Suasana sedang hening-heningnya, ketika Anda menunggu pertanyaan selanjutnya dari direktur pelaksana perusahaan dimana Anda melamar pekerjaan, mendadak perut Anda mengeluarkan bunyi gemuruh yang kencang. Oh, tidaaak…! Mengapa rasa lapar ini tidak bisa ditahan, dan meledak begitu saja? Tak terbayangkan bagaimana raut wajah Anda saat itu, antara malu yang tak tertahankan, ingin mendapat pekerjaan tersebut, tetapi juga ingin segera kabur dari ruangan.
Perut yang berbunyi ketika kita sedang kelaparan, memang hal yang normal. Namun, menurut Shana Aborn, editor senior Ladies’ Home Journal, sebenarnya bukan perut kita yang berbunyi, melainkan area yang terletak sedikit di bagian selatan. Selama proses mencerna, otot-otot pada usus besar maupun kecil berkontraksi, mendorong makanan dan cairan yang ada di sekitarnya. Ketika bercampur udara, hal itu menciptakan suara yang bergemuruh. Kadang-kadang, kita mengeluarkan udara ini dalam bentuk kentut atau sendawa.
Ketika makan atau minum, kita juga menelan udara secara alami. Namun kelebihan udara juga bisa masuk ke dalam sistem ketika Anda mengunyah permen karet, merokok, ngemut permen, atau minum dengan sedotan.
Makanan atau minuman yang mengandung gas, seperti roti gandum dan kacang-kacangan, brokoli dan kol, minuman bersoda, atau permen bebas gula yang menggunakan pemanis seperti sorbitol, ternyata juga bisa menimbulkan suara gemuruh pada perut ini. Hal ini terjadi karena makanan-makanan ini tidak dapat dicerna oleh usus kecil, sehingga mereka masuk ke usus besar, yang menggunakan bakteri untuk memecahkannya. Proses inilah yang melepaskan gas, dan menimbulkan suara bergelembung yang tidak sedap didengar.
Satu hal yang perlu Anda ketahui, ternyata tidak benar bahwa perut yang berbunyi selalu merupakan tanda bahwa Anda lapar. Suara tersebut bisa terjadi kapan saja ketika terjadi proses mencerna, jadi jangan lantas membuka tudung saji dan mencari-cari makanan. Salah-salah, Anda justru jadi makan berlebihan nantinya.
Anda tidak perlu mengkhawatirkan kesehatan Anda ketika perut mulai keroncongan seperti ini. Namun, tidak ada salahnya Anda berkonsultasi ke dokter jika kondisinya semakin parah, atau Anda mengalami sakit pada perut, mual, muntah, atau kehilangan berat badan. Sebab rasa mulas yang parah dan bersendawa bisa jadi merupakan gejala GERD (gastroesophageal reflux disease, suatu kondisi ketika isi perut mengalir balik dari perut ke arah kerongkongan), atau problem pada jantung.
Tetapi jika memang tidak membahayakan, kenapa ya, rasanya malu banget kalau suara perut kita didengar oleh orang lain?
“Karena itu bisa menarik perhatian orang lain dengan cara yang negatif,” ungkap Cynthia Lett, direktur pelaksana International Society of Protocol and Etiquette Professionals, di Silver Spring, MD. “Kita kan harus menampilkan diri kita dengan cara memesona, jadi ketika tubuh kita ‘mengkhianati’ kita, itu memalukan.”
Bila hal itu terjadi saat Anda tengah diwawancara, atau melakukan presentasi, tak usah bereaksi terlalu serius. Katakan saja, “Aduh, maaf!” tanpa perlu membahasnya. Sebaliknya, jika Anda mendengar teman atau atasan Anda yang memperdengarkan suara tersebut, acuhkan saja. Hal itu sesuatu yang normal, dan terjadi pada siapa saja. Jadi, untuk apa dibesar-besarkan?
sumber:http://www.smartnewz.info/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar