Selamat Berkunjung

Selamat Berkunjung !
Diharap komentarnya agar lebih bermanfaat, menambah wawasan dan hikmah

Jumat, 27 Januari 2012

Terbentuknya Bintang Neutron



Untuk pertama kalinya Astronom mengamati bayi bintang neutron, ledakan inti super-padat dari sebuah bintang, menurut Daily Mail.

Ini adalah bintang termuda dari bintang sejenis yang pernah ditemukan dengan diameter 12,4 mil, masa  kelahiran 330 tahun yang lalu.

Astronom telah mengidentifikasi sumber sinar-X kuat sejak 1999, telah menyelimuti misteri yang bersumber dari bintang neutron 11.000 tahun cahaya dari Bumi di pusat Supernova Cassiopeia A.
Bintang-bintang neutron super-padat,  inti dari bintang-bintang besar yang meledak di akhir hidup mereka.
Tekanan berat gravitasi,  mereka hampir seluruhnya terdiri dari neutron, partikel sub-atom yang tidak memiliki muatan listrik yang membentuk atom-atom.
Berat satu sendok teh materi dari bintang neutron adalah satu miliar ton.

Dalam penyelidikan terbaru,  bintang neutron memiliki atmosfer karbon yang unik hanya setebal empat inci.
Astronom pertama dari Britain Royal, John Flamsteed, diyakini telah mengamati supernova yang melahirkan bintang neutron ini di tahun 1680.
Astronom mengamati supernova menggunakan sinar-X Chandra, teleskop ruang angkasa yang diluncurkan oleh badan antariksa Amerika NASA pada tahun 1999.

Para ilmuwan telah mengidentifikasi banyak bintang neutron lain yang rata-rata jauh lebih tua. Diharapkan obyek ini akan mengungkapkan petunjuk lebih banyak tentang peledakan bintang yang berperan dalam membangun alam Semesta.

Elemen berat dilemparkan ke angkasa luar oleh supernova berakhir di bebatuan dari planet seperti Bumi. Bahkan tubuh manusia sebagian besar terkomposisi dari debu bintang.

Profesor Craig Heinke, dari Universitas Alberta di Kanada,  menerbitkan hasil penelitian terbarunya di jurnal Nature, mengatakan: "Penemuan ini membantu kita memahami bagaimana kelahiran bintang-bintang neutron dalam ledakan supernova yang dasyat.

"Kelahiran bintang neutron disertai panas fusi nuklir yang terjadi di permukaannya, menghasilkan karbon atmosfer hanya setebal 10 cm." (Erabaru/Daily Mail/art)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar