Barangsiapa
yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk,niscaya dia
akan melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam.dan barangsiapa
yang dikehendaki Allah kesesatannya,niscaya Allah menjadikan dadanya
sesak lagi sempit,seolah olah dia sedang mendaki ke langit.begitulah
Allah menimpakan siksa kepada orang orang yang tidak beriman.
(Surah Al An’aam ayat 125)
Mari
kita perhatikan ayat tersebut,perhatikan pada kata niscaya Allah akan
menjadikan dadanya sesak lagi sempit,seolah olah dia sedang mendaki ke
langit.jika Al Quran ini merupakan kata kata dari Nabi
Muhammad,bagaimana beliau bisa tahu bahwa jika kita naik ke langit,atau
setidaknya naik ke daerah yang sangat tinggi,maka kita akan merasa
sesak? memang ada daerah seperti itu di Arab.tapi Nabi Muhammad saw
bukanlah orang yang pernah memanjat gunung gunung yang tinggi sehingga
beliau bisa tahu bahwa ada kaitan antara ketinggian dan sesaknya dada
(pernafasan).
Untuk
hidup manusia membutuhkan oksigen dan tekanan udara.pernafasan bisa
terjadi apabila oksigen dalam atmosfer,menjangkau kantung kantung udara
dalam paru paru manusia.ketika ketinggian meningkat,maka tekanan
atmosfer menurun disebabkan makin menipisnya atmosfer.oleh karena
itu,jumlah oksigen yang masuk kedalam aliran darah berkurang yang
menyebabkan kesulitan dalam bernafas.ketika kantung udara dalam paru
paru menguncup dan menyempit.kita merasakan seolah olah kita tidak bisa
bernafas.
Pada saat kita naik ke
ke langit,atau bergerak ke atas menuju tempat yang sangat tinggi,Tekanan
atmosfer akan menurun secara bertahap.
Hal ini mengakibatkan
meningkatnya tekanan darah yang kemudian menyebabkan ketegangan pada
fungsi jantung dan pembuluh darah yang disebabkan oleh berkurangnya
oksigen.
Kemudian hal ini akan berdampak pada paru paru dan membuat seseorang merasa sesak napas.
Toricelli adalah
seseorang yang pada tahun 1643 dengan thermometer mercury yang
digunakannya menunjukkan bahwa atmosfer memiliki tekanan.
Walaupun begitu pada
saat itu tidak ada penelitian mengenai sirkulasi darah dan paru paru dan
kaitannya dengan posisi seseorang pada ketinggian tertentu.
Orang hanya bisa
menduga melalui penelitian toricelli tersebut bahwa manusia yang naik ke
langit akan mengalami kesulitan bernafas.
Sekali lagi kita perhatikan ayat di atas.ayat tersebut bicara mengenai naik ke langit,bukan ke puncak gunung.
Seseorang yang naik ke
puncak gunung akan mengalami peristiwa yang sama,namun dia pasti akan
menyangka bahwa sesak nafas pada saat memanjat gunung disebabkan karena
ketinggian gunung itu,bukan masalah atmosfer,sementara ayat ini bicara
mengenai naik ke langit.jelas yang dimaksud adalah sesaknya dada karena
ketinggian,atau kaitan antara sesaknya dada dengan ketinggian.
Tubuh manusia dapat
berfungsi normal dalam ketinggian dari nol meter diatas permukaan laut
hingga 3000 meter di atas permukaan laut.
Diatas ketinggigan 3000
hingga 5000 m diatas permukaan laut,masalah pada naiknya tekanan
terhadap aliran darah dan kesulitan bernafas akan dialami.pada
ketinggian 7500 m paru paru kita mulai tidak tidak mampu
mengembang,diatas ketinggian ini,seseorang akan pingsan,aliran
darah,pernafasan,dan sistim saraf mulai terkena dampaknya.perubahan
dalam tekanan atmosfer mempengaruhi sirkulasi oksigen dan meningkatkan
tekanan darah yang mengalir pada pembuluh darah dan arteri.jika
memaksakan naik terus,tentu akan menyebabkan kematian,
Ayat
ini dengan jelas menyatakan bahwa seseorang yang naik ke suatu
ketinggian tertentu,akan mengalami sesak nafas.suatu fakta yang kemudian
dijelaskan oleh sains.namun hal ini tidak diketahui manusia pada masa
ayat ini diturunkan.
Sumber : http://alqurandansains.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar