Rumus di atas mungkin
sangatlah familiar bagi para ahli fisika ataupun orang-orang yang
menyukai fisika. Namun tahukah anda untuk membaca rumus di atas dapat
dibaca dengan berbagai cara, adapun cara-cara membaca rumus diatas
adalah :
Orang
matematika akan membaca rumus tersebut sebagai berikut : Tekanan (P)
sama dengan Gaya (F) dibagi luas permukaan (A). Namun orang Fisika akan
membaca rumus tersebut dengan cara lain yaitu : Tekanan yang diterima
oleh suatu benda merupakan besar gaya yang diterima benda tersebut pada
luasan tertentu, semakin besar gaya semakin besar pula tekanan, tapi
semakin besar luas permukaan semakin semkin kecil tekanan yang diterima
benda.
Perbedaan cara baca tersebut bukanlah merupakan tujuan utama dari tulisan ini, karena setiap ilmu mempunyai sudut pandang tertentu terhadap sebuah fenomena. Hal menarik yang ingin disampaikan adalah ketika seorang guru membaca rumus tersebut dengan bahasa seperti ini : "Kita tidak akan pernah merasakan tekanan dalam kehidupan sebesar apapun masalah yang menghantam diri kita bila kita bisa melapangkan dada kita."
Begitulah ilmu pengetahuan, selalu ada keteraturan di dalamnya, keteraturan yang diciptakan oleh Sang Pengatur.
Pernahkah anda diinjak dengan sepatu hak tinggi? Bagaimana rasanya bila dibandingkan ketika anda diinjak dengan sepatu yang lebar? Mungkin dua-duanya sakit tetapi pastinya ketika diinjak dengan sepatu hak tinggi anda akan merasakan lebih sakit. Begitu pun dalam menghadapi permasalahan kehidupan, pernahkah anda melihat orang yang kehilangan benda? apakah ekpresi setiap orang akan sama ketika kehilangan suatu benda? Tentunya tidak, ada orang yang ketika dia kehilangan benda, dia akan pusing minta ampun, gelisah, sampai frustasi. Ada juga orang yang ketika barangnya hilang, dia hanya bersikap tenang, dan tidak terlalu memikirkannya. Kedua orang tersebut menampilkan prilaku yang berbeda disebabkan karena hati mereka berbeda. Orang pertama mengatur hatinya menjadi sempit, sulit sehingga masalah kecil pun menjadi rumit, sedangkan orang kedua mengatur hatinya menjadi luas dan lapang sehingga bisa menghadapi masalah sebesar apapun dengan tenang.
Begitulah fisika selalu mengajarkan kita tentang kehidupan, pada bab tekanan ini kita tidak hanya diajarkan bagaimana mengatur gaya dan luas permukaan sehingga dapat menghasilkan tekanan maksimum tetapi di sini juga kita belajar bagaimana kita mengatur hati kita tuk menghadapi berbagai masalah besar ataupun kecil sehingga kita bisa menerima tekanan yang minimum.
Wallhu a'lam, semoga bermanfa'at
Perbedaan cara baca tersebut bukanlah merupakan tujuan utama dari tulisan ini, karena setiap ilmu mempunyai sudut pandang tertentu terhadap sebuah fenomena. Hal menarik yang ingin disampaikan adalah ketika seorang guru membaca rumus tersebut dengan bahasa seperti ini : "Kita tidak akan pernah merasakan tekanan dalam kehidupan sebesar apapun masalah yang menghantam diri kita bila kita bisa melapangkan dada kita."
Begitulah ilmu pengetahuan, selalu ada keteraturan di dalamnya, keteraturan yang diciptakan oleh Sang Pengatur.
Pernahkah anda diinjak dengan sepatu hak tinggi? Bagaimana rasanya bila dibandingkan ketika anda diinjak dengan sepatu yang lebar? Mungkin dua-duanya sakit tetapi pastinya ketika diinjak dengan sepatu hak tinggi anda akan merasakan lebih sakit. Begitu pun dalam menghadapi permasalahan kehidupan, pernahkah anda melihat orang yang kehilangan benda? apakah ekpresi setiap orang akan sama ketika kehilangan suatu benda? Tentunya tidak, ada orang yang ketika dia kehilangan benda, dia akan pusing minta ampun, gelisah, sampai frustasi. Ada juga orang yang ketika barangnya hilang, dia hanya bersikap tenang, dan tidak terlalu memikirkannya. Kedua orang tersebut menampilkan prilaku yang berbeda disebabkan karena hati mereka berbeda. Orang pertama mengatur hatinya menjadi sempit, sulit sehingga masalah kecil pun menjadi rumit, sedangkan orang kedua mengatur hatinya menjadi luas dan lapang sehingga bisa menghadapi masalah sebesar apapun dengan tenang.
Begitulah fisika selalu mengajarkan kita tentang kehidupan, pada bab tekanan ini kita tidak hanya diajarkan bagaimana mengatur gaya dan luas permukaan sehingga dapat menghasilkan tekanan maksimum tetapi di sini juga kita belajar bagaimana kita mengatur hati kita tuk menghadapi berbagai masalah besar ataupun kecil sehingga kita bisa menerima tekanan yang minimum.
Wallhu a'lam, semoga bermanfa'at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar