Selamat Berkunjung

Selamat Berkunjung !
Diharap komentarnya agar lebih bermanfaat, menambah wawasan dan hikmah

Kamis, 09 Februari 2012

Fenomena Matahari dan Bulan


bulan dan bumi

Matahari adalah sebuah reaktor nuklir  sebagai sumber cahaya dan sumber panas bagi bumi. Jumlah radiasi matahari yang mencapai bumi dan menghangatkan bumi yang berada di ruang angkasa yang dingin adalah dua per satu miliar dari total jumlah radiasi. Porsi radiasi yang sangat kecil ini sudah dapat menyebabkan kebakaran hutan di berbagai belahan dunia akhir-akhir ini, maka dapat dibayangkan akibatnya apabila ada perubahan angka sedikit saja dari radiasi matahari yang mencapai bumi.

Bulan bukan merupakan sumber panas ataupun sumber cahaya seperti matahari. Perbedaan antara matahari dan bulan ditemukan dalam deskripsi Al Qur’an, yakni, cahaya matahari dinyatakan oleh kata Bahasa Arab “ziya” (sinar) dan bulan yang terang dinyatakan oleh kata “nur” (cahaya ). Perkataan “ziya” memiliki arti konotasi radiasi dari cahaya dan panas, sementara “nur” tidak memiliki konotasi seperti itu.

Yunus 5. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak[***]. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.
 
[***]. Maksudnya: Allah menjadikan semua yang disebutkan itu bukanlah dengan percuma, melainkan dengan penuh hikmah.
Atribut lainnya dari matahari dalam Qur’an adalah kata kiasan seperti “siraj” (pelita/obor) atau “wahhaj” (lampu). Kedua kata-kata “siraj” dan “wahhaj” bermakna memancarkan cahaya dan panas melalui api pembakaran. Kenyataan bahwa atribut tersebut tidak digunakan untuk cahaya bulan menunjukkan bagaimana kesempurnaan gaya deskripsi Al Qur’an itu sendiri.

Nuh 16. Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita.

Berkah Matahari

Energi yang dihasilkan oleh matahari hanya dalam waktu satu detik adalah sama dengan jumlah energi tiga miliar stasiun-statiun tenaga listrik di bumi dalam setahun. Dunia hanya menerima dua per satu miliar bagian dari keseluruhan dari radiasi matahari. Sedikit penurunan jumlah ini akan menyebabkan bumi menjadi tempat yang tidak lagi dapat dihuni oleh manusia, karena bumi akan menjadi seperti ketika pada zaman es.

Jarak dari bumi kita ke matahari, besarnya ukuran matahari, dan jumlah energi dari reaksi matahari adalah semuanya bagian dari perhitungan yang sangat cermat bagi adanya kehidupan di bumi. Sedikit saja perubahan dalam angka-angka itu akan membuat kehidupan di bumi menjadi sesuatu yang mustahil.

Rekayasa penciptaan dan kelestarian dari angka-angka yang sangat kritis ini adalah sarat mutlak dari adanya kelangsungan kehidupan di bumi kita.
Matahari sendiri berputar pada porosnya sementara ia bergerak ke arah tujuan tertentu; Bumi, di sisi lain, memiliki berbagai pergerakan; ia sendiri berputar pada porosnya, mengelilingi matahari, yang tergantung pada itu, dan sangat dipengaruhi oleh bulan. Dalam semua pergerakannya yang cepat, bumi kita merubah waktu sesuai dengan posisinya di dalam tata surya dan galaxi. Tidak ada suatu pergerakanpun yang akan mempengaruhi posisi kita dalam kaitannya dengan posisi matahari dan tidak pula akan mengakhiri kehidupan kita di bumi.

Hidup memerlukan molekul-molekul berbasis Karbon. Ini hanya dihasilkan antara -20 derajat Celcius dan 120 derajat Celsius. Kisaran suhu yang luas di jagat raya, panas pada bintang-bintang mencapai jutaan derajat dan jatuh turun mencapai -273,15 derajat Celcius. Batas-batas ideal menengah untuk pembentukan molekul-molekul berbasis karbon hanya tipis saja, satu per seratus ribu dari perbedaan panas yang ada. Pernahkah bumi gagal untuk melestarikan panas yang ada dan keluar dari batas-batas yang akan menjadi akhir bagi kehidupan kita. Tetapi Pencipta kita adalah selalu sadar akan segala kebutuhan kita yang sebenarnya dan Dia adalah yang Maha Mengatur di alam ini.

Ar Ra’d 2. Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (ciptaan-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu) dengan Tuhanmu.

Matahari, sekitar 150 juta kilometer jaraknya dari kita, inilah yang  menyebabkan kehidupan di bumi menjadi mungkin. Suhu di pusat matahari adalah 15 juta derajat Celsius, suhu permukaannya enam ribu derajat Celsius. Pada permukaan bola gas pijar ini tidak dapat terbayangkan adanya suatu kehidupan. Tetapi pada jarak yang masuk akal bagi kehidupan kita, bumi adalah sebagai planet yang cukup dekat dan sebagai sumber kehidupan.

An Nahl 12. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya), 
Terjemaahan langsung dari Quranic Research Group.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar