Selamat Berkunjung

Selamat Berkunjung !
Diharap komentarnya agar lebih bermanfaat, menambah wawasan dan hikmah

Rabu, 01 Februari 2012

Fakta Ilmiah Bulan Pernah Terbelah


Quantcast
Kisah ini diceritakan oleh Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar (pakar Geologi Muslim)
tentang pengalaman seorang pemimpin Al-Hizb al-Islamy Inggris yang masuk
Islam karena takjub dengan kebenaran terbelahnya bulan.
Allah berfirman:
“Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah
(Q.S.Al-Qamar: 1)”.
Apakah kalian akan membenarkan kisah dari ayat Al-Quran ini yang
menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris?
Di bawah ini adalah kisahnya:
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr.
Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan
kepadanya, apakah ayat dari surat al-Qamar di atas memiliki kandungan
mukjizat secara ilmiah ?
Maka, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat
ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya
mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta
yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim.
Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari
al-Quran. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan
bertanya, “Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi, “Telah dekat
hari qiamat dan bulan pun telah terbelah”, mengandung mukjizat secara
ilmiah?”
Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu
pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan,
sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu
adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad Saw. sebagai
pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana Nabi-nabi sebelumnya.
Mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap
orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah
dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini
tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi, hal itu memang benar termaktub di
dalam al-Quran dan sunnah-sunnah Rasulullah Saw.
Allah ta’alaa memang benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu. Maka,
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah
bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Makkah Mukarramah ke Madinah.
Orang-orang musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan
Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan
kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?”
Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba belah
bulan”. Maka, Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah
agar menolongnya. Lalu, Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan
telunjuknya ke bulan. Maka, Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan
dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka, serta-merta
orang-orang musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau benar-benar telah
menyihir kami!” Akan tetapi, para ahli mengatakan bahwa sihir memang benar
bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya, akan tetapi tidak bisa
menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Maka, mereka pun menunggu
orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Lalu, orang-orang Quraisy pun
bergegas menuju keluar batas kota Makkah menanti orang yang baru pulang
dari perjalanan.
Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Makkah,
orang-orang musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh
dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu
kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya
kemudian bersatu kembali…”.
Akhirnya, sebagian mereka pun beriman sedangkan sebagian lainnya lagi tetap
kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: Sungguh, telah
dekat hari qiamat dan telah terbelah bulan. Ketika melihat tanda-tanda
kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah
sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti
hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap …. (sampai
akhir surat Al-Qamar).
Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan
setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut,
berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata,
“Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb al-Islamy Inggris.
Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:
Dipersilahkan dengan senang hati.” Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah
meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa
muslim menunjukiku sebuah terjemahan al-Quran yang mulia. Aku pun berterima
kasih kepadanya dan membawa terjemah itu pulang ke rumah. Ketika aku
membuka-buka terjemahan al-Quran itu di rumah, surat yang pertama aku buka
ternyata al-Qamar. Dan aku pun membacanya: “Telah dekat hari qiamat dan
bulan pun telah terbelah… “.
Aku pun bergumam: “Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan
bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa
yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun menghentikan pembacaan ayat-ayat
selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari.
Akan tetapi, Allah Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam
pencarian kebenaran.
suatu hari aku pun duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah
diskusi di antara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa
AS. Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang
begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat
yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan
perselisihan. Presenter pun berkata, ” Andai dana itu digunakan untuk
memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna”. Ketiga pakar itu pun
membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini
akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan
manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan
tersebut bukanlah hal yang sia-sia, tetapi justru dalam rangka pengembangan
kehidupan manusia.
Dan, di antara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan
kakinya di bulan, di mana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah
menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu,
presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana
begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?”
Mereka pun menjawab, “Tidak, !!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu
pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di
dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan
itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan
manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.
Maka presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai
sehingga demikian mahal taruhannya? Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah
mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!!
Gambar ini di foto dari pesawat ulang alik NASAPresenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka
menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah
terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Lalu, kami pun
meminta para pakar geologi untuk menelitinya dan mereka mengatakan, “Hal ini
tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah
kemudian bersatu kembali”.
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, “Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, “Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad Saw. 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar
telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah …..
Maka, aku pun berguman, “Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf al-Quran dan
aku baca surat Al-Qamar, dan … saat itu adalah awal aku menerima dan
masuk Islam.
Mahabenar Allah dengan segala Firmannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar