Kejuaraan
dunia atletik banyak melahirkan bintang atletik dunia. Usain Bolt,
Yelena Isinbayeva, Allyson Felix, Blanka Vlasic adalah nama yang sangat
akrab bagi para pecinta atletik. Menjelang kejuaraan dunia atletik di
Daegu, Korea Selatan tanggal 27 Agustus sampai 4 September mendatang,
ada baiknya kita menengok sepuluh momen terbaik dari kejuaraan dunia
atletik.
Usain Bolt mengahadapi banyak cobaan tahun 2009 setelah memenangkan
tiga medali emas di Beijing setahun sebelumnya, tetapi Bolt tidak mau
menyerah. Bolt memecahkan rekor 100 meter dengan catatan waktu 9,58
detik, lalu emas dan rekor dunia di nomor 200 meter dengan catatan waktu
19:19 detik dan di nomor 4×100 meter estafet.
Pelari Ethiopia Kenenisa Bekele membuat sejarah sebagai pria pertama
yang melengkapi kemenangan ganda di kejuaraan dunia di nomor 5,000 dan
10,000 meter, mengulangi kejayaannya yang diraih di Beijing, 12 bulan
sebelumnya.
Colin Jackson menjadi favorit untuk medali emas di Olimpiade
Barcelona 1992, tetapi harus puas di posisi ketujuh akibat dihadang
cidera. Musim panas berikutnya di Stuttgart, pria Wales ini kembali
berjaya di kejuaraan dunia dengan catatan waktu rekor dunia 12.90 detik.
- Edwards bersinar di Swedia
Jonathan Edwards mengawali kejuaraan dunia di Gothenburg tahun 1995
dengan gebrakan, mencetak rekor dunia baru dengan lompatan pertama
sejauh 18.16 meter. Tetapi setelah itu, ketimbang menunggu medali
emasnya, ia mencetak rekor dunia lagi, melompat sejauh 18,29 meter,
rekor yang masih bertahan sampai saat ini.
Loncatannya terhambat oleh track yang digunakan untuk loma 100 meter
pria, yang dimenangkan oleh Bolt. Tetapi perempuan asal Sheffield ini
tidak mengeluh setelah memimpin dari awal sampai akhir untuk memenangkan
sapta lomba setahun setelah cidera yang hamper mengancam karirnya.
Mike Powell melaju ke final lompat jauh di kejuaraan dunia 1991 di
Tokyo, Jepang dengan tidak pernah mengalahkan sang legenda Carl
Lewis,yang mencetak kemenangan beruntun selama 10 tahun. Lewis terlihat
sudah memastikan diri sebagai juara dengan lompatan sejauh 8,91 meter,
tetapi Powell menjawab dengan lompatan sejah 8.95 meter, memecahkan
rekor Bob Beamon yang bertahan selama 23 tahun.
- Kemenangan 100 meter terhebat Lewis
Carl Lewis memenangkan nomor 100 meter di Tokyo tahun 1991 dengan catatan waktu rekor dunia 9,86 detik.
Sebagai juara dunia dan Olimpiade, Michael Johnson melaju ke final
400 meter sebagai favorit kuat di kejuaraan dunia di Sevilla, Spanyol
tahun 1999. Tetapi pencapaian Johnson lebih dari itu, dengan catatan
waktu 43,18 detik, yang juga rekor dunia, melalui pertarungan
mendebarkan dan finis 1,11 detik lebih cepat dari pelari Brasil
Sanderlei Parella.
Amerika Serikat, seperti biasa,menjadi favorit di nomor 4×400 meter
estafet, dengan kuartet Inggris, yang terdiri dari spesialis 200 meter
John Regis, pelari 400 meter gawang Kriss Akabusi. Tetapi setelah
penampilan hebat Roger Black, Derek Redmond dan Regis, Akabussi melewati
juara 400 meter Antonio Pettigrew untuk di final untuk mencapai finis.
- Lillak awali perayaan tuan rumah
Kejuaraan
dunia atletik pertama kali diselenggarakan
tahun 1983 di Helsinki, Finlandia, saat final lempar lembing putrid
yang berlangsung dramatis mengantarkan tuan rumah memenangkan medali
emas satu-satunya. Unggulan Inggris Fatima Whitbread melaju ke final
tetapi andalan tuan rumah Tiina Lillak melempar sejauh 70.82 meter untuk
mendapat kemenangan yang disambut meriah oleh para pendukung tuan
rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar