Andalusia atau Spanyol yang kita kenal sekarang, semula disebut Vandal, yang kemudian oleh bangsa Arab disebut Andalusia.
Andalusia pada abad ke-2 sampai dengan abad ke-5 M menjadi wilayah
kekuasaan Romawi, tetapi kemudian ditaklukkan oleh bangsa Vandal pada
awal abad ke-5 M. Selanjutnya datanglah bangsa Gothia Barat, memerangi
dan mengusir bangsa Vandal ke Afrika.
Pada
awalnya kerajaan bangsa Gothia ini kuat sekali, tetapi kemudian timbul
perpecahan di kalangan bangsa itu sendiri hingga pada akhirnya kejayaan
kerajaan itu memudar dan mengalamikemunduran.
Setelah Raja Gothia meninggal pada tahun 710 M, dia digantikan oleh
Roderick. Tetapi kenaikan Roderick sebagai raja tidak disukai oleh para
puteri Witiza. Untuk merebut kekuasaan dari tangan Roderick, mereka
bekerja sama dengan Graff Yulian yang sama-sama memusuhi Roderick.
Kemudian Graff Yulian meminta bantuan dari Musa bin Nushair, gubernur
Muawiyah di Afrika.
Musa bin Nushair memohon
izin kepada Khalifah Walid bin Abdul Malik, yang setuju dengan
memerintahkan kepada Musa untuk mengirim pasukan khusus sebanyak 4.000
tentara biasa dan 1.000 tentara berkuda. Mereka berangkat dengan kapal
yang telah disediakan oleh Graff Yulian di bawah pimpinan Thariq bin
Ziad.
Keberhasilan ekspedisi pertama membuat Musa bin Nushair merasa yakin bahwa kemenangan akan diperoleh kaum muslimin jika mereka menyerbu Andalus. Maka pada bulan Sya’ban 92 H / April 711 M. Musa mempersiapkan pasukannya sebanyak 7.000 orang di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad.
Keberhasilan ekspedisi pertama membuat Musa bin Nushair merasa yakin bahwa kemenangan akan diperoleh kaum muslimin jika mereka menyerbu Andalus. Maka pada bulan Sya’ban 92 H / April 711 M. Musa mempersiapkan pasukannya sebanyak 7.000 orang di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad.
Setibanya di Selat yang kemudian
hari disebut selat Jabal Thariq (Gibraltar), Thariq membakar semua kapal
pengangkut pasukan, agar pasukannya tidak ingat pulang. Thariq terus
melakukan gerakannya ke daerah yang dikuasai kerajaan Gothia dan
berhasil menduduki benteng yang amat kuat. Dari sana ia terus
melanjutkan ke Toledo, ibu kota kerajaan Gothia Barat. Roderick tidak
dapat membendung kekuatan pasukan Thariq dan pada akhirnya Thariq
dapat menguasai Cordova, Malaga dan Granada. Di daerah yang dikuasainya
Thariq memerintahkan kepada pasukannya untuk tidak mengganggu kehidupan
beragama masyarakat Kristen dan Yahudi.
Perluasan Wilayah
Keberhasilan
Thariq bin Ziyad membuat Musa bin Nushair bergabung dengan Thariq.
Bergabungnya dua tokoh ini semakin menambah luas kekuasaan Islam di
Eropa. Dengan kekuatan yang hebat Musa dan Thariq dapat menguasai
Aragon, Cicilia, Katalonia, Saragossa dan Barcelona. Dengan demikian
sempurnalah usaha Daulah Umayyah dalam memperluas wilayah kekuasaannya di wilayah Andalusia.
Selama pemerintahan Daulah Umayah terdapat enam orang gubernur yang bertugas mewakili pemerintahan Umayah di Damaskus. Mereka itu adalah Abdul Aziz bin Musa bin Nushair, Ayub bin Habib, Al Harun bin Abdurrahman Al Tsaqifi, Saman bin Malik Al Khaulani, Anbasah dan Abdul Rahman Al Ghafiqi.
Selama pemerintahan Daulah Umayah terdapat enam orang gubernur yang bertugas mewakili pemerintahan Umayah di Damaskus. Mereka itu adalah Abdul Aziz bin Musa bin Nushair, Ayub bin Habib, Al Harun bin Abdurrahman Al Tsaqifi, Saman bin Malik Al Khaulani, Anbasah dan Abdul Rahman Al Ghafiqi.
Daulah Umaiyah di Andalusia
Ketika menguasai kekhalifahan Islam, Abul Abbas Assafah mengadakan pembersihan keluarga Bani Umaiyah. Namun salah satu keturunan Umaiyah, Abduurahman, berhasil melololskan diri ke Andalusia. Di Andalusia Abdurrahman berhasil menegakkan kekhalifahan yang terlepas dari Bagdad. Atas keberhasilannya itu Abdurrahman diberi gelar Addakhil (penakluk). Bahkan musuhnya, Abu Jakfar Al Manshur, menggelarinya Saqar Al Quraisy atau Rajawali Quraisy.
Ketika menguasai kekhalifahan Islam, Abul Abbas Assafah mengadakan pembersihan keluarga Bani Umaiyah. Namun salah satu keturunan Umaiyah, Abduurahman, berhasil melololskan diri ke Andalusia. Di Andalusia Abdurrahman berhasil menegakkan kekhalifahan yang terlepas dari Bagdad. Atas keberhasilannya itu Abdurrahman diberi gelar Addakhil (penakluk). Bahkan musuhnya, Abu Jakfar Al Manshur, menggelarinya Saqar Al Quraisy atau Rajawali Quraisy.
Hampir seluruh
masa pemerintahan Abdurrahman dipakai untuk memperkuat kerajaannya, baik
dalam negeri maupun luar negeri. Namun dia juga sempat membangun masjid
Alhamra di Kordoba, yang diselesaikan oleh anaknya Hisyam. Abdurrahman
mengambil gelar Al Amir.
Selama memerintah Andalusia, terdapat orang amir, yaitu: Abdurrahman Addakhil,
Hisyam bin Abdurrahman, Al Hakam Bin Hisyam, Abdurrahman II, Abdullah,
Abdurrahman III (911-961 M), Al Hakam (961-976M) dan Hisyam II
(976-1009M).
Pengganti Abdurrahman, Hisyam,
dikenal sebagai seorang pemimpin yang saleh dan adil.Peningkatan
pembangunan dan kesejahteraan rakyat semakin tinggi, bahkan menjadi
kiblat kemajuan Eropa. Diantara jasa-jasanya adalah menyelesaikan
pembangunan masjid Kordoba, pembangunan irigasi yang dapat dinikmati
sampai zaman modern dan peningkatan peranan bahasa Arab sehingga
menjadi bahasa ilmiah di Andalusia dan sebagian besar Eropa. Hisyam merupakan pelindung dan pengembang Mazhab Maliki.
Amir
ketiga Al Hakam merupakan amir yang kurang disukai oleh rakyat, karena
sikapnya yang menyukai foya-foya dan melakukan kemungkaran. Walaupun
masa pemerintahannya selama 26 tahun, namun tidak banyak membawa
kemajuan bagi Andalusia. Pengganti Al Hakam, yaitu
putranya Abdurrahman II, sangat berbeda dengan ayahnya, adalah penguasa
yang dicintai rakyat. Mempunyai kemampuan yang keras dan berwawasan ke
depan.
Diantara keberhasilan Abdurrahman II
adalah memadamkan berbagai pemeberontakan dan penyerangan dari Perancis
yang dipimpin oleh Alfonso II, sehingga masa pemerintahannya menjadi
aman dan makmur. Dengan stabilitas pemerintahannya, pembangunan
kota-kota seperti Lusitania, Valencia dan Castille dapat dilaksanakan.
Pada masa Abdurrahman II, kaum kristen berbondong-bondong masuk
Islam, walaupun kebebasan beragama dijamin sepenuhnya. Demikian juga
berbagai ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat. Diantara filosuf yang
terkenal adalah Ibnu Arabi. Bahkan perguruan tinggi Cordoba bukan
hanya tempat belajar kaum muslimin, tetapi juga para intelektual di
seluruh Eropa.
Amir ke-8 adalah Abdurrahman III,
ia mendapatkan gelar Al-Nashir karena kemampuanya memimpin
pemerintahan, sehingga negara aman dan sejahtera. Membangun kota
Cordoba sehingga menjadi kota terhebat di dunia masa itu dan jembatan
Wail Kabir. Dalam masa pemerintahannya Andalusia
mencapai puncak kemajuannya dalam bidang pertanian, pertukangan,
kesenian dan berbagai ilmu pengetahuan. Dalam memperkuat kedudukannya ia
memakai gelar khalifah, untuk mempertegas perbedaannya di khalifah
Bagdad.
Pengganti Abdurrahman III adalah
khalifah Al Hakam, yang menggantikannya pada usia 45 tahun. Beliau lebih
mementingkan perdamaian daripada peperangan, dan memajukan ilmu pengetahuan dalam masa pemerintahannya.
Pada
masa pemerintahannya, ia telah menyelesaikan pembangunan Madinatuzzahra
dan memperluas masjid Cordoba, serta mendirikan universitas yang
merupakan pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Disamping
itu, ia mendirikan perpustakaan dan mengirimkan utusan ke timur seperti
Mesir, Syiria dan Irak untuk mengumpulkan buku-buku. Perpustakaan
Cordoba berhasil mengumpulkan lebih dari 400.000 jilid, sehingga menjadi
tempat studi bagi penuntut ilmu dari seluruh dunia.
Sebenarnya
pengganti Al Hakam adalah putranya Hisyam II. Namun karena masih
kanak-kanak, pemerintahan dijabat oleh pamannya Al Mughirah, yang
kemudian diganti oleh Al Mansur, karena dibunuh orang. Al Mansur adalah
penggemar karya-karya keagamaan. Menghormati para sarjana dan ulama,
namun dia adalah seorang yang ambisius, dan berusaha keras
menyingkirkan khalifah.
Pada tahun 368 H Al
Mansur berhasil menjadi khalifah dan memindahkan ibukota ke Al
Zahiriah. Al Mansur meninggal dan digantikan oleh puteranya Al Malik
Al Muzhir yang memerintah sampai tahun 421 H. Setelah masa Al Malik
Al Munzhir, Andalusia terpecah-pecah menjadi kerajaan kecil atau Muluk
Al Thawaif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar