Pantauan VIVAnews.com, kepanikan terjadi di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Rabu 11 April 2012. Warga yang sebelumnya mengungsi di dalam masjid, panik lari ke luar masjid.
Informasi yang simpang siur mengenai gelombang tsunami membuat warga terus waspada. "Orang-orang lari ke tempat lebih tinggi karena ada isu tsunami," kata Rasyidah, seorang warga yang mengungsi di Masjid Raya Baiturrahman.
Rasyidah sebenarnya sudah kembali ke rumahnya di Peulanggahan, Banda Aceh, paska gempa pertama. Rasyidah kembali ke rumahnya untuk mengambil pakaian dan barang berharga.
Namun, paska gempa susulan berkekuatan 8,1 skala Richter, akhirnya Rasyidah memutuskan untuk menetap di Masjid Raya Baiturrahman. "Saya tidak tahu harus kemana. Di sini saya kira aman. Anak saya sudah lari ke arah Lambaro," ujarnya.
Sementara itu, di langit Kota Banda Aceh, tampak helikopter polisi dan TNI berputar-putar memantau situasi serta ketinggian air laut.
Gempa susulan terakhir terjadi pukul 17.43 dengan kekuatan 8,1 skala Richter. Gempa terjadi pada kedalaman 24 kilometer di Kabupaten Simeulue, Aceh.
BMKG pun kembali mengeluarkan peringatan gelombang tsunami. Peringatan tsunami diberlakukan di lima daerah, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Lampung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar