Selamat Berkunjung

Selamat Berkunjung !
Diharap komentarnya agar lebih bermanfaat, menambah wawasan dan hikmah

Rabu, 18 April 2012

Fenomena hujan Es (Hail) bisa terjadi di daerah Ekuator

Pegawai Stasiun Meteorologi Juwata Tarakan
Hujan es (hail) adalah prsipitasi yang terdiri dari bola-bola es dengan garis tengah antara 5 – 50 mm atau kadang – kadang lebih. Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air yang sangat dingin di atmosfer pada lapisan di atas freezing level.

ES yang terjadi dengan proses ini biasanya berukuran besar. Karena ukurannya, walaupun telah turun ke arah yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat tidak semuanya mencair. Hujan es tidak hanya terjadi di negara sub-tropis, tapi bisa juga terjadi di daerah ekuator.

Fenomena hujan es (hail) biasanya terjadi pada saat musim peralihan atau pada saat hujan di musim hujan yang hujannya masih banyak terjadi pada siang atau malam hari, karena memang fenomenanya selalu terjadi setelah pukul 13.00–17.00, namun demikian tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada malam hari.
 
Hujan es hanya akan terbentuk bila partikel es atau butir air hujan yang membeku tumbuh atau berkembang dengan menyerap butir-butir awan terlalu dingin pada awan cumulonimbus (Cb) yang puncaknya melewati freezing level ketinggian dimana suhu udaranya 0oC atau sekitar 16.000 kaki di wilayah Indonesia). Awan Cb mengandung partikel es dan butir air besar. Untuk terjadinya Cb kondisi udara (cuaca) harus mendukung dengan labilnya lapisan udara sehingga mudah terjadi proses konveksi ditambah harus ada suplai uap air yang cukup sehingga massa udara yang terangkat oleh proses konveksi mengandung uap air yang banyak dan akan mempermudah terbentuknya awan cumulus yang berkembang menjadi awan Cb. Pertumbuhan awan Cb bila disertai updraft yang kuat maka hail dapat terbentuk.
 
Hail biasanya juga terjadi di sepanjang daerah pegunungan sebab gunung mempunyai kekuatan upward angin horizontal (yang dikenal juga sebagai orographic lifting, dengan demikian meningkatkan updrafts dengan badai dan membuat kemungkinan besar sering terjadi hail. Salah satu   daerah yang sering terjadi hail yang besar adalah disepanjang pegunungan India Utara, yang mana dilaporkan sebagai salah satu hail paling besar berhubungan dengan kematian cukup besar pada tahun 1888. Sepanjang Eropa juga sering mengalami hail. Di Amerika Utara, hail juga biasanya terjadi di  Colorado, Nebraska, dan Wyoming, yang  di ketahui sebagai "Hail Alley." Hail di daerah ini biasanya terjadi antara bulan Maret dan Oktober selama sore dan malam, dengan sebagain besar terjadi di bulan Mei sampai September.
 
Hujan es (hail) juga sering terjadi di Indonesia meskipun Indonesia terletak di daerah tropis yang suhu udaranya (di permukaan) selalu hangat dengan kelembaban udara yang relatif tinggi meskipun pada musim kemarau. Hujan es (hail) di daerah tropis, akan terjadi bila batu es yang turun bersifat kering dan memiliki ukuran yang cukup besar saat keluar dari dasar awan. Hal ini mengingat bahwa suhu udara permukaan cukup tinggi dan batu es masih bisa mempertahankan bentuknya dengan ukuran sekitar 3 mm dalam diameter saat sampai permukaan tanah, sementara dalam perjalannya (jatuh bebas) dari dasar awan sampai tanah batu es harus menyusut ukurannya akibat kontak dengan suhu udara yang cukup tinggi
 
Hail bisa menyebabkan kerusakan serius, seperti misalnya untuk penerbangan, atap kaca, peternakan, dan banyak lainnya. Hail merupakan salah satu bencana badai yang cukup penting dalam dunia penerbangan. Ketika batu es berukuran 0.5 inci (13 mm), pesawat terbang bisa mengalami kerusakan yang sangat serius. Karena sifatnya yang lokal, luasannya kurang dari 10 km maupun durasinya yang sangat singat maka jika kita menggunakan model cuaca dengan grib 0,75 derajat (82,5 km), maka mempunyai perbandingan 1 : 8, kecuali kita mempunyai meso scal dengan domain yang sangat kecil kurang lebih 10 km, namun demikian fenomena tersebut sangat perlu diketahui oleh kita yang ada di luar rumah, seperti lebih sering terjadi pada peralihan musim kemarau ke musim hujan, lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, tetapi terkadang pada malam hari, biasanya satu hari sebelumnya udara pada malam hari sampai dengan pagi hari udaranya panas pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan cumulus, diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol, tahap berikutnya adalah awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap, perhatikan pula pepohonan di sekitar tempat kita berdiri, apakah ada dahan atau ranting yang sudah bergoyang cepat, jika ada maka hujan dan angin kencang sudah akan datang, terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri biasanya hujan pertama kali turun adalah hujan tiba-tiba dengan deras, apabila hujan nya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari lingkungan kita berdiri, kemudian terdengar sambaran petir yang cukup keras, apabila indikator tersebut dirasakan oleh kita maka ada kemungkinan hujan lebat, petir dan angin kencang akan terjadi.

Dengan adanya fenomena hujan es (hail) yang bisa terjadi di wilayah ekuator, meskipun jarang terjadi, paling tidak, kita yang berada di zona ini harus tetap waspada dan hati – hati, jika terjadi fenomena tersebut. Namun demikian masyarakat tidak perlu risau karena pihak BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) di setiap daerah akan tetap terus memantau dan menginformasikan fenomena–fenomena cuaca khususnya cuaca ekstrim selama 24 jam dalam satu hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar