Selamat Berkunjung

Selamat Berkunjung !
Diharap komentarnya agar lebih bermanfaat, menambah wawasan dan hikmah

Senin, 25 Juni 2012

Masuk Islamnya Seorang Warga Denmark


Subhanallah, Islam benar-benar akan meliputi ujung timur dan barat dunia. Tiap hari umat umat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam Islam, termasuk di Barat. Seperti yang diceritakan oleh Kerim Ellentoft, seorang warga denmark yang masuk Islam di saat usia tuanya. Dia merasa bahagia menemukan jalan hidup yang sesungguhnya tersebut. Berikut pemaparan kisahnya.

Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Kerim Ellentoft. Saya seorang pria denmark, berumur 58 tahun. Saya lahir dalam sebuah keluarga kristen yang normal. Dalam kehidupan saya ketika kecil saya tidak banyak merasakan kehidupan beragama, begitu juga ketika saya telah tumbuh dewasa.

Beberapa tahun yang lalu, saya belajar bahasa Turki sekedar hanya untuk mengetahuinya saja, sehingga  saya kenal dengan beberapa orang-orang Turki, kadang-kadang mereka berbicara tentang Islam, tapi saya selalu bilang sama mereka, agama bukanlah minat saya.

Ketika saya semakin tua, di awal 50-an, saya mulai berpikir tentang kehidupan. Dan kemudian pada tahun 2005,  ketika di Denmark orang-orang membuat kartun-kartun  tentang Nabi Muhammad SAW, saya mulai benar-benar tertarik untuk tahu lebih banyak tentang Islam. Saya pada awalnya tidak tahu kalau menggambar Nabi itu dilarang dalam Islam. Yang saya ketahui  di dalam kartun tersebut menunjukkan Islam sebagai agama teror dan kekerasan. Hal ini membuat saya berbicara lebih banyak dengan teman-teman yang beragama Islam dan akhirnya mempelajari Islam.

Saya menemukan bahwa Islam itu adalah damai dan bukan agama kekerasan ataupun teror. Dan saya menemukan jawaban yang sudah lama saya rindukan di dalam kehidupan saya selama ini.. yaitu pertanyaan-pertanyaan:
•    Apa arti hidup?
•    Mengapa kita di dunia ini?
•    Bagaimana memulai semuanya?
•    Apa yang terjadi ketika kita mati?

Saya menemukan semua jawaban itu dalam Kitab Suci, Al Qur’an, yang saya baca terjemahannya dalam bahasa denmark, karena saya belum belajar bahasa Arab.
Sehingga saya memeluk Agama Islam, atau kembali ke dalam Islam pada bulan April tahun 2006. Sesungguhnya semenjak ribut masalah kartun Rasulullah sekitar 1000 orang setiap tahun kembali kepada Islam di Denmark. Saya lebih suka menyebutnya untuk kembali kedalam Islam, karena saya menemukan bahwa semua manusia dilahirkan sebagai Muslim, tetapi ada sebagian yang memilih hidup dengan cara yang salah.

Dalam Islam saya telah menemukan kedamaian dalam hidup ini. Saya sangat senang sekali menemukan bahwa Islam tidak hanya agama tapi merupakan deen (aturan kehidupan) untuk semua aspek di dalam kehidupan ini. Aturan hidup yang memberikan kehidupan yang lebih harmonis.

Di lain hal saya juga sangat sedih melihat kehidupan umat Islam pada saat sekarang, kalau boleh saya katakan tidak ada sesuatupun yang bisa dikatakan sebagai “Umat Islam” pada hari ini.  Mereka terpecah belah dan saling berperang satu sama lainnya.  Oleh karena itu kita harus menegakkan Khilafah kembali, sehingga sistem kehidupan Islam bisa diteruskan kembali.  Sistem Barat dan Sistem Kufur lah yang harus kita perangi, bukan kita berperang dengan kita sendiri.

Itulah secara singkat cerita kehidupan saya kembali kepada Islam, tidak banyak memang, saya sangat berharap semua umat manusia mendapatkan Islam, sebagaimana saya mendapatkan Islam dalam kehidupan saya ini, sehingga kehidupan umat manusia ini kembali dalam keharmonisan.
Demikianlah kisah masuk Islam seorang warga Denmark ketika hidayah Allah datang padanya. Sungguh ini semestinya menjadi motivasi bagi kaum Muslim, jika di Barat saja banyak orang barat masuk Islam dan berjuang menegakkan Khilafah, lalu atas alasan apa kaum Muslim di negeri ini malah tak hidup dalam tatanan Islam di bawah naungan Khilafah?

1 komentar:

  1. Assalamualaikum.

    Saudara Kerim Ellentoft telag pun meninggal dunia pada 17/12/2010 lalu.

    Semoga Allah menerima amal baik beliau dan seluruh umat Islam.

    Rujuk disini : http://www.amuluk.com/telah-berpulang-ke-rahmatullah-brother-kerim-ellentof

    BalasHapus