Tembaga merupakan logam bukan besi.
Tembaga digunakan untuk kabel-kabel listrik, telepon, lemari es, amunisi,
pesawat terbang, peluru kendali, membuat perunggu, kuningan, industri kimia,
bahan celup, rayon, serta digunakan juga untuk perlengkapan dapur. Tembaga yang
paling banyak digunakan adalah tembaga alam, chalcopyrite, bornit,
chalcocite, covellite, enargite, dan lain-lain. Tembaga bijih tembaga
terdapat sebagai cebakan-cebakan dengan bermacam-macam tipe dalam batuan beku,
sedimen, dan metamorphic. Sedangkan sebagian terbesar dari cebakancebakan
tembaga terjadi dari larutan hydrothermal dengan tipe replacement dan
cavity fllling.
Agar tembaga bisa digunakan lebih
lanjut, maka perlu diadakan pengolahan. Bijih tembaga yang mempunyai kadar
tinggi (6% Cu ke atas) biasanya dilebur langsung tanpa pengolahan terlebih
dahulu. Kebanyakan bijih tembaga dikonsentrasi secara flotasi untuk memisahkan
mineral-mineral tembaga sulfide dari batuan gangue. Bijih tembaga oksida
(termasuk tembaga silikat dan karbonat biasanya dikerjakan dengan leaching (pelindian).
Sedangkan bijih yang berkadar rendah sekali biasanya digunakan leaching dengan
bantuan bakteri. Di Indonesia, tembaga terdapat di Aceh, Sumatra Utara (Aer,
Muara Soma),Sumatra Barat (Sumpu, Lubuk Sulasih), Kalimantan Tengah ( Sampit
Mentikei), Jawa Tengah (S. Lukulo).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar