Selamat Berkunjung

Selamat Berkunjung !
Diharap komentarnya agar lebih bermanfaat, menambah wawasan dan hikmah

Sabtu, 18 Februari 2012

Menyingkap Fenomena dan Keajaiban Ruang Angkasa







Kata Pengantar

Bismillahirrahmaanirrahim
Assalamu ’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, segala pujian hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia berupa kesempatan, kesehatan, hidayah dan taufik. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan buku ini. 
Shalawat dan salam senantiasa tercurah atas Rasul-Nya yang mulia Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yang telah membawa Islam dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya hidayah yang terpancar ke seluruh dunia hingga hari kiamat.
Akhir-akhir ini, kajian ilmiah terhadap Al-Qur’an dan Hadits seolah tidak pernah ada habisnya. Oleh karena itu, telah banyak ilmuwan dan peneliti Muslim memfokuskan pikiran dan waktu untuk mendalaminya. Bahkan tidak sedikit pula ilmuwan Barat selama bertahun-tahun meneliti dan mengkajinya berdasarkan disiplin ilmu mereka.
Hal yang membuat siapapun takjub, bahwa hasil yang mereka peroleh itu ternyata telah diisyaratkan dan dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an 15 abad yang lalu.
Sebagaimana dikatakan oleh Harry Gaylord Dorman dalam buku “Towards Understanding lslam”, New York, 1948, p.3, bahwa : “Kitab Al-Qur’an ini adalah benar-benar firman Tuhan yang didiktekan oleh Jibril, sempurna setiap hurufnya, dan merupakan suatu mukjizat yang tetap aktual hingga kini, untuk membuktikan kebenarannya dan kebenaran Muhammad.”
Hal ini seperti diungkap oleh Allah dalam firman-Nya :   
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?” (QS. Fushshilat (41) : 53)
Dengan niat “Iqra’ Bismi Rabbikalladzi Khalaq”, yaitu perintah membaca dengan menyebut nama Allah yang menciptakan. Maka penulis terinspirasi untuk merangkum menjadi sebuah karya tentang fenomena alam, baik yang terhampar di alam semesta maupun yang tersurat dalam Al-Qur’an berdasarkan realitas sains modern.
Oleh karena itu, buku yang ada di tangan pembaca ini, diberi judul “Menyingkap Fenomena dan Keajaiban Ruang Angkasa”, (Tafakur Keajaiban Al-Qur’an dan Hadits berdasarkan realitas Sains Modern).
Pada dasarnya, lahirnya buku ini merupakan rangkaian dari buku penulis sebelumnya yang berjudul “Jika Allah Menampakkan Wajah dan Kebesaran-Nya Tanpa Hijab”. Tersusunnya buku ini karena motivasi dan inisiatif penulis yang sangat kuat, mengingat buku tentang fenomena dan keajaiban penciptaan makluk yang menjadi bagian dari ilmu pengetahuan Islam sangat langka.
Karena itulah, terhitung sejak tahun 2005, penulis mulai melakukan investasi waktu, energi, pikiran dan materi untuk mewujudkannya. Dalam buku ini, niat penulis sangat besar untuk menampilkan sisi-sisi sains yang jarang terungkap dengan bahasa yang mudah dipahami dan disertai dengan gambar beserta ilustrasinya agar lebih menyenangkan, yang pada intinya adalah memikirkan kebesaran Allah dalam penciptaan makhluk di alam semesta, sehingga menambah keyakinan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan kita.
Dalam buku ini, dengan niat mengajak secara bersama-sama untuk menyelami realitas penciptaan makhluk yang jarang menjadi perhatian dalam kehidupan kita, mulai dari makhluk yang tidak tampak karena saking kecilnya, yaitu dunia zarrah/partikel (skala mikroskopis) hingga dimensinya yang sangat besar, yaitu galaksi dan superkluster (skala makroskopis). 
Pada dasarnya keberadaan semua makhluk itu mempunyai hikmah dalam penciptaannya. Hanya kita jarang memikirkan dan mentafakkurinya. Sehingga kesan makhluk ciptaan Allah itu eksistensinya seolah-olah tiada, padahal ada di sekitar kita.
Oleh karena itu, setiap pembahasan dalam buku ini, tidak hanya menampilkan data dan fakta tapi lebih kepada hikmah dan pelajaran, sehingga membaca sambil mentafakkurinya merupakan bagian dari ibadah.  Sebagaimana disebutkan bahwa tafakur sesaat di jalan Allah adalah lebih baik daripada ibadah sunnah semalam suntuk. Lagi pula ibadah tafakur itu dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, tanpa menghalangi kita untuk beraktivitas. Baik sebagai petani, pedagang, pegawai, maupun karyawan.
Sisi lain yang sangat penting dari buku ini, adalah menyambung pemikiran ilmuwan-ilmuwan Muslim yang hidup pada abad ke-8 sampai dengan abad ke-15 Masehi. Disebutkan bahwa ilmuwan-ilmuwan Muslim pada masa keemasan Islam itu sangat diakui pada zamannya, dan menjadi referensi dan kiblat ilmu pengetahuan bagi ilmuwan Barat. Tapi, sekarang menjadi terlupakan seolah-olah mereka tak pernah ada dan tertelan oleh arus sejarah. Pada akhirnya tampillah ilmuwan-ilmuwan Barat yang menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.  
Maka jangan heran, jika ada opini yang berkembang di masyarakat Islam bahwa sains itu produk Barat. Padahal sains adalah ayat-ayat Allah yang terhampar di alam semesta. Hanya kita umat Islam yang jarang mengkaji dan mendalaminya. Padahal mendalami sains dengan basis agama di sana terhampar lapangan tafakur yang sangat luas.
Dalam “Stanislas Cuyard-Ency des Sciences Religioses”, Paris, 1880, jilid IX, p.501, Napoleon Bonaparte berkata bahwa : “Selama abad-abad pertengahan, sejarah Islam merupakan peradaban sepenuhnya. Berkat keuletan kaum Musliminlah maka ilmu pengetahuan dan falsafah Yunani tertolong dari kebinasaan, dan kemudian datang membangunkan dunia Barat serta membangkitkan gerakan intelektual sampai pada pembaruan Bacon. Dalam abad ke-7 dunia lama itu sedang dalam sakaratulmaut. Muhammad memberi kepada mereka sebuah Al-Qur’an yang merupakan titik tolak ke arah dunia baru.”
Suatu hal yang menjadi realitas, bahwa fenomena dan keajaiban penciptaan makhluk jarang diungkap dalam buku-buku masa kini, kecuali dalam buku-buku umum dan beberapa pelajaran di sekolah, dan itu pun hanya sebatas pengetahuan tanpa menyentuh hakikat, esensi dan maksud penciptaannya.
Oleh karena itu, buku yang ada di tangan pembaca ini memuat berbagai informasi penting, menarik, menggugah semangat, membangkitkan kesadaran akan keberadaan kita sebagai hamba Allah di alam semesta. Dengan alasan inilah, penulis desain sedemikian sehingga memberi kesan akan esensi yang sangat dalam serta hikmah dari setiap kejadiannya. Baik melalui realitas sains dan kajian ilmiah, maupun berdasarkan Al-Qur’an, Hadits, pendapat para ulama, dan ilmuwan modern.
Mengungkap kebesaran Allah dalam Al-Qur’an ini sungguh sangat luas dan tidak akan pernah ada habisnya. Meskipun beribu-ribu jilid ensiklopedia tidak akan mencukupi. Kita tidak akan sanggup untuk menulis dan menghitungnya. Karena pengetahuan kita pada hakikatnya tidak lebih dari setes air di lautan yang luas.
“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Luqman (31) : 27).
Tersusunnya buku ini juga tidak terlepas dari peran dan perhatian seorang ibu yang sudah mulai memutih rambutnya. Motivasi yang diberikannya begitu besar. Dialah seorang ibu yang sabar, tangguh dan pekerja keras yang melahirkan, mendidik dan memberi perhatian kepada penulis sejak kecil sehingga menjadi insan sebegaimana adanya. Olehnya itu, buku ini kupersembahkan kepada ibu penulis (Aiba) sebagai budi baik penulis kepadanya.
Penulis sadar bahwa sesempurna apapun buku yang disusun, pasti ada sisi lain yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangatlah diharapkan. Semoga dengan adanya buku ini dapat memberikan hikmah dan manfaat dalam kehidupan kita. Bagaimanapun juga, penulis hanyalah manusia biasa dan kepada-Nyalah semua urusan dikembalikan dan semoga kita senantiasa diberikan petunjuk dan hidayah di jalan-Nya yang lurus. Amin.

Surabaya, 18 Pebruari 2012


Penulis
Catatan : Desain buku penulis yang belum diterbitkan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar