Selamat Berkunjung

Selamat Berkunjung !
Diharap komentarnya agar lebih bermanfaat, menambah wawasan dan hikmah

Selasa, 10 April 2012

Penetapan Bilangan Tahun Kalender


Dalam perhitungan waktu kalender, bilangan bulan dalam setahun ditetapkan 12 bulan, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus,…” (QS. At-Taubah (9) : 36) 
Demikian pula dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
“Sesungguhnya zaman telah berputar seperti keadaannya semula sejak hari Allah menciptakan langit dan bumi. Dan sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci); tiga di antaranya berturut-turut yaitu Zul Qa’dah, Zul Hijjah dan Muharram, sedangkan lainnya ialah Rajab, Mudar yang terletak di antara bulan Jumada dan bulan Sya’ban.” (HR. Ibnu Jarir)
Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hadits Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam tersebut, maka sudah dipastikan bahwa perhitungan waktu dalam setahun adalah 12 bulan. Apabila perhitungannya didasarkan pada gerak semu harian dan tahunan Matahari, maka disebut tahun syamsiyah (Masehi). Sedangkan perhitungan yang didasarkan pada peredaran Bulan terhadap Bumi disebut tahun qomariah (Hijriah).
Bulan-bulan dalam kalender Masehi dimulai dari Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember. Sedangkan pada kalender Hijriyah dimulai dari Muharram, Safar, Rabi’ul awal, Rabi’ul akhir, Jumadil awal, Jumadil akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulkaidah, dan Dzulhijjah.
Oleh karena itu, melalui ketetapan tanda-tanda waktu pada Matahari dan Bulan inilah membuka pikiran dan pengetahuan kita untuk menghitung bilangan waktu mulai detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad dan seterusnya. Bahkan dengan metode perhitungan hisab, dapat diketahui kapan waktu untuk beribadah bahkan dapat memprediksi kapan terjadinya berbagai fenomena alam, seperti gerhana, meteor jatuh, asteroid mendekati Bumi, dan fenomena-fenomena alam lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar