Bauksit digunakan untuk bijih yang
mengandung oksida aluminium monohidrat atau trihidrat. Berupa mineral
gibsit, ochmit atau diaspor. Bauksit terjadi sebagai akibat adanya
pelapukan dan material yang mengandung alumina. Endapan yang besar terjadi di
daerah-daerah beriklim tropis dan subtropis basah. Bahan pembuatan
aluminium yang terdapat di Indonesia yaitu bauksit. Bijih bauksit perlu
ditambang. Bijih bauksit jika diproses dengan benar, maka akan menghasilkan
alumina. Dari alumina inilah logam aluminium dibuat. Alumina yang dielektrolisa
dalam bejana cryolit cair, akan menghasilkan logam aluminium.
Alumina yang berasal dari bauksit
banyak digunakan untuk ampelas, bahan yang tahan api, pembuat logam, dan
industri kimia. Bauksit umumnya terjadi pada permukaan atau dekat permukaan dan
merupakan letakan-letakan mendatar, maka cara penyelidikan yang tepat dan
praktis yaitu dengan membuat sumuran. Bor tangan dapat digunakan untuk endapan
yang dalam. Adapun cara penambangan bijih bauksit yang dilakukan di Pulau
Bintan adalah dengan cara penambangan terbuka. Lapisan penutup dibuldozer.
Setelah terbuka, maka bijihnya dikeruk. Bijih yang dihasilkan ini kemudian
diangkat ke tempat pencucian. Endapan bauksit di Indonesia terdapat di Riau (Pulau
Bintan), Sumatra Selatan (Pulau Bangka dan Pulau Binton), dan Kalimantan Barat
(Singkawang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar