Menyimak
potret hidup sahabat Rasulullah SAW sangatlah menarik apalagi kita
mampu meneladaninya di tengah padang gersang kehidupan kini yang penuh
dengan ujian. Rasulullah SAW yang disebut Allah SWT sebagai
sebaik-baiknya teladan atau uswatun hasanah mampu menanamkan nilai yang
sangat mendalam sehingga mengantarkan para sahabat tersebut menjadi
insan mulia yang tidak hanya meneladaninya tetapi juga membuat prestasi
gemilang yang dicatat sejarah dengan ciri khasnya masing-masing.
Nah, pada kesempatan ini saya ingin
sharing tentang buku yang judulnya sesuai dengan judul tulisan saya di
atas “30 Sahabat Nabi SAW Yang Dijamin Surga-Meneladani Potret Hidup
Insan Pilihan Di Sisi Nabi SAW” karya Dr. Musthafa Murad. Buku ini
menarik, kenapa karena yang selama ini saya kenal adalah 10 sahabat
Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga tapi di buku ini menyebutkan 30
sahabat yang dijamin surga, sungguh amazing…
30 sahabat Rasulullah SAW itu
diantaranya adalah : Abu bakar Ash Shidiq, Umar Bin Khattab, Ustman Bin
Affan, Ali Bin Abi Thalib, Thalhah Bin Ubaidillah, Az Zubair Bin Al
‘Awwam, Abdurrahman Bin Auf, Sa’ad Bin Abi Waqqash, Sa’id Bin Zaid Bin
Amru Bin Nufail, Abu Ubaidillah Bin Jarrah, Khadijah binti Khuwailid,
Fathimah Binti Rasulullah, Bilal Bin Rabah, Ja’far Bin Abi Thalib,
Ukkasyah Bin Mihshan,, Hafshah Binti Umar, Haritsah Bin Suraqah dll.
Kalau menyimak satu per satu kisah
sahabat di buku ini memang para sahabat tersebut memiliki keistiomewaan
masing-masing yang sekaligus juga menjadi kekuatan kepribadiannya. Tapi
diantara keistimewaan tersebut ada ciri khas yang hampir sama yaitu,
Mereka mencintai Allah dan Allah pun mencintainya.
Mereka Mencintai Allah dan Allah pun Mencintainya
Mereka adalah orang-orang pilihan yang
senantiasa menempatkan Allah di atas segalanya, ibadah adalah jalan
hidupnya yang dilakukan penuh kekhusyu’an di setiap waktunya. Dan
seakan-akan Allah SWT berfirman kepada mereka, “Sesungguhnya ada hamba
dari hamba-hamaba-Ku yang mana mereka mencintai-Ku dan Aku pun mencintai
mereka, mereka merindukan-Ku dan Aku pun merindukan mereka, mereka
mengingat-ku dan Aku pun mengingat mereka, mereka melihat-Ku dan Aku pun
melihat mereka”.
Mereka adalah orang-orang yang menyukai
pekerjaan yang disukai Allah SWT sebagai bukti cintanya pada Allah SWT,
diantaranya adalah taubat. Allah berfirman dalam QS Al Baqarah : 222,
“…Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai
orang-orang yang mensucikan diri”.
Mereka juga gemar berjihad, karena jihad
adalah perintah Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT, “Sesungguhnya
Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang
teratur….” (QS Ash Shaff : 4)
Agar kita mendapatkan cinta dari Allah
SWT, maka kita haruslah mengikuti apapun yang diperintahkannya,
diantaranya disebutkan dalam QS Ali Imran : 31, “Katakanlah, Jika kamu
benar-benar mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu….”.
Sebagaimana juga diterangkan dalam
hadits yang shahih dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah SWT berfirman, Tidaklah seorang hamba senantiasa
mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah (nawafil),
sehingga Aku mencintainya.”
Haritsah Bin Suraqah, Pemuda Yang Meraih Surga Firdaus Tertinggi
Rasulullah SAW bersabda, “….ia memperoleh surga firdaus yang tertinggi.” (HR Bukhari, Ahmad, At-Tirmidzi)
Dia adalah pemuda yang bercita-cita
memiliki keluarga yang mempunyai kedudukan tinggi dalam berkhidmat
kepada Islam. Ibunya adalah Ruba’i binti Nadhar, seorang sahabat wanita
mulia. Sedangkan pamannya adalah Anas Bin Nadhar, seorang laki-laki yang
benar, yang telah mencium aroma surga padahal ia masih hidup. Dia
termasuk orang yang mengenal Allah SWT dengan sebenar-benar pengenalan,
dan termasuk orang yang yakin dengan sebenar-benar keyakinan.
Pada suatu hari, Haritsah bin Suraqah
keluar, lalu ia melihat Nabi SAW sedang berjalan, maka ia menyambutnya.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda kepadanya, “Bagaimana keadaanmu pagi
ini wahai Haritsah?”
Haritsah menjawab, “Pada pagi hari ini
saya dalam keadaan beriman kepada Allah SWT.” Rasulullah SAW bertanya,
“Buktikan ucapanmu, karena setiap ucapan memiliki hakikat.”
Haritsah RA menjawab, “Wahai Rasulullah
SAW, aku membebaskan diriku dari dunia, sehingga akupun tidak tidur pada
malamku (sholat malam) dan membuat haus siang hariku (berpuasa),
seakan-akan aku melihat ‘Arsy Rabb-ku juga melihat para penghuni surga
sedang saling mengunjungi didalamnya dan seakan-akan aku juga melihat
para penghuni neraka sedang berteriak-teriak didalamnya.” Rasulullah SAW
bersabda, “Beristiqomahlah, kamu adalah seorang hamba yang diberi Allah
sinar keimanan di dalam hati.”
Maka Haritsah RA berkata, “wahai
Rasulullah, doakanlah kepada Allah agar saya memperoleh kesyahidan.”
Lalu Rasulullah pun mendoakannya. Pada suatu hari, diserukan pada
pasukan (untuk berperang), maka iapun menjadi pasukan berkuda pertama
yang mengendarai kudanya dan prajurit berkuda yang syahid dalam perang
Badar Kubra.
Itulah profil sahababat Rasulullah SAW
yang dijamin masuk surga, semoga kita mampu meneladaninya dan tentu saja
mengikuti jejaknya untuk mengarungi lautan cinta-Nya dengan ibadah dan
amal shalih. Dan semoga kita dipertemukan bersama di surga-Nya kelak.
Aamiin.