Selamat Berkunjung

Selamat Berkunjung !
Diharap komentarnya agar lebih bermanfaat, menambah wawasan dan hikmah

Rabu, 18 April 2012

Hari Tanpa Bayangan Matahari

Hari tanpa bayangan di daerah khatulistiwa
Hari tanpa bayangan di daerah khatulistiwa
 
Hari tanpa bayangan matahari akan terjadi pada 21-22 Maret dan 21-22 September 2012. Peristiwa alam pada tengah hari itu hanya bisa dilihat di kota atau daerah tertentu di Indonesia. Pulau Jawa termasuk yang terkena pengaruh fenomena ini.

Astronom dari Institut Teknologi Bandung Danny Herdiwijaya mengatakan hari tanpa bayangan matahari pada tengah hari bisa diamati di Pontianak, Riau, Jambi, serta Palu. "Di daerah yang dilewati garis ekuator atau garis nol derajat," ujarnya, Jumat 2 Maret 2012.

Fenomena alam itu terjadi akibat pergerakan bumi terhadap matahari. Bagi penduduk bumi, yang terjadi seperti sebaliknya, yaitu matahari yang bergerak dari utara ke selatan bumi dan sebaliknya.

Saat matahari seolah-olah bergerak dari selatan bumi ke utara seperti yang terjadi saat ini, matahari akan melewati garis ekuator. Ketika sampai tepat di garis itu pada 21 atau 22 Maret tengah hari, matahari tepat berada di atas benda apa pun. Bayangannya pun jadi nihil.

Peristiwa serupa akan terulang pada 21 atau 22 September 2012. Saat itu matahari seperti bergerak dari utara ke selatan Bumi.

Di daerah lain atau di luar daerah garis ekuator, bayangan matahari pada tengah hari akan terlihat seperti biasa. "Karena posisi Bumi itu miring 23,5 derajat," kata mantan Direktur Observatorium Bosscha, Lembang, yang dikutip Oktomagazine dari Tempo.co.

Di Indonesia, pengamatan tengah hari tanpa bayangan itu leluasa dilakukan banyak orang di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Sedangkan di Riau, kata Danny, letaknya di daerah hutan. Adapun di Palu agak ke utara. "Di daerah Maluku atau Irian jatuhnya di lautan," katanya.

Khusus tugu titik nol derajat di Pontianak, ujar Danny, kini telah bergeser cukup jauh hingga puluhan meter dari tempatnya semula. "Dulunya dekat Sungai Kapuas, sekarang makin menjauh," ujarnya. Pergeseran itu diduga kuat akibat pergerakan lempeng Bumi.
Hari tanpa bayangan matahari merupakan fenomena yang dapat dijelaskan dengan eksperimen jam Matahari. Caranya dengan menegakkan tongkat di sebuah bidang datar atau tanah lapang yang disinari Matahari dan kemudian mengamati bayangannya.
Pada pengamatan di hari biasa, kala pagi hari, bayangan akan jatuh di sebelah barat sementara pada sore hari akan jatuh di timur. Saat tengah hari, Matahari tepat berada di atas kepala sehingga bayangan sangat pendek.
"Kalau kita mengamati di hari tanpa bayangan Matahari, kira-kira saat Dzuhur bayangan akan jatuh tepat di atas tongkat sehingga kita tidak melihat bayangannya, " kata Mutoha Arkanuddin dari Jogja Astro Club, dikutip dari suaramerdeka.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar