Selamat Berkunjung

Selamat Berkunjung !
Diharap komentarnya agar lebih bermanfaat, menambah wawasan dan hikmah

Minggu, 04 Maret 2012

Fakta Ilmiah Bumi Bergerak dan Mengelilingi Matahari (bagian-1)

Bumi beredar pada porosnya sekaligus mengelilingi Matahari
Sumber :http://www.sci.uidaho.edu
Prof. DR. Zaghlul An-Najjar, menjelaskan salah satu ayat Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Dan Dia lah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS. Al-Anbiya (21) : 33)
Menurutnya kata “Fii falaki yasbahun” artinya “…semuanya itu beredar di dalam garis edarnya.” Jika maksudnya hanyalah peredaran Matahari dan Bulan, tentulah pengungkapannya menggunakan bentuk ganda (tatsniyah), yasbahani. Oleh karena itu, lafazh as-sabhu dipergunakan untuk benda dan materi yang memiliki ketebalan minimal.
As-sabhu secara bahasa maksudnya perpindahan cepat sebuah benda dengan pergerakannya yang datang dari dirinya sendiri, seperti pergerakan Bumi, Matahari, dan Bulan pada garis edarnya masing-masing. Kemudian ditegaskan bahwa pergantian malam dan siang yang dimaksud merupakan isyarat halus akan peredaran Bumi pada porosnya mengelilingi Matahari.

Pada hakikatnya, Bumi itu tidak diam tetapi bergerak. Pada saat mayoritas orang berkeyakinan bahwa Bumi diam tidak bergerak, Al-Qur’an diturunkan untuk menegaskan bahwa Bumi bergerak. Demikian juga halnya dengan benda-benda langit lainnya.
Akan tetapi, karena gerakan tersebut secara umum tidak dirasakan manusia, maka Al-Qur’an mengungkapkannya dengan cara yang halus, lembut dan tidak langsung. Tujuannya, agar orang-orang Arab ketika diturunkan Al-Qur’an, tidak kaget lalu menolak kebenaran Al-Qur’an, karena mereka pada saat itu bukan orang-orang yang berilmu dan belum ada perhatian untuk menuntutnya.
Jika beberapa isyarat Al-Qur’an tentang bergeraknya Bumi dinyatakan dengan jelas dan gamblang, khususnya mengenai hakikat semesta tersebut, pada zaman dimana keyakinan penduduknya secara umum adalah Bumi itu diam tidak bergerak, maka penduduk Arab ketika itu akan mendustakan Al-Qur’an, Rasul dan wahyu serta menjadi gap antara mereka dengan petunjuk Tuhan.
Sampai di sini dapat diketahui, bahwa keseluruhan isyarat Al-Qur’an tentang hakikat alam semesta tidak diketahui secara total oleh ilmu pengetahuan manusia pada masa turunnya wahyu. Demikian pula, sejumlah isyarat tentang Bumi yang bulat dan bergerak yang disampaikan dengan ungkapan yang sangat tepat dan akurat serta komprehensif dalam makna, sehingga tetap mendominasi pengetahuan manusia sampai secanggih apapun perkembangan teknologinya.
Dalam hal ini, termasuk isyarat Al-Qur’an tentang orbit Bumi mengelilingi Matahari dan rotasinya, dimana Al-Qur’an mengilustrasikannya secara akurat dengan peredaran dan pergantian siang dan malam, termasuk saling menutupi dan memasuki, penarikan siang dari malam, di samping berjalannya gunung seperti berjalanya awan sebagaimana terlihat jelas dalam ayat berikut. Allah Subhanhu wa Ta’ala berfirman :
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu...” (QS. An-Naml (27) : 88)
Demikian pula Prof. DR. Manshur Muhammad Hasban Nabiy, mengatakan bahwa manusia baik dari kalangan awam maupun para ahli sejak berabad-abad lalu setelah turunnya Al-Qur’an, menyakini bahwa Bumi diam tidak bergerak.
Makanya itu Bumi tidak memiliki gerakan yang bisa dirasakan secara lahiriah seperti gerakan Matahari dari timur ke barat. Walaupun Al-Qur’an menegaskan kepada manusia tatkala diturunkan tentang pergerakan Bumi, sementara mereka merasakan bahwa Bumi itu diam pasti mereka akan mendustainya, dan menjadi penghalang antara mereka dengan hidayah.
Al-Qur’an mengandung hikmah dan mukjizat yang luar biasa dalam metode menyadarkan manusia tentang pergerakan Bumi pada porosnya serta pergerakannya mengelilingi Matahari.
Metode yang diajarkan tentang pergerakan itu menganjurkan kita untuk melakukan riset terhadap keduanya sehingga merasakan nikmat Allah kepada kita yang hasilnya adalah Bumi itu bergerak.
Dan sesungguhnya Al-Qur’an telah mengisyaratkan tentang pergerakan, perpindahan, perputaran Bumi mengelilingi Matahari, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu...” (QS. An-Naml (27) : 88)
Sebagaimana diketahui oleh para ahli astronomi bahwa awan tidaklah bergerak sendiri akan tetapi perpindahannya dibawa oleh angin, demikian pula gunung-gunung yang dilihat oleh seseorang, dia mengira bahwa gunung itu tetap di tempatnya padahal dia bergerak dengan cepat juga, sementara manusia tidak melihatnya.
Hal itu bukanlah dikarenakan gunung-gunung atau orang-orang yang melihatnya yang memindahkannya. Akan tetapi, Bumilah yang berpindah dengan cepat di ruang angkasa sebagaimana kecepatan angin terhadap awan. Dan kedua-duanya adalah ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah meneguhkan segala sesuatu, Dia-lah Yang Maha Suci yang mengirimkan angin yang menggerakkan awan dan Dialah Allah yang menggerakkan Bumi yang membawa gunung-gunung yang berjalan seperti perjalanan awan.
Ini adalah ajakan yang ditujukan kepada manusia dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya, yang menunjukkan akan satu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah yang Maha Besar, sebagai asbab hidayah dari Allah sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya :
“Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. An-Naml (27) : 86)
Prof. Manshur menegaskan bahwa Bumi berputar mengelilingi Matahari adalah fakta ilmiah, yang telah dibuktikan bahwa perputarannya sekali setiap 365,25 hari dengan kecepatan orbit rata-ratanya sekitar 29,783 km/s
atau 107.218 km/jam. Sedangkan kecepatan rotasinya sekitar 1.674,4 km/jam. Kecepatan sebesar ini menjadikan Bumi tetap tegak diatas porosnya dan tidak melemparkan kita dari permukaannya.
by.mawasangka-bagea.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar