Kata Pengantar
Bismillahirrahmaanirrahim
Assalamu
’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, segala pujian dan
rasa syukur senantiasa kita panjatkan kehadira Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia senantiasa memberikan rahmat dan karunia
berupa kesehatan, kesempatan, kekuatan dan bimbingan sehingga buku yang
sederhana ini dapat diselesaikan dengan baik.
Shalawat dan salam juga
kita haturkan kepada panutan kita, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam, karena dengan
perjuangan, kerisauan dan pengorbanan beliaulah kita merasakan indahnya
kehidupan dalam cahaya iman dan Islam.
Amma
ba’du, Al-Qur’an
adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
yang berisi petunjuk dan hidayah yang menuntun manusia ke jalan yang benar. Dan
banyak ayat-Nya telah menjadi perhatian ilmuwan Muslim dan ilmuwan Barat dalam
rangkaian penelitian yang mereka dalami.
Hasil penelitian
mereka terungkap bahwa banyak ayat Al-Qur’an yang sudah dibuktikan kebenarannya
secara ilmiah, sehingga memberi jalan hidayah bagi ilmuwan Barat untuk masuk
Islam dan bertasbih memuji kebesaran dan keagungan-Nya. Walaupun Al-Qur’an itu
bukan ensiklopedi sains modern dan kontemporer, namun isi kandungannya sangat
kaya dengan informasi-informasi sains. Ini mencerminkan bahwa ayat-ayat
Al-Qur’an itu merupakan suatu kebenaran murni dan hakiki yang sumbernya dari
Sang Pencipta, Allah Azza wa Jalla.
Adanya penemuan dalam
sains dan teknologi yang begitu pesat ini, telah memotivasi penulis untuk
mengemukakan sebagian fakta kebenaran ilmiah Al-Qur’an untuk memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan kita, dan lebih dari itu menambah keyakinan dan penghambaan
kita kepada-Nya.
Oleh karena itu, buku yang ada di tangan pembaca
ini, diberi judul “Bukti Ilmiah Kebenaran Al-Qur’an Justru Datang dari
Ilmuwan Barat”, (Fakta Ilmiah Ayat Al-Qur’an dalam Tinjauan Sains Modern).
Dalam
buku ini banyak disajikan informasi yang sangat menarik dan ilmiah. Tidak hanya
didukung oleh data dan fakta, tetapi juga Al-Qur’an dan Hadits memberikan penekanan
betapa pentingnya informasi ini. Di samping itu, adanya fenomena yang sangat
langka (di luar batas nalar dan logika) terjadi dalam kehidupan kita. Dan lebih
dari itu, adanya kisah inspiratif dari para ilmuwan Barat yang mendapatkan
hidayah (masuk Islam) atas penelitian mereka yang kebenarannya telah dijelaskan
oleh Allah dalam Al-Qur’an 15 abad yang lalu.
Dengan
pengkajian secara terperinci terhadap alam semesta, maka membuka pikiran kita bahwa
semua fenomena di alam semesta ini terikat oleh hukum-hukum sunnatullah, mulai dari rancangan keseimbangan
terkecil hingga rasio terhalus di dalamnya telah ditata untuk memenuhi
ketepatan tingkat tinggi. Keteraturan yang menakjubkan ini memberikan kesadaran
bagi kita bahwa semuanya telah diatur pada standar ideal bagi keberadaan
manusia untuk hidup dan berkembang.
Memang
banyak informasi di alam semesta yang tidak dapat dijangkau oleh sains, tetapi
harus diyakini kebenarannya berdasarkan informasi Al-Qur’an dan Hadits Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Sedangkan informasi
tentang fenomena alam yang dijelaskan melalui penelitian ilmiah, kebenarannya
pun harus sejalan dengan Al-Qur’an. Karena Allah telah memperlihatkan
tanda-tanda kekuasaan-Nya yang menunjukkan bahwa Al-Qur’an itu adalah benar.
“Kami akan memperlihatkan kepada
mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala ufuk dan pada diri mereka
sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Dan
apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan
segala sesuatu?” (QS. Fushshilat (41) : 53)
Banyak
sekali fenomena alam yang terhampar di sekitar kita dan ini menggugah kita
untuk senantiasa tafakur dan mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap
kejadiannya sehingga menjadikan kita sebagai hamba yang senantiasa bersyukur, dan
mengagungkan kebesaran-Nya.
Pada
hakikatnya untuk mengungkap kalimat Allah di alam semesta ini sungguh sangat
luas dan tidak akan pernah ada habisnya. Dan kita tidak akan sanggup untuk
menulis dan menghitungnya, walaupun semua pohon dijadikan pena dan lautan
dijadikan tintanya, bahkan ditambahkan sebanyak itu pula.
“Dan seandainya pohon-pohon
di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut
(lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan)
kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Luqman (31) : 27).
Akhirul kalam,
sebagai hamba yang dhaif, penulis memohon saran dan kritik yang membangun agar
buku ini dapat memberikan manfaat, menambah wawasan dan hikmah dalam kehidupan
kita. Amin
Surabaya, Juni 2012
Penulis
Bener juga, sepertinya oranng Islam sendiri tidak pernah menggali dalam2 apa yang terkandung dalam Al Qur'an dan sangat disayangkan...
BalasHapusinfo yg sangat berguna ,mohon ijin share
BalasHapusBukunya ada yang file pdf gak? Kan gak enak kalau copas :-D
BalasHapus