapura standar nilai ujian minimal 7,” tandasnya.
Safari menyebutkan, UN untuk mengukur kemampuan siswa yang dilaksanakan secara nasional. Sementara materi yang diujikan adalah minimal pelajaran yang telah diajarkan di sekolah.
“Tidak mungkin materi yang diujikan adalah pelajaran yang tidak diajarkan di sekolah,” katanya.
Adanya yang kontra mengenai UN ini, karena materi yang di UN tidak sesuai dengan yang diajarkan. Safari mengatakan, harusnya sekolah introspeksi, karena para gurunya mengajar tak benar.
 
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Prof. Dr. Wahyudin Zarkasyi menyebutkan, diintegrasikannya hasil UN untuk masuk PTN memang sudah dibicarakan dan akan diujicobakan pada tahun 2012 mendatang. Namun, memang ada beberapa teknis pelaksanaan yang harus disempurnakan.
“Khusus mekanisme pelaksanaan UN yang diintegrasikan masuk ke PTN,” tambahnya.
Wahyudin mengaku sangat mendukung hasil UN bisa dijadikan prasayarat untuk masuk PTN. “Namun ada beberapa yang harus disempurnakan,” tandasnya.
 
Sementara Ketua Dewan Pendidikan Kota Bandung, Kusmeni Hartadji menilai, pemeritah belum siap mengintegrasikan hasil UN untuk menjadi prasyarat masuk ke PTN. Selain sistem pelaksanaan yang belum sempurna, masih terjadi ketidakjujuran di antara para siswa maupun pengawas dalam pelaksanaan UN.

Kisi-Kisi UN 2012

Walaupun sebagian pengamat mengatakan bahwa UN Dinilai Gagal Tingkatkan Kualitas Pendidikan akan tetapi Pemerintah tetap berkomitmen bahwa ujian nasional (UN) sebagai salah satu indikator kelulusan harus tetap dilaksanakan. Menurut Pemerintah, UN masih merupakan salah satu sarana yang dipandang ideal untuk memetakan mutu pendidikan. Tanpa UN dinilai sulit melakukan pemetaan dan akan berdampak buruk, khususnya pada daerah-daerah yang pembangunan pendidikannya masih lemah.

Sebagai wujud komitmen Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mempercepat waktu pemberian kisi-kisi soal ujian nasional (UN) 2012. Kisi-kisi soal UN yang dijanjikan awal Nopember sudah bisa Anda unduh dari situs Ujian Nasional ini. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud Khairil Anwar Notodiputro pernah mengatakan bahwa hal itu dilakukan untuk membantu sekolah dan para siswa lebih siap menghadapi UN tahun 2012.
Download Kisi-kisi UN 2012 disini

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud Khairil Anwar Notodiputro mengatakan bahwa perihal tersebut merupakan langkah untuk meningkatkan akseptabilitas, dan juga merupakan jawaban atas banyaknya masukan terkait penyelenggaraan UN. Dari sekian banyak masukan, yang kemudian dijadikan fokus oleh Balitbang Kemdikbud adalah akseptabilitas, kualitas, dan efektifitas penyelenggaraan UN.

Peningkatan akseptabilitas UN dinilai akan meminimalisir “ketakutan” para siswa dan guru saat akan menghadapi UN. Cara yang ditempuh adalah dengan melakukan dialog secara lebih intensif, dan memberikan kisi-kisi UN secepatnya.
Pemberian kisi-kisi UN juga bertujuan agar memudahkan pusat memberikan arahan kepada dinas pendidikan daerah dan guru-guru di sekolah agar pembuatan soal-soal ujian di sekolah merujuk dan disesuaikan dengan kisi-kisi UN yang diberikan.

Ketakutan itu dinilai akan memicu penolakan. Untuk menekan itu, Kemdikbud menyampaikan kisi-kisi secepatnya. Jika dulu berbarengan, maka sekarang kisi-kisi UN 2012 akan kita berikan di tahun 2011, ini agar tercipta keselarasan soal dan membuat siswa terbiasa dengan soal yang akan diberikan.

Selain itu, hal lain yang akan dipertegas adalah memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat bahwa UN bukanlah satu-satunya penentu kelulusan. Meski proporsi penilaiannya membuat nilai UN mendominasi kelulusan, yaitu 60 persen nilai UN dan 40 persen nilai sekolah.
Kemdikbud berharap UN 2012 bisa lebih santai dan diterima. Secara politik, proporsi 60:40 itu sudah diterima, dan baru akan dievaluasi apakah tetap digunakan atau akan diubah setelah dua tahun digunakan, yaitu pada 2013.

Nilai-nilai UN yang rendah juga dalam proses pengkajian. Ujungnya Kemdikbud berharap ada kebijakan berdasarkan pengkajian mengapa nilainya menjadi rendah, apakah soal yang terlalu susah atau ada penyebab lain, demikian penjelasan dari Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Sumber : http://ujiannasional.org

Jadual Ujian Nasional 2012

 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memastikan pemerintah tetap akan menggelar ujian nasional tahun 2012. Ujian nasional dijadwalkan berlangsung pada April 2012.
Menteri Nuh mengatakan, saat ini perdebatan mengenai UN sudah selesai. Beliau menuturkan, ada empat kunci pelaksanaan UN yang baik atau kredibel :
Pertama, dijamin keamanan dan kerahasiaannya. Karena jika berkasnya bocor, maka kredibilitas UN itu sudah berkurang, bahkan hilang.

Kedua, dari sisi ketepatan distribusi, harus tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat bahan yang mau diuji.
Ketiga, pada hari pelaksanaan harus dijamin kelancarannya. Jangan sampai soal sudah ada semua tapi soal ujian yang dibagikan salah. “Kalau seandainya terjadi kesalahan, maka harus disiapkan satu sistem yang mampu mengantisipasi kesalahan tersebut,” katanya.
Keempat, dalam sistem evaluasi harus dipastikan agar nilai rapor bisa menjamin bahwa nilai itu mencerminkan kemampuan sang anak. “Nilai rapor jangan mencekungkan atau mencembungkan nilai anak yang sebenarnya,” kata Menteri Nuh.

Menteri Nuh menyampaikan, jika keempat kunci pelaksanaan tadi bisa dipenuhi, maka ada dua hal yang bisa diraih. Pertama, bisa dilakukan pemetaan tentang ragam kompetensi siswa dan penyebarannya. Kedua, informasi kualitas sang anak (lulus atau tidak lulus).
Menteri Nuh juga menegaskan, bahwa ujian nasional bukanlah penentu kelulusan. Kelulusan ditentukan satuan pendidikan. Namun, satuan pendidikan menentukan kelulusan berdasarkan, tuntas kegiatan belajar mengajar, akhlak yang baik, dan ujian nasional.

Ujian Nasional untuk tingkat SMA/MA akan berlangsung pada 16-19 April 2012, dan UN susulan akan dilaksanakan pada 23-26 April. Untuk jenjang SMP/MTs dan SMPLB, UN akan dilaksanakan pada 23-26 April 2012, dan UN susulan akan berlangsung pada 30- 4 Mei 2012.
Sedangkan untuk jenjang SD/MI/SDLB UN akan digelar pada 7-9 Mei 2012, dan UN susulan akan dilaksanakan pada 14-16 Mei 2012. Hasil UN tingkat SMA/MA dan SMK akan diumumkan pada 24 Mei 2012. Tingkat SMP/MTs, SMPLB dan SMALB pada 2 Juni 2012. Sedangkan untuk pengumuman kelulusan UN tingkat SD menjadi kewenangan setiap provinsi.

Ujian Nasional (UN) SMA/MA dan SMK untuk tahun ajaran 2011/2012 ditetapkan 16-19 April. Sementara itu, ujian untuk SMP/MTs diselenggarakan 23-26 April dan untuk SD pada 7-9 Mei.
Hal tersebut disampaikan anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Kementerian dan Kebudayaan RI Prof Dr H Mungin Eddy Wibowo MPd Kons saat memberikan materi dalam Sosialisasi Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2011/2012 Jateng di Hotel Wahid Salatiga, Jumat (30/12). Kegiatan dihadiri para Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Jateng.
Mungin mengatakan, tak kurang dari 1,4 juta siswa di Jateng akan mengikuti UN, baik dari tingkat SD, SMP maupun SMA. Kemudian sesuai dengan jadwal, sekolah mengumumkan kelulusan peserta didik berdasarkan rapat Dewan Guru pada 26 Mei untak SMA sederajat, 2 Juni (SMP), dan 14 Juni (SD).
“Secara garis besar, materi UN masih sama dengan tahun ajaran 2010/2011. Meski begitu, kami perlu menyosialisasi sejak dini agar pelaksanaan UN nanti bisa lebih lancar,” katanya.

Bisa Mengulang

Lebih lanjut Mungkin menuturkan, peserta didik yang pada UN lalu tidak lulus, masih diberi kesempatan pada UN tahun depan. Sementara peserta didik yang tidak lulus UN di sekolah Madarasah tetapi mengikuti program paket, maka tidak diperbolehkan mengikuti UN tahun depan.
“Peserta didik yang tidak lulus UN sebelumnya, pada UN tahun 2012 harus mengikuti seluruh mata pelajaran yang diujikan. Hitung-hitung perbaikan, jadi nilai yang terbaik nanti yang akan dipakai,” urainya.
Menurut pria yang berdomisili di Sampangan Gajahmungkur Semarang ini, UN diselenggarakan dengan tujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hasil UN nantinya digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk pemetaan mutu program atau satuan pendidikan, penentuan kelulusan peserta didik, dasar seleksi untuk jenjang pendidikan berikut, dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Adapun kriteria lulus dalam satuan pendidikan, menurut Mungin, adalah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir dari seluruh mata pelajaran, dan lulus UN.

Jadwal Ujian Nasional 2012

Jadwal Ujian Nasional 2011/2012 untuk Tingkat SMA/MA
Jadwal Ujian Nasional 2011/2012 untuk Tingkat SMK
Jadwal Ujian Nasional 2011/2012 untuk Tingkat SMP/Mts
Silakan Anda boleh mendownload Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional (POS UN) tahun 2011/2012 yang diterbitkan oleh BSNP di alamat berikut ini
Pengawasan Ujian Nasional Tahun 2012
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menyatakan, akan tetap melibatkan pengawas dari perguruan tinggi (PT) dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2012. Hal itu dikatakan salah satu anggota BSNP Jamaris Jamna, Kamis (29/12/2011), di Padang, Sumatera Barat.
“Untuk menjamin kualitas UN 2012, khususnya soal kejujuran, kita tetap melibatkan perguruan tinggi bersama dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) sebagai pengawas satuan pendidikan UN,” kata Jamaris.
Ia mengatakan, PT dan LPMP bersama dinas pendidikan akan memantau serta mengawasi secara langsung pelaksanaan UN 2012 di setiap sekolah penyelenggara. Pengawasan ini dilakukan tidak hanya ketika ujian, tetapi juga saat pendistribusian soal agar tidak terjadi kebocoran sebelum ujian dilaksanakan.
Untuk UN 2012, kata dia, pengawas dari PT diberi kewenangan lebih dalam soal pengawasan. Pengawas dari PT diizinkan masuk ke ruangan ujian untuk memastikan UN berjalan dengan jujur. Selain itu, pengawas diberi kewenangan untuk menentukan lanjut atau tidaknya UN pada satu sekolah, jika ditemukan indikasi pelanggaran atau kecurangan.
Adapun, untuk pengawas ruangan pada UN 2012 diamanahkan kepada guru sekolah yang berkompeten. Guru dituntut bekerja dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sementara itu, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sumbar tidak menargetkan hasil apa pun pada UN 2012.
“Tidak ada target apa pun yang direncanakan dalam pelaksanaan UN tahun 2012,” kata Kepala Disdikpora Sumatera Barat Syamsulrizal.
Disdikpora menekankan kepada semua sekolah di Sumbar untuk lebih bekerja keras agar mencapai hasil terbaik. Syamsulrizal mengatakan, salah satu usaha dalam rangka persiapan UN 2012, Disdikpora telah melakukan pra ujian nasional di sekolah yang anggarannya mencapai Rp 4 miliar.
“Hasil pra UN dijadikan tolok ukur sampai dimana sekolah bisa menilai kemampuan siswanya terkait UN 2012,” katanya. 

Sumber : http://ujiannasional.org