Salah satu produsen roket bersama
badan komersial antariksa milik NASA, Space Exploration Technologies
(SpaceX) dilaporkan mendapat kucuran dana segar sebesar US$50,19 juta
setara Rp448 miliar.
Para investor, yang identitasnya enggan dipublikasikan itu, menurut jurubicara SpaceX cukup diketahui sebagai penanam modal tetap (existing) saja. "Investor tersebut menjadi tumpuan baru proyek SpaceX masa depan dan investasinya terlibat pada pengembangan demonstrasi selanjutnya," ucap Brost melalui e-mail pada Space.com, Jumat 12 November 2010.
Musk, pendiri sekaligus CEO SpaceX, masih menjadi pemegang saham terbesar pada proyek raksasa perusahaan di bidang pengembangan pesawat ulang alik pribadi. Bersama dia, adalah kerabatnya yang juga pendiri PayPal, Like Nosek, managing partner dari Founders Fund of San Francisco, dan Steve Jurvenston dari Menlo Park.
Sebelumnya, SpaceX sukses meluncurkan roket pribadi berawak perdananya yang lepas landas dari Pangkalan Cape Canaveral Air Force Station sekitar awal Juni silam. Adapun tujuan roket tersebut adalah menuju ke kargo Stasiun Antariksa Internasional milik NASA.
Penerbangan demonstrasi Falcon 9 sekaligus Dragon berikutnya dijadwalkan pada 7 Desember mendatang. Jika berhasil, SpaceX berencana untuk menggunakan roket Falcon 9 ketiga untuk misi terbang ke dermaga di stasiun ruang angkasa sekitar awal tahun depan.
SpaceX, atau Space Exploration Technologies, merupakan satu dari enam perusahaan kecil yang berambisi membangun roket luar angkasa untuk mengangkut manusia ke langit.
Sementara ini, ia baru memiliki pesawat Dragon dan Falcon 9, yang bisa memuat tujuh penumpang atau kurang -- jika disatukan dengan pengangkutan kargo.
Elon Musk, pendiri situs pengiriman uang PayPal, adalah penanam modal terbesar dengan kekayaan senilai US$100 juta. Sementara US$ 20 juta lainnya dari investor luar.
SpaceX yang berkantor di Hawthorne, California, mulai beroperasi sejak tahun 2002. Debut peluncuran roket uji coba dilakukan pada Juni silam. Sementara penerbangan pertama akan dilakukan pada 2011.
Dua roket SpaceX yang tak berawak, Dragon dan Falcon 9, awalnya ditujukan mengangkut kargo ke stasiun luar angkasa internasional. Dragon siap menerbangkan astronot dalam waktu tiga tahun setelah menerima kontrak dari NASA.(np)
Sumber : VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar