1. Inti Atom
Partikel-partikel
bermuatan positif yang menyusun inti yang disebut dengan Proton.Menurut
Millikan dan Thomson,massa electron sangatlah kecil,sehingga massa
proton hanya sedikit lebih kecil dari massa atom hydrogen.James Chadwick
(1891-1974),pada tahun 1933 berhasil mendemonstrasikan kehadiran
partikel neutron.Proton-proton dapat dengan mudah dideteksi oleh kamar
ionisasi (ionization chamber detector).
Dengan
demikian,inti atom terdiri darisejumlah proton dan sejumlah neutron tak
bermuatan.Proton dan neutron sebagai penyusun inti atom (nucleus)
disebut sebagai nucleon.Jumlah proton dalam suatu inti atom,dilambangkan
oleh Z.Sedangkan jumlah nucleon dalam inti atom disebut nomor assa,dilambangkan
oleh A.Jika unsure dilambangkan oleh X maka inti atom dengan nomor
massa tertentu disebut nuklida.Sebuah nuklida dilambangkan dengan
Dari Lambang nuclida kita
bisa enentukan jumlah proton dan neutron dalam inti atom,dan sekaligus
juga jumlah electron yang mengitari inti,yaitu sebagai berikut:
Jumlah proton = Z
Jumlah neutron = A – Z
Neutron = Z untuk atom netral
Nuklida-nuklida
dengan jumlah proton sama tetapi jumlah neutron berbeda disebut
Isotop.Nuklida-nuklida dengan jumlah nucleon sama tetapi jumlah proton
berbeda disebut Isobar.Sedangkan nuklida-nuklida dengan jumlah neutron
yang sama disebut Isoton. Muatan dan Massa Partikel-partikel pembentuk
atom. Proton memiliki satu muatan elementer positif yang besarnya sama
dengan muatan e electron (dengan e = 1,6 x 10-19 ).Neutron tidak
bermuatan sehingga neutron tidak dibelokkan ketika melalui suatu medan
listrik atau magnetic.Itulah sebabnya neutron leih sukar untuk
dideteksi.Massa-massa inti dapat diukur dengan ketelitian tinggi dengan
memakai spectrometer massa. Satu proton atau satu neutron kira-kira
memiliki 1 sma.Elektron memiliki massa hanya sebagian kecil dari satu u.
massa proton = 1,007 276 u
massa neutron = 1,008 665 u
massa electron = 0,000 549 u
Ahli nuklir lebih sering menyatakan satuan massa dalam satuan energi ekivalennya,yaitu MeV/c2,
dimana 1 u = 1,660 559 x 10-27 kg = 931,50 MeV/c2
dengan c = 3 x 108 m/s adalah cepat rambat cahaya dalam vakum.
Kestabilan inti
Ukuran dsn bentuk intiJari-jari inti atom r bergantung pada nomor massa A dan secara pendekatan diberikan oleh jari–
jari atom.
2. Jari-jari inti atom r = (1,2 x 10-15 m) 1/ 3 A
Kesetabilan
inti Jumlah neutron menjadi lebih besar dari jumlah proton begitu nomor
atom Z meningkat. Peluruhan atau penyusunan ulang struktur-struktur
internal secara spontan ini disebut radioktivitas(radioactivity), yang
ditemukan pertama kali oleh Fisikiawan Prancis,Hendry Becqurel
(1852-1908) pada tahun 1896. Defek Massa dan Energi ikat inti Massa atom
netral dapat diukur dengan menggunakan spektrom meter massa. Massa atom
terlalu kecil jika dinyatakan dalam satuan kilogram, sehingga massa
atom dinyatakan dalam atomic mass unit(u).
Atom netral helium mengandung 2 proton, 2 neutron, dan 2 elektron.Dengan demikian kita harapkan massa atom
sama dengan jumlah 2 proton,2 neutron,dan 2 elektron.Dengan demikian
Massa 2 proton = 2 x 1,007 276 u = 2,014 552 u
Massa 2 neutron = 2 x 1,008 665 u = 2,017 330 u
Massa 2 elektron = 2x 0,000 549 u = 0,001 098 u +
Massa = 4,001 098 u
Massa
sebuah inti stabil selalu lebih kecil daripada massa gaungan
nucleon-nukleon pembentuknya.Selisih massa antara gabungan massa
nucleon-nukleon pembentuk inti dengan massa inti stabilnya disebut defek
massa (mass defect).
Energi
yang diperlukan untuk memutuskan inti menjadi proton-proton dan
neutronn-neutron pembentuknya disebut Enegi ikat inti(binding energi).
Energi ikat dan defek massa ∆E=∆mc2
Dengan 1 u=931MeV/c2
Sehingga jika E dan _m dinyatakan dalam MeV dan u, maka menjadi ∆E=∆m x (931 MeV/u)
Rumus menghitung energi ikat
Energi ikat inti ∆E = [Zmp + (A-Z)mn + m ] x 931 MeV/u
Dengan: ∆E=energi ikat inti atom(dalam MeV),
Z, A= nomor atom dan nomor massa atom X,
Mp= massa proton(dalam u),
Mn= massa neutron(dalam u),
Me= massa electron(dalam u),
= massa atom netral X dari hasil pengukuran,
Bentuk grafik gambar terutama ditentukan oleh 3 faktor:
1.
lengkungan yang hamper lurus, terbentuk karena nukleon – nukleon
berinteraksi hanya dengan tetangga – tetangga tersekatnya; artinya enegi
ikat per nukleon tak tergantung pada jumlah nukleon dalam ikat(nomor
massa A);
2. lengkungan
yang berkurang tajam untuk inti ringan, terbentuk karena inti ringan
secara relatif memiliki nukleon – nukleon yang lebih datar dank arena
itu hanya memiliki tetangga – tetangga terdekat yang lebih sedikit dari
pada inti berat; dan
3. lengkungan
yang berkurang secra berangsur untuk inti berat adalah berhuungan
dengan gaya tolak menolak coulomb antara proton – proton, yang makin
besar untuk jumlah proton yang lebih banyak.
Jika
kita memisah suatu inti yang berat menjadi dua inti yang lebih
ringan,energi akan dibebaskan,kerena energi ikat per nucleon lebih besar
untuk dua inti yang lebih ringan daripada untuk inti induk yang
berat.Proses ini dikenal dengan reaksi fisi.Kita juga dapat meggabungkan
dua inti yang ringan menjadi sebuah inti yang berat,proses ini disebut
reaksi fusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar