Indonesia adalah negara berkembang, yang kaya akan sumber daya mineral di dalam perut bumi. Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk dengan dibarengi perkembangan teknologi yang semakin pesat. Kemajuan teknologi yang pesat banyak bermunculan industri-industri yang menghasilkan produk dan sisa hasil produksi yang tidak bersahabat dengan lingkungan, sehingga dapat menimbulkan masalah di lingkungan perairan dan tanah.
Penggunaan bahan pembersih sintesis yang dikenal dengan detergen surfaktan semakin marak di masyarakat luas. Penggunaan deterjen surfaktan pada umumnya dapat mempunyai risiko bagi kesehatan dan lingkungan. Busa detergen sintesis dapat menyebabkan permukaan perairan tertutup sehingga sinar matahari dan oksigen yang diperlukan untuk kehidupan akuatik tidak dapat menembus permukaan air masuk ke dalam air. Perkembangan bioteknologi dalam pemanfaatan mikroorganisme dalam berbagai aspek kehidupan. Penggunaan detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme. Salah satunya yaitu bakteri Azotobacter chroococcum yang dapat membantu proses pembentukan biosurfaktan yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan detergen organik. [4] Biosurfaktan merupakan produk alternatif yang ramah lingkungan dengan biodegradabilitas lebih tinggi dan keaktifan permukaan lebih baik berbeda dengan surfaktan sintetik yang bersifat toksik.
[1] Kandungan pada jerami yaitu lignin dan selulosa antara 35 – 40 % dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif serta bahan biosurfaktan.[2] Jerami adalah bagian vegetatif dari tanaman padi (batang, daun, tangkai malai). Pada waktu tanaman dipanen, jerami adalah bagian yang tidak dipungut. Bobot jerami padi merupakan fungsi dari rejim air, varietas nisbah gabah/jerami, cara budi daya. [3]Jumlah produksi padi di Indonesia pada tahun 2001 adalah 540.621 ton,sehingga dapat menghasilkan limbah jerami yang besar.
Dari masalah diatas, proses pengolahan limbah jerami menjadi detergen yang ramah lingkungan meliputi dua bagian utama yaitu: a. Pembuatan Biosurfaktan dengan rincian sebagai berikut: persiapan bahan, proses delignifikasi untuk menghancurkan lignin, proses sakarifikasi untuk menghidrolisis selulosa menjadi glukosa, proses penyiapan inoculum (pre-culuture) untuk menumbuhkan bakteri Azotobacter chroococcum, proses pembuatan biosurfaktan yang lebih kompleks, proses isolasi biosurfaktan untuk memisahkan kultur dari media fermentasi untuk mendapatkan biosurfaktan, proses indentifikasi biosurfaktan limbah jerami yang murni. b. Pembuatan Detergen.
[2]Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Widati tahun 1998 dalam penelitiannya tentang pengaruh penggunaan mikroba (Tricoderma sp, Aspergilus sp, Azotobacter chroococcum, dan EM4) dan jerami terhadap sifat tanah Vertic Tropaquepts di Jawa Barat dan Typic Hapludox di Lampung. Kesimpulannya, pemberian jerami dengan cara disebar maupun dibenihkan meningkatkan kandungan C, N, dan K-dd pada tanah vertic, sedangkan pada tanah Typic Hapludox meningkatkan kandungan N dan K-dd.
Limbah jerami jumlahnya cukup banyak namun belum dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat secara optinal, padahal bila dibandingkan dengan gula dan pati, jerami lebih murah dan mudah untuk didapat serta kandungan selulosa yang sangat tinggi sehingga berpotensi menghasilkan biosurfaktan. Proses konversi limbah jerami dengan bantuan bakteri Azotobacter chroococcum menjadi biosurfaktan tidak menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan sehingga mudah terurai di tanah maupun air, serta dapat meningkatkan kesehatan tanah. Sehingga solusi yang terbaik adalah menjadikannya sebagai bahan alternatif detergen yang ramah lingkungan.
Daftar Pustaka:
- Trusbus. 2005. Aneka Hiasan dari Jerami. PT. Gramedia: Jakarta.
- Makarin, Karim A. 2007. Jerami Padi: Pengelohan dan Pemanfaatannya.Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
- Fairhust and Dobermann. 2002. Rice in the global food supply. Better Crops-International Vol.16 (Special Supplement).
- Kardena, Edwan;dkk. 2004. Karakteristik Biosurfaktan dari Azotobacter chroococcum.Bandung : UNPAD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar