Selamat Berkunjung
Selamat Berkunjung !
Diharap komentarnya agar lebih bermanfaat, menambah wawasan dan hikmah
Diharap komentarnya agar lebih bermanfaat, menambah wawasan dan hikmah
Rabu, 25 Juli 2012
MUI Desak Myanmar Akui Muslim Rohingya
Hidayatullah.com---Majelis Ulama Indonesia (MUI), mendesak kepada Pemerintah Myanmar untuk segera mengakui keberadaan suku Rohingya sebagai warga negara Myanmar dan memberikan hak-hak mereka tanpa perlakuan diskriminatif.
Sikap MUI itu menyusul laporan terjadinya tindakan represif pemerintah Myanmar dan kalangan umat Budha, berupa pembunuhan, intimidasi, penyiksaan, pemerkosaan, penculikan bahkan pengusiran suku minoritas Rohingya, yang menganut agama Islam itu keluar dari Myanmar.
"Selama ini suku Rohingya yang merupakan umat Islam dianggap oleh Junta Militer Myanmar bukan bagian dari Myanmar," kata Ichwan Sam, Sekretaris Umum MUI Pusat kepada wartawan, Rabu (25/7/2012) siang di Jakarta.
Padahal, kata Ichwan, keberadaan suku Rohingya jauh sebelum Myanmar merdeka. Suku Rohingya yang berasal dari Bangladesh diundang oleh kolonial Inggris untuk menata pertanian di Myanmar.
"Kedatangan mereka (suku Rohingya ke Myanmar) bukan atas kemauan mereka. Tetapi seolah-olah pemerintah Myanmar menganggap mereka itu pendatang yang baru saja menginjakkan kakinya di Myanmar," terang Ichwan.
Dengan begitu, MUI meyakini jika tindakan sadis aparatur Myanmar tersebut sebagai skenario pembasmian etnis terhadap suku Muslim Rohingya.
"Kami meminta agar Junta Militer Myanmar menghentikan segera pembantaian suku Rohingya," tegas Ichwan.
Dari data yang dihimpun MUI sampai saat ini sekitar 7000 orang suku Rohingya telah dibunuh oleh Junta Militer Myanmar.*
Oezil - 'Si Burung Hantu' yang Religius
FOTO:Getty Images/Joern Pollex
Jakarta
- Mesut Oezil tengah menikmati masa-masa indah dalam kariernya sebagai
pesepakbola dalam dua tahun terakhir. Jika ada yang jadi sumber
"kekuatan" Oezil saat ini, boleh jadi karena dirinya kerap membaca
ayat-ayat Al-Quran sebelum bertanding.
Nama Oezil mulai mencuat kala dirinya tampil bagus di Piala Dunia 2010 bersama Jerman.
Di penampilan perdananya bersama negaranya di turnamen internasional,
Oezil menunjukkan kemampuan handalnya sebagai playmaker dan meski tak
berhasil membawa Der Panzer juara, tapi permainan aktraktif tim itu
mengundang decak kagum.
Penampilan tersebut membawa
Oezil ke klub raksasa Spanyol, Real Madrid. Di klub tersebut kemampuan
Oezil kian terasah dan di musim pertamanya ia tampil sebanyak 53 kali,
mencetak 10 gol dan 25 assist.
Di musim keduanya atau tahun ini Oezil
tampil kian ciamik. Meski statistiknya sedikit menurun di mana mencetak
tujuh gol dan 24 assist dari 52 laga, tapi Madrid berhasil dibawanya
menjadi juara La Liga sekaligus mengakhiri dominasi Barcelona selama
tiga tahun terakhir.
Penampilannya bersama Jerman pun sebanding lurus di mana pada kualifikasi Piala Eropa 2012,
Oezil bermain sembilan kali (788 menit) serta menyumbang lima gol serta
tujuh assist. 'Tim Panser' dibawanya lolos dengan rekor sempurna dari
10 pertandingannya.
Maka wajar jika pelatih Jerman,
Joachim Loew, banyak berharap pada pesepakbola kelahiran 15 Oktober 1988
itu, untuk membawa negaranya menjadi juara kali ini. Dengan
kreativitasnya serta kemampuannya mengatur permainan, Oezil diramalkan
bisa bersinar di Polandia-Ukraina.
Meski baru mencetak satu assist
dari tiga laga yang sudah dilalui, Oezil sudah mendapat gelar Man Of The
Match di laga perdana kontra Portugal, Jerman di bawanya lolos ke
perempatfinal dengan rekor sempurna di fase grup.
Namun, tak cuma soal bakat
alaminya sebagai pesepakbola yang bikin Oezil seperti saat ini Sisi
spiritual pesepakbola 23 tahun itu pun banyak membantu penampilannya di
lapangan.
Di mana diakui Oezil jika
dirinya tak pernah lupa membaca Al-Fatihah atau ayat-ayat Al-Quran
sebelum bertanding bersama Madrid maupun timnas Jerman. Maka jangan
heran jika saat tersorot kamera, Oezil terlihat sedang mengangkat tangan
layaknay orang yang berdoa.
Oezil memang jadi salah satu dari sekian banyak pesepakbola muslim yang merumput di Eropa. Meski bekewarganegaraan Jerman, Oezil adalah keturunan Turki di mana kedua orangtuanya adalah imigran asal negara tersebut.
Seja kecil Oezil selalu dididik
dengan ketat oleh keluarganya dan hasil didikan keluargnya itu melekat
kuat dalam diri eks pemain Werder Bremen itu. Hal itu terlihat ketika di
lapangan, entah di lorong stadion, pinggir lapangan, maupun tengah
lapangan, ia masih sempat berdoa atau membaca surat Al Fatihah atau
ayat-ayat Al-Quran sebelum bertanding.
Dalam sebuah wawancara dengan
salah satu stasiun televisi Spanyol, ibu Oezil yang bernama Gulizar
Oezil tampak mengenakan jilbab saat sedang menyiram kebun di halaman
rumahnya. Boleh jadi ini sudah menunjukkan betapa religiusnya Oezil beserta keluarganya.
"Al-Quran memberiku kekuatan
lebih untuk bermain dalam pertandingan dengan baik," ujar Oezil yang
mendapat julukan El Buho alias burung hantu itu karena kemampuannya
dalam mengirim umpan bak mata burung hantu yang selalu awas.
"Saya biasa membaca Al-Qur'an
sebelum pertandingan. Kalau saya tidak membacanya sebelum berlaga,
rasanya tidak nyaman," sambungnya.
Di tengah kesibukannya sebagai pesepakbola top Eropa, Oezil
mengajarkan bagaimana menjaga keseimbangan antara karier dengan
kehidupan beragama. Karena bagaimana pun sukses yang didapat Oezil
sampai saat ini tak lepas dari anugerah Yang Maha Kuasa.
sumber: sport.detik.com
Langganan:
Postingan (Atom)