Allah berfirman :
”Dan Dialah
yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi
segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya
penghalang(barzakh) dan batas yang menghalangi.” (Q.S. Al-Furqon(25) :
53 )
”Dia membiarkan dua lautan mengalir(marojal bahraini
yalta qiyan) yang keduanya kemudian bertemu(bercampu)r, antara keduanya
ada penghalang(barzakh) yang tidak dilampaui oleh masing-masing.” (Q.S.
Ar-Rahman(55) : 19-20 )
Kata Arab (barzakh) artinya penghalang.
Dalam ayat itu juga disebutkan “ dua Kumpulan air yang mengalir”.
Sebelumnya para ahli tafsir tidak mengerti dari dua kumpulan air yang
mengalir. Dikatakan dua lautan itu bertemu dan bercampur tapi dikatakan
juga ada penghalang diantara keduanya. Sangat membingungkan!
.Para
Ahli tafsir Al-Qur ‘an tidak bisa menjelaskan apa makna ayat ini
sebenarnya. Kita tahu melalui Ilmu Pengetahuan bahwa ada penghalang yang
miring diantara dua kumpulan yang asin dan air yang tawar, dan ketika
laut melewati dari laut satu menuju laut yang lain, seharusnya dia
kehilangan sifat khas nya dan menjadi sejenis dimana air tempat ia
mengalir.tapi disini Ada penghalang yang disebut sebagai ruang atau
“wilayah transisional sejenis”. Apakah air ketika ia bercampur, sifat
khas nya masih akan sama?asin akan tetap asin dan tawar akan tetap jadi
tawar?.
Dan gejala ini dapat dilihat pada tanjung-tanjung
selatan dari sebagian besar Afrika dimana air asin dan air tawar
bertemu.tapi mereka terpisah, mereka tidak tercampur. Air mengalir ke
seberang, air itu mengalir tetap dengan sifat khasnya. Hal yang sama
dapat diamati di MEsir ketika Sungai Nil mengalir masuk ke dalam Sungai
Malveria. Ke dua air nya asin dan tawar,mereka berbeda, jika kita naik
perahu lalu kita mengambil air dari salah satu sisi kapal dan dari sisi
kapal satunya, kita kan menemukan kedua air itu berbeda yang satu tawar
yang lain nya asin bahkan suhunya pun akan berbeda. Bahkan wilayah dari
Gibraltar , Atlantik dan MEditerania terdapat penghalang yang tidak
terlihat. Ini menegaskan gejala yang dikatakan oleh Al-Qur ‘an dan juga
yang dikatakan oleh Prof. Bahe yang merupakan mariner terkemuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar