Selamat Berkunjung

Selamat Berkunjung !
Diharap komentarnya agar lebih bermanfaat, menambah wawasan dan hikmah

Sabtu, 04 Februari 2012

Fakta Ilmiah Materi Antarbintang Dalam Al-Qur'an



Sumber : http://www.newworldencyclopedia.org/entry/Interstellar_medium

 Diketahui bahwa materi utama penyusun gas antarbintang adalah hidrogen dan sedikit helium, dengan kerapatan sekitar 1 atom/cm3. Tetapi di beberapa tempat, kerapatannya bisa mencapai 105 atom/cm3. Kerapatan sebesar ini masih jauh lebih rendah dibanding kerapatan gas di Bumi, yaitu 1019 atom/cm3.
Awan gas atau nebula ini terdiri atas dua daerah, yaitu H I dan H II. Disebut daerah H I (awan hidrogen netral) yaitu daerah tidak ada sumber gelombang ultraviolet yang dapat mengionisasi hidrogennya. Awan ini gelap, dingin dan transparan, sehingga pengamatan objek ini bergantung pada sifat yang dimiliki oleh inti atom hidrogennya.
Sedangkan daerah H II (nebula emisi) yaitu daerah bintang muda dan panas (golongan B dan O) yang terletak dekat dengan nebula gas. Akibatnya pancaran ultraviolet dari bintang tersebut akan mengionisasi gas hidrogen yang terkandung di dalam nebula itu.
Berdasarkan pengamatan radio ditemukan bahwa ada molekul antarbintang, yaitu sejumlah senyawa dalam sebuah awan gas. Hal ini diketahui dari sifat energi elektromagnetik yang dipancarkan maupun diserap oleh awan gas tersebut, yaitu molekul-molekul organik yang menjadi dasar kehidupan, di antaranya hidroksil radikal, amonia, air, metil alkohol, metil sianida, formaldehid, hidrogen sianida, dan karbon monoksida. Hanya saja, molekul-molekul ini jauh lebih kecil dibanding hidrogen.
Hal yang sangat menarik, meskipun materi antarbintang ini baru diketahui pada tahun 1920, tapi 15 abad yang lalu Al-Qur’an telah menarik perhatian manusia terhadap keberadaannya dengan menggambarkan partikel-partikel ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Kepunyaan-Nyalah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya, dan semua yang di bawah tanah.” (QS. Thaha (20) : 6)
“Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main.” (QS. Al-Anbiyaa’ (21) : 16)
Ini menunjukkan bahwa substansi yang begitu halus sehingga dianggap sebagai debu, asap, atau gas dalam medium antarbintang ini sebagai maa baynahuma, yang diterjemahkan sebagai ‘segala apa yang ada di antara keduanya’.
By Kalman (http://Mawasangka-bagea.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar