Kata Pengantar
Bismillahirrahmaanirrahim
Assalamu
’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, segala pujian hanya
bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang
telah memberikan limpahan rahmat dan karunia berupa kesempatan, kesehatan,
hidayah dan taufik. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan buku ini.
Shalawat dan salam
senantiasa tercurah atas Rasul-Nya yang mulia Muhammad Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam, yang telah membawa
Islam dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya hidayah yang terpancar ke seluruh
dunia hingga hari kiamat.
Akhir-akhir ini,
kajian ilmiah terhadap Al-Qur’an dan Hadits seolah tidak pernah ada habisnya.
Oleh karena itu, telah banyak ilmuwan dan peneliti Muslim memfokuskan pikiran
dan waktu untuk mendalaminya. Bahkan tidak sedikit pula ilmuwan Barat selama
bertahun-tahun meneliti dan mengkajinya berdasarkan disiplin ilmu mereka.
Hal yang membuat
siapapun takjub, bahwa hasil yang mereka peroleh itu ternyata telah diisyaratkan
dan dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala dalam Al-Qur’an 15 abad yang lalu.
Sebagaimana dikatakan
oleh Harry Gaylord Dorman dalam buku
“Towards Understanding lslam”, New York, 1948, p.3, bahwa : “Kitab Al-Qur’an ini adalah benar-benar firman
Tuhan yang didiktekan oleh Jibril, sempurna setiap hurufnya, dan merupakan suatu
mukjizat yang tetap aktual hingga kini, untuk membuktikan kebenarannya dan
kebenaran Muhammad.”
Hal ini seperti
diungkap oleh Allah dalam firman-Nya :
“Kami akan memperlihatkan kepada
mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala ufuk dan pada diri mereka
sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Dan
apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan
segala sesuatu?” (QS. Fushshilat (41) : 53)
Dengan
niat “Iqra’ Bismi Rabbikalladzi Khalaq”,
yaitu perintah membaca dengan menyebut nama Allah yang menciptakan. Maka
penulis terinspirasi untuk merangkum menjadi sebuah karya tentang fenomena alam,
baik yang terhampar di alam semesta
maupun yang tersurat dalam Al-Qur’an berdasarkan realitas sains modern.
Oleh karena itu, buku yang ada di tangan pembaca
ini, diberi judul “Menyingkap Fenomena dan Keajaiban Ruang Angkasa”, (Tafakur
Keajaiban Al-Qur’an dan Hadits berdasarkan realitas Sains Modern).
Pada
dasarnya, lahirnya buku ini merupakan rangkaian dari buku penulis sebelumnya
yang berjudul “Jika Allah Menampakkan
Wajah dan Kebesaran-Nya Tanpa Hijab”. Tersusunnya buku ini karena motivasi
dan inisiatif penulis yang sangat kuat, mengingat buku tentang fenomena dan
keajaiban penciptaan makluk yang menjadi bagian dari ilmu pengetahuan Islam
sangat langka.
Karena
itulah, terhitung sejak tahun 2005, penulis mulai melakukan investasi waktu,
energi, pikiran dan materi untuk mewujudkannya. Dalam buku ini, niat penulis
sangat besar untuk menampilkan sisi-sisi sains yang jarang terungkap dengan
bahasa yang mudah dipahami dan disertai dengan gambar beserta ilustrasinya agar
lebih menyenangkan, yang pada intinya adalah memikirkan kebesaran Allah dalam
penciptaan makhluk di alam semesta, sehingga menambah keyakinan dan memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan kita.
Dalam
buku ini, dengan niat mengajak secara bersama-sama untuk menyelami realitas
penciptaan makhluk yang jarang menjadi perhatian dalam kehidupan kita, mulai
dari makhluk yang tidak tampak karena saking kecilnya, yaitu dunia
zarrah/partikel (skala mikroskopis) hingga dimensinya yang sangat besar, yaitu
galaksi dan superkluster (skala makroskopis).
Pada
dasarnya keberadaan semua makhluk itu mempunyai hikmah dalam penciptaannya.
Hanya kita jarang memikirkan dan mentafakkurinya. Sehingga kesan makhluk
ciptaan Allah itu eksistensinya seolah-olah tiada, padahal ada di sekitar kita.
Oleh
karena itu, setiap pembahasan dalam buku ini, tidak hanya menampilkan data dan
fakta tapi lebih kepada hikmah dan pelajaran, sehingga membaca sambil
mentafakkurinya merupakan bagian dari ibadah.
Sebagaimana disebutkan bahwa tafakur sesaat di jalan Allah adalah lebih
baik daripada ibadah sunnah semalam suntuk. Lagi pula ibadah tafakur itu dapat
dilakukan di mana saja dan kapan saja, tanpa menghalangi kita untuk
beraktivitas. Baik sebagai petani, pedagang, pegawai, maupun karyawan.
Sisi
lain yang sangat penting dari buku ini, adalah menyambung pemikiran
ilmuwan-ilmuwan Muslim yang hidup pada abad ke-8 sampai dengan abad ke-15
Masehi. Disebutkan bahwa ilmuwan-ilmuwan Muslim pada masa keemasan Islam itu sangat
diakui pada zamannya, dan menjadi referensi dan kiblat ilmu pengetahuan bagi
ilmuwan Barat. Tapi, sekarang menjadi terlupakan seolah-olah mereka tak pernah
ada dan tertelan oleh arus sejarah. Pada akhirnya tampillah ilmuwan-ilmuwan
Barat yang menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Maka
jangan heran, jika ada opini yang berkembang di masyarakat Islam bahwa sains
itu produk Barat. Padahal sains adalah ayat-ayat Allah yang terhampar di alam
semesta. Hanya kita umat Islam yang jarang mengkaji dan mendalaminya. Padahal
mendalami sains dengan basis agama di sana terhampar lapangan tafakur yang
sangat luas.
Dalam “Stanislas Cuyard-Ency des
Sciences Religioses”, Paris, 1880, jilid IX, p.501, Napoleon Bonaparte berkata bahwa : “Selama
abad-abad pertengahan, sejarah Islam merupakan peradaban sepenuhnya. Berkat
keuletan kaum Musliminlah maka ilmu pengetahuan dan falsafah Yunani tertolong
dari kebinasaan, dan kemudian datang membangunkan dunia Barat serta
membangkitkan gerakan intelektual sampai pada pembaruan Bacon. Dalam abad ke-7
dunia lama itu sedang dalam sakaratulmaut. Muhammad memberi kepada mereka
sebuah Al-Qur’an yang merupakan titik tolak ke arah dunia baru.”
Suatu
hal yang menjadi realitas, bahwa fenomena dan keajaiban penciptaan makhluk
jarang diungkap dalam buku-buku masa kini, kecuali dalam buku-buku umum dan beberapa
pelajaran di sekolah, dan itu pun hanya sebatas pengetahuan tanpa menyentuh
hakikat, esensi dan maksud penciptaannya.
Oleh
karena itu, buku yang ada di tangan pembaca ini memuat berbagai informasi
penting, menarik, menggugah semangat, membangkitkan kesadaran akan keberadaan
kita sebagai hamba Allah di alam semesta. Dengan alasan inilah, penulis desain
sedemikian sehingga memberi kesan akan esensi yang sangat dalam serta hikmah
dari setiap kejadiannya. Baik melalui realitas sains dan kajian ilmiah, maupun
berdasarkan Al-Qur’an, Hadits, pendapat
para ulama, dan ilmuwan modern.
Mengungkap
kebesaran Allah dalam Al-Qur’an ini sungguh sangat luas dan tidak akan pernah
ada habisnya. Meskipun beribu-ribu jilid ensiklopedia tidak akan mencukupi.
Kita tidak akan sanggup untuk menulis dan menghitungnya. Karena pengetahuan
kita pada hakikatnya tidak lebih dari setes air di lautan yang luas.
“Dan seandainya pohon-pohon
di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut
(lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan)
kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Luqman (31) : 27).
Tersusunnya buku ini
juga tidak terlepas dari peran dan perhatian seorang ibu yang sudah mulai
memutih rambutnya. Motivasi yang diberikannya begitu besar. Dialah seorang ibu
yang sabar, tangguh dan pekerja keras yang melahirkan, mendidik dan memberi
perhatian kepada penulis sejak kecil sehingga menjadi insan sebegaimana adanya.
Olehnya itu, buku ini kupersembahkan kepada ibu penulis (Aiba) sebagai budi
baik penulis kepadanya.
Penulis sadar bahwa
sesempurna apapun buku yang disusun, pasti ada sisi lain yang tak luput dari
kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sangatlah diharapkan. Semoga dengan adanya buku ini dapat memberikan
hikmah dan manfaat dalam kehidupan kita. Bagaimanapun juga, penulis hanyalah
manusia biasa dan kepada-Nyalah semua urusan dikembalikan dan semoga kita
senantiasa diberikan petunjuk dan hidayah di jalan-Nya yang lurus. Amin.
Surabaya, 18 Pebruari 2012
Penulis
Catatan : Desain buku penulis yang belum diterbitkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar