|
“Dan demi langit yang mempunyai jalan-jalan” {Yang dimaksud adalah orbit bintang-bintang dan planet-planet). ….
|
Selama
ribuan tahun banyak orang menganggap bahwa alam semesta ini adalah
statis, dan mereka berpikir bahwa bumi ini adalah pusat alam semesta,
berputar mengelilingi dan mengitari matahari, planet-planet dan
bintang-bintang. Dan pada awal abad kedua puluh ditemukan bahwa
kebanyakan bintang yang terlihat dengan mata telanjang adalah hanya
sebagian kecil dari galaksi "The Milky Way", dan galaksi ini berisi
lebih dari seratus ribu juta bintang, dan matahari adalah salah satu
bintang dari galaksi. Namun, galaksi kita bukan satu-satunya yang ada di
alam semesta ini, setelah itu para ilmuwan sadar bahwa alam semesta ini
penuh dengan galaksi dan bintang-bintang.
Para
ilmuwan telah mempelajari alam semesta ini dan berbagai hal yang
teradapat di dalamnya seperti bintang-bintang, galaksi dan kosmis
berdebu, dan mereka yakin bahwa makhluk ini tersebar dan tidak ada satu
aturan pun yang mendistribusikannya. Namun ternyata kemudian ditemukan
bahwa ada sistem kontrol yang ketat terhadap distribusi materi yang ada
di alam semesta ini.
Hal
ini menunjukkan bahwa tidak ada ruang kosong di alam semesta ini, namun
ia merupakan bangunan yang kokoh terdiri dari berbagai benda yang
secara mayoritas berasal dari materi yang gelap dan energi gelap yang
tidak tampak jelas. Adapun materi visual yang dapat terlihat dengan
kasat mata di alam semesta ini jumlahnya hanya 4 persen saja. Karena
itulah, sejak beberapa tahun
yang lalu minat para ilmuwan dalam mempelajari distribusi materi alam
semesta mulai tampak, mereka memulainya dengan mengajukan pertanyaan:
Apa bentuk alam semesta ini, terutama jika
kita melihatnya dari luar angkasa? Atau dengan kata lain: Bagaimana
mendistribusikan galaksi dan bintang-bintang di alam semesta yang luas
ini?
Tentunya
untuk memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut membutuhkan pembuatan
komputer super canggih dan besar, bisa jadi beratnya lebih dari seratus
ribu kilogram, dan proses yang dilakukan oleh komputer harus memiliki
kecepatan satu detik, yang tentunya membutuhkan penghitungan digital
biasa selama 10 juta tahun untuk menyelesaikannya. Yang mana komputer
tersebut akan membuat sebuah gambar mikrokosmos yang ada pada alam semesta ini.
Setelah selesai memasukkan penyimpanan lebih
dari sepuluh ribu juta informasi, termasuk informasi mengenai perluasan
alam semesta, dan perilaku bintang-bintang dan galaksi, benda gelap,
gas dan debu, serta informasi lainnya yang jumlahnya lebih dari 20 juta
galaksi! Perangkat ini akan melakukan proses komputer terbesar yang
dirancang untuk memetakan mikrokosmos alam semesta, namun, sekalipun
berada dalam kecepatan tertinggi penggunaan perangkat ini tetap hanya
dapat bekerja dalam pengolahan data selama 28 hari saja.
Ketika para ilmuwan menyaksikan gambar ini, maka mereka langsung menyadari bahwa galaksi-galaksi ini tidak terdistribusi secara acak, namun berbaris pada benang yang tipis dan panjang, dan benang ini terikat dengan kuat, seakan membentuk seperti permadani
alam semesta yang hebat! Sebagaimana mereka juga menyadari bahwa setiap
helai kain ini telah menjadi plot galaksi dalam bentuk yang kuat. Oleh
karena itu, para ilmuwan menyebutnya dengan istilah baru «kain kosmik”.
Dalam
gambar tersebut tampak dengan jelas benang alam semesta dan mewakili
titik poin yang jelas di berbagai tempat berkumpulnya planet dan
galaksi, yang juga seakan seperti kain kosmis.
Dan
yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa Al-Quran sangat jelas telah
memberikan petunjuk dan sempurna akan jaringan yang kuat dan yang
dikelilingi oleh arbiter benang yang tersusun begitu rapi, Allah SWT
berfirman:
وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْحُبُكِ
“Dan
demi langit yang mempunyai jalan-jalan” {Yang dimaksud adalah orbit
bintang-bintang dan planet-planet). Bahwa kata Al-Hubuk mengungkapkan
kerapian dan ketelitian akan hakikat benang alam semesta. Dan inilah
yang telah ditegaskan oleh para ulama tafsir dan ahli bahasa.
*
Imam Al-Qurthubi berkata pada kitab tafsirnya tentang kata (al-hubuk):
«Apakah Anda tidak melihat para penenun pada saat menenun tenunan lalu
baik dalam tenunannya, maka dikatakan kepadanya pemilik tenunan baju,
tenunan yang sangat bagus atau ahli dalam tenunannya”.
* Adapun
Imam Zamakhsyari dalam menafsirkan kata (al-hubuk) berkata: «Jika
seorang penjahit bagus dalam tenunan dan jahitannya maka mereka akan
berkata: betapa indahnya jahitan/tenunan tersebut”.
* Para
ulama bahasa juga memperkuat akan makna ini dengan berkata: «al-hubuk
adalah kekuatan dan ketepatan, dan baik dalam melakukan dampak
pengerjaan pada baju”.
Dari
sini kita dapat menyimpulkan bahwa para ahli tafsir dan ahli bahasa
menunjukkan sejak berabad-abad yang lampau akan tenunan, kekuatan, dan
ketetapan, dan demikianlah yang ditemukan oleh para ilmuwan saat ini
dengan perangkat yang modern dan terus berkembang pada abad ke dua puluh
satu. Subhanallah!
Ada
hal lain yang menarik perhatian, para astronom mengatakan bahwa ini
adalah pertama kalinya ditemukan di dalamnya kain kosmis, Profesor
"Carlos Swiss" salah satu penemu tenunan berkata:
“Mungkin
penemuan ini adalah hal terbesar yang telah kita lakukan dalam
komputasi Fisika, bahwa kita dan untuk pertama kalinya memiliki replika
alam semesta, yang terlihat cukup nyata seperti bumi yang sebenarnya”.
Pernyataan
ini menunjukkan bahwa konsep kosmik kain tidak diketahui selama
turunnya Al-Quran. Ini berarti bahwa Al-Quran sudah mendahului penemuan
para ilmuwan yang merujuk pada struktur kain kosmis. Dan menjadikan
kemukjizatan ini sebagai bukti yang jelas bagi setiap orang yang
memiliki keraguan terhadap Al-Qur’an, dan menjadi sarana yang lembut
untuk menambah keimanan kepada Allah yang Maha Esa sesuai dengan firman
Allah:
سَنُرِيهِمْ آَيَاتِنَا فِي الْآَفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ
“Kami
akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di
segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi
mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. (Fushilat:53)
--------------------
Oleh: Abduldaem Al-Kaheel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar