Aberasi (Latin: aberratus, Belanda: aberratie)
Dalam
arti harfiah aberasi berarti tersesat. Sedangkan dalam pengertian yang
lebih luas: aberasi juga bisa berati gerakan seolah-olah berpindah dari
suatu benda di langit akibat gerakan bumi. Benda langit tersebut
terlihat dalam arah yang mengaturnya dengan resultante dari kecepatan
sinar yang masuk.
Contoh bentuk aberasi antara lain:
A. Aberasi Cahaya :
yakni suatu peristiwa dimana telah terjadi pergeseran garis pandang ke
suatu bintang dari arah yang sebenarnya. Bila seseorang melihat bintang,
ia tidak melihatnya dalam arah garis lurus yang langsung menghubungkan
matanya dengan posisi bintang itu dalam keadaan yang sebenarnya.
Sedangkan orang itu melihat bintang tersebut dalam posisinya yang semu;
sedangkan garis yang menghubungkan mata pengamat dengan posisi semu
bintang tersebut membentuk suatu sudut kecil dengan garis pandang yang
sebenarnya. Posisi semu tersebut bisa terjadi karena kombinasi gerakan
bumi terhadap matahari/bintang dengan kecepatan cahaya. Peristiwa ini
pertama kalinya ditemukan oleh James Bradely, seorang astronom bangsa
Inggris, 1728. Adapun putaran bumi pada porosnya juga mempunyai sedikit
pengaruh pada aberasi ini. Bradley menggunakan aberasi cahaya ini untuk
menentukan kecepatan cahaya.
B. Aberasi Optik atau disebut sesatan
gambar merupakan suatu peristiwa dalam mana gambar dibentuk oleh sebuah
cermin atau lensa yang menyimpang dari harapan yang ditentukan
berdasarkan perhitungan teori pertama. Sesatan gambar yang utama
misalnya: aberasi sferik, koma, distorsi atau salah gambar, astigmatisma
serta aberasi kromatik.
C. Aberasi sferik aberasi ini timbul sebagai
akibat dari kegagalan lensa dalam membentuk gambar dari sinar pusat dan
sinar-sinar yang melalui daerah yang lebih ke pinggir lensa pada satu
titik. Perbedaannya terletak dalam hal dimana pada aberasi sferik, benda
gambarnya akan berbentuk lingkaran, sedangkan dalam koma gambarnya
berbentuk seperti bintang berekor/komet. Astigmatisma itu sama dengan
koma dalam hal bahwa koma itu terbentuk akibat penyebaran gambar dari
suatu titik pada suatu bidang yang tegak lurus pada sumbu lensa
sedangkan asigmatisma terbentuk sebagai penyebaran gambar dalam suatu
arah sepanjang sumbu lensa. Dalam ketiga hal tersebut, gambarnya akan
menjadi kabur. Adapun distorsi timbul akibat dari pembesaran yang
berbeda dalam arah yang menjauhi sumbu lensa; sehingga suatu benda yang
tadinya berbentuk garis lurus akan berubah bentuknya menjadi melengkung.
D Aberasi kromatik timbul akibat perbedaan indeks bias lensa untuk
panjang gelombang cahaya yang berbeda; cahaya yang terdiri dari berbagai
panjang gelombang akan mengalami distorsi atau penguraian warna bila
melalui lensa tersebut, dan fokus pun akan berbeda-beda menurut warna
dan panjang gelombang tersebut sehingga terbentuklah gambar sesuai
dengan masing-masing panjang gelombang itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar