a. |
Iklim Matahari
Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima
oleh permukaan bumi. Pembagiannya dapat Anda perhatikan pada gambar 24
berikut.
Gambar 22: Pembagian
daerah iklim matahari
Untuk lebih memperdalam pemahaman tentang pembagian iklim
matahari tersebut di atas dapat Anda pelajari pada uraian berikut.
1) |
Iklim Tropis
Iklim tropis terletak antara 0° - 231/2° LU/LS dan hampir
40 % dari permukaan bumi.
Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
-
Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari
selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan
di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
-
Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil.
Di kwatulistiwa antara 1 - 5°C, sedangkan ampitudo hariannya
lebih besar.
- Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan
beraturan.
- Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.
|
2) |
Iklim Sub Tropis
Iklim sub tropis terletak antara 231/2° - 40°LU/LS. Daerah
ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.
Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
- Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah
peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
- Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan
semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin.
Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas.
- Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas
dan tidak terlalu dingin.
- Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin
dan musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan
jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut
daerah iklim Tiongkok.
|
3) |
Iklim Sedang
Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2° LU/LS. Ciri-ciri
iklim sedang adalah sebagai berikut:
-
Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal,
tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup
berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara
tiba-tiba.
-
Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo
suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada
daerah iklim tropis.
|
4) |
Iklim Dingin (Kutub)
Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini
disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua,
yaitu iklim tundra dan iklim es.
Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:
- Musim dingin berlangsung lama
- Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
- Udaranya kering.
- Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
- Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
- Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya
es di permukaan tanah.
- Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
- Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada,
pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.
Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut:
• Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju
abadi.
• Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah
hijau) dan Antartika di kutub selatan.
|
|
b. |
Iklim Fisis
Apa yang dimaksud dengan iklim fisis. Iklim fisis adalah menurut keadaan
atau fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh
lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh
lautan, daratan yang luas, relief muka bumi, angin, dan curah hujan.
Iklim fisis dapat dibedakan menjadi iklim laut, iklim
darat, iklim dataran tinggi, iklim gunung/pegunungan dan iklim musim (muson).
1) |
Iklim laut (Maritim)
Iklim laut berada di daerah (1) tropis dan sub tropis; dan (2) daerah
sedang. Keadaan iklim di kedua daerah tersebut sangat berbeda.
Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang
40°, adalah sebagai berikut:
a) Suhu rata-rata tahunan rendah;
b) Amplitudo suhu harian rendah/kecil;
c) Banyak awan, dan
d) Sering hujan lebat disertai badai.
Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
a) Amplituda suhu harian dan tahunan kecil;
b) Banyak awan;
c) Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik;
d) Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak
dan tiba-tiba.
|
2) |
Iklim Darat (Kontinen)
Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah
sedang. Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai
lintang 40(, yaitu sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil; dan
b) Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan.
Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu tahunan besar;
b) Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin
rendah; dan
c) Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.
|
3) |
Iklim Dataran Tinggi
Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai
berikut:
a) Amplitudo suhu harian dan tahunan besar;
b) Udara kering,
c) Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dan
d) Jarang turun hujan.
|
4) |
Iklim Gunung
Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan.
Ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi;
b) Terdapat di daerah sedang;
c) Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil;
d) Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah
bayangan hujan;
e) Kadang banyak turun salju.
|
5) |
Iklim Musim (Muson)
Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti
setiap setengah tahun. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
a) Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan
hujan;
b) Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering dan
akan menimbulkan musim kemarau.
|
Selain pembagian iklim menurut letak garis lintang dan
ketinggian tempat, berikut ini akan diuraikan tentang pembagian iklim
menurut beberapa para ahli antara lain:
a. |
Pembagian Iklim Menurut Dr. Wladimir Koppen
Pada tahun 1918 Dr Wladimir Koppen (ahli ilmu iklim dari Jerman)
membuat klasifikasi iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban
udara. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap
permukaan bumi dan kehidupan di atasnya. Berdasarkan ketentuan
itu Koppen membagi iklim dalam lima daerah iklim pokok. Masing-masing
daerah iklim diberi simbol A, B, C, D, dan E.
-
Iklim A atau iklim tropis. Cirinya adalah
sebagai berikut:
• suhu rata-rata bulanan tidak kurang dari 18°C,
• suhu rata-rata tahunan 20°C-25°C,
• curah hujan rata-rata lebih dari 70 cm/tahun, dan
• tumbuhan yang tumbuh beraneka ragam.
-
Iklim B atau iklim gurun tropis atau iklim
kering, dengan ciri sebagai berikut:
• Terdapat di daerah gurun dan daerah semiarid (steppa);
• Curah hujan terendah kurang dari 25,4/tahun, dan penguapan
besar;
-
Iklim C atau iklim sedang. Ciri-cirinya adalah
suhu rata-rata bulan terdingin antara 18° sampai -3°C.
-
Iklim D atau iklim salju atau microthermal.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: Rata-rata bulan terpanas
lebih dari 10°C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin
kurang dari - 3°C.
-
Iklim E atau iklim kutub . Cirinya yaitu
terdapat di daerah Artik dan Antartika, suhu tidak pernah lebih
dari 10°C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin kurang
dari - 3°C.
Dari kelima daerah iklim tersebut sebagai variasinya diperinci
lagi menjadi beberapa macam iklim, yaitu:
- Daerah iklim A, terbagi menjadi empat macam iklim, yaitu sebagai
berikut:
(1) Af = Iklim panas hujan tropis.
(2) As = Iklim savana dengan musim panas kering.
(3) Aw = Iklim savana dengan musim dingin kering.
(4) Am = Iklim antaranya, musim kering hanya sebentar.
- Daerah iklim B, terbagi menjadi dua macam iklim, yaitu:
(1) Bs = Iklim steppa, merupakan peralihan dari iklim gurun (BW)
dan iklim lembab dari iklim A, C, dan D.
(2) BW = Iklim gurun.
-
Daerah iklim C, terbagi menjadi tiga macam
iklim, yaitu:
(1) Cs = Iklim sedang (laut) dengan musim panas yang kering
atau iklim lembab agak panas kering.
(2) Cw = Iklim sedang (laut) dengan musim dingin yang kering
atau iklim lembab dan sejuk.
(3) Cf = Iklim sedang (darat) dengan hujan pada semua bulan.
- Daerah iklim D, terbagi dua macam iklim, yaitu:
(1) Dw = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering.
(2) Df = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.
- Daerah iklim E, terbagi menjadi 2 macam iklim, yaitu:
(1) ET = Iklim tundra, temperatur bulan terpanas antara 0( sampai
10(C.
(2) Ef = Iklim salju , iklim dimana terdapat es abadi.
Perlu Anda ketahui bahwa menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe
iklim Af, Aw, Am, C, dan D.
Af dan Am
|
=
|
terdapat di daerah Indonesia bagian
barat, tengah, dan utara, seperti Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan
dan Sulawesi Utara.
|
Aw
|
=
|
terdapat di Indonesia yang letaknya dekat
dengan benua Australia seperti daerah-daerah di Nusa Tenggara,
Kepulauan Aru, dan Irian Jaya pantai selatan.
|
C
|
=
|
terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan.
|
D
|
=
|
terdapat di pegunungan salju Irian Jaya.
|
|
b. |
Pembagian Iklim Menurut F. Junghuhn
Berdasarkan hasil penyelidikan Junghuhn pembagian daerah iklim
di Jawa ditetapkan secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan.
Perhatikan pada gambar di bawah ini.
Gambar 25: Pembagian
iklim menurut Junghuhn
Menurut Junghuhn pembagian daerah iklim dapat
dibedakan sebagai berikut
-
Daerah panas/tropis
Tinggi tempat antara 0 - 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3°
- 22°C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau,
tebu, karet, kelapa, dan cokelat.
-
Daerah sedang
Tinggi tempat 600 - 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22°
-17,1°C. Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat,
kina, dan sayur-sayuran.
-
Daerah sejuk
Tinggi tempat 1500 - 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1°
- 11,1°C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
-
Daerah dingin
Tinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1°
- 6,2°C. Tanamannya tidak ada tanaman budidaya.
|
c. |
Pembagian Iklim Menurut Mohr
Mohr membagi iklim berdasarkan curah hujan yang sampai ke permukaan
bumi, yaitu menjadi tiga golongan sebagai berikut:
- Bulan kering (BK), yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam
bulan tersebut kurang dari 60 mm.
-
Bulan sedang (BS, yaitu jumlah rata-rata
curah hujan dalam bulan tersebut berkisar antara 60 - 90 mm.
- Bulan basah (BB), yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam bulan
tersebut 100 mm ke atas.
|
d. |
Pembagian Iklim Menurut Schmidt Ferguson
Schmidt Ferguson menggolongkan iklim didasarkan banyaknya curah
hujan tiap-tiap bulan dengan membandingkan jumlah bulan kering
dengan jumlah bulan basah dalam satu tahun. Oleh sebab itu menurutnya,
bahwa iklim dibagi menjadi dua golongan, yaitu sebagai berikut:
-
Bulan kering (BK), yaitu curah hujan yang
sampai ke permukaan bumi kurang dari 60 mm.
- Bulan basah (BB), yaitu curah hujan yang sampai kepermukaan
bumi lebih dari 60 mm.
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar