Istilah clone library, mungkin dapat disederhanakan sebagai kumpulan
informasi genetik yang berhubungan dengan organisme tertentu. Secara singkat,
analisis
clone
libraries 16S rDNA dimulai dengan
ekstraksi DNA suatu sampel dan diamplifikasi menggunakan sepasang primer (dapat
universal atau spesifik terhadap grup tertentu).
Hasil amplifikasi PCR
kemudian ditransformasikan ke suatu plasmid (biasanya digunakan E. coli)
dan dilanjutkan dengan kultivasi. Koloni yang tumbuh dan membawa
potongan sekuen 16S rDNA ini kemudian disekuensing untuk diidentifikasikan
dan dikelompokkan berdasarkan kekerabatannya dengan bakteri referensi yang
informasi genetiknya dapat diketahui dari genbank (database). Singkatnya,
cara ini menunjang sekali untuk mengetahui jenis mikrobiota yang terdapat di
suatu sampel berdasarkan sekuen DNA, khususnya bakteri yang sulit/belum
dapat dikultivasi.
Hayashi dkk berhasil mengindikasikan bahwa
pada saluran pencernaan manusia ternyata banyak sekali dijumpai bakteri yang belum dikenali sampai saat ini. Dari 744
klon yang berhasil diisolasi dari feces tiga subyek pria sehat (usia
27, 28 dan 57 tahun), diketahui bahwa hanya sekitar 25% saja yang
teridentifikasi secara jelas melalui database.
Secara umum kelompok bakteri
yang terdapat pada feces orang sehat meliputi
Bacteroides group,
Streptococcus group, Bifidobacterium group, and Clostridium
cluster IV, IX, XIVa, and XVIII.
Clostridium
cluster XIVa diketahui sebagai
kelompok bakteri yang dominan dalam komunitas ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar