Al-qur’an adalah kitab terakhir yang diturunkan Allah kepada nabi
terakhir (Muhammad SAW). Al-qur’an bukan lah kitab yang berisi SCIENCE
(Ilmu Pengetahuan) Tapi kitab yang berisi SIGN (Tanda-tanda/Ayat-ayat)
ke arah ilmu Pengetahuan. Lebih dari 6000 ayat-ayat dalam Al-qur’an,
1000 diantaranya berisi ayat-ayat tentang Ilmu Pengetahuan yang meliputi
: Astronomi,Fisika, Geografi, Geologi, Oceanologi, Biologi,
Tumbuh-Tumbuhan, Hewan, dll.Al-Qur 'an sendiri pun harus membuktikan
bahwa dirinya sebagai kitab Suci terakhir harus sesuai dengan zaman
apapun, termasuk zaman IPTEk seperti sekarang ini.
Jika kita bertanya pada ilmuwan Bagaimana alam semesta terbentuk maka
mereka akan menjawab dengan teori Big Bang (Teori Ledakan Besar ), bahwa
alam semesta tebentuk dari sebuah ledakan besar.
Dalam al-qur’an Allah SWT berfirman :
“Dan
apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.
Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” ( Q.S. Al-Anbiya’ : 30 )
Ayat
ini menceritakan tentang sebuah ledakan besar yang memisahkan antara
Langit dan Bumi, kemudian terbentuk Anggota.Tata Surya seperti matahari,
planet-planet dsb.
Lebih lanjut lagi Allah SWT berfirman dalam Surat Fussilat ayat 11 :
“Kemudian
Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap(dukhon), lalu Dia
berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut
perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami
datang dengan suka hati".(Fussilat ; 11)
Menurut Ilmuwan
Astronomi, Alam semesta terbentuk pada mulanya adalah ‘gas’, tidak
padat. Tapi kata ‘dukhon’(yang kami garis bawahi dalam ayat
diatas)adalah ‘asap’, setelah diteliti ‘asap’ lebih ilmiah dibandingkan
dengan gas biasa.
Mungkin orang-orang akan berkata
apa hebatnya Alqur’an menyebutkan ilmu Astronomi? Bukankah Negara Arab
memang maju di bidang Astronominya? Ilmu astronomi di Arab Maju + 2 Abad
setelah Al-qur’an diturunkan. Jadi Negara Arab tahu Ilmu Astronomi
setelah Al-qur’an diturunkan. Maka dalam Surat Ar-Rahman tidak kurang
dari 31 kali Allah SWT berfirman :
“Tanda-tanda dari Tuhanmu manakah yang akan kamu sangkal?”
Albert Einstein berkata “Ilmu Pengetahuan tanpa Agama Pincang dan Agama
tanpa Ilmu Pengetahuan Buta”.Al-qur’an didalam nya berisi + 1000 ayat
yang berisi Ilmu Pengetahuan. Disini Penulis akan menjelaskan bagaimana
bentuk Bumi Menurut Al-qur’an.
Dulu orang-orang berfikir bahwa
bumi itu datar jadi mereka takut bepergian ke tempat yang jauh karena
takut jatuh. Pada tahun 1597, Sir Francis drake berlayar keliling dunia
untuk membuktikan bumi itu bulat.
Al-qur’an sudah menyebutkan dalam surat Lukman ayat 29 :
“Tidakkah
kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menyatukan malam ke dalam
siang dan menyatukan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan
bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(Q.S. Luqman :
29)
Ayat diatas menceritakan tentang penyatuan malam kedalam
siang dan penyatuan siang kedalam malam. Penyatuan adalah proses yang
lambat dan bertahap, malam secara perlahan dan bertahap berubah menjadi
siang dan Siang secara bertahap menjadi malam. Fenomena ini hanya
terjadi apabila bumi bulat, apabila bumi datar maka akan sebuah terjadi
perubahan yang cepat mendadak.
Perhatikan Surat Az-zumar ayat 5, Allah SWT berfirman :
Dia
menciptakan langit dan bumi dengan (perbandingan) yang benar; Dia
menggulung{yukawwiru)malam keatas siang dan menggulung (yukawwiru) siang
keatas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan
menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Pengampun”.(Q.S. Az-Zumar : 5 )
Ayat diatas menceritakan
Pergerakan Bumi, Kata Arab yang digunakan adalah “yukawwiru” yang
berasal dari “kawwara” yang berarti melewati atau menggulung. Gerakan
seperti kita menggululng sorban di kepala kita (kawwara).Gerakan ini
hanya terjadi jika Bumi berbentuk Bulat
Ilmuwan mengatakan Bumi
walaupun Bulat tapi tidak Bundar seperti Bola, tetapi sedikit menyempit
dari puncaknya dan menonjol dari Pusatnya disebut “Geosferika”. Dalam
Alqur’an Surat An-Naaziat ayat 30 Allah berfirman :
Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya(dhahahaa).” (Q.S. An-Naziat : 30 )
Kata
Arab “dahaha” diambil kata dasar nya yang berarti secara lebih
spesifik“telur burung unta”. Telur Burung Unta berbentuk “Geosferika”
yaitu sedikit menyempit dari puncaknya dan menonjol dari pusatnya. Jadi
Ayat ini mengatakan Bahwa Bentuk Bumi adalah Geosferika.
Maka
Sudah sangat pantas sekali jika Allah SWT berfirman 31 kali dalam Surat
Ar Rahman : “Tanda-tanda dari Tuhanmu manakah yang akan kamu sangkal
(dustakan)?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar